Jumat, 15 Mei 2009

Batuk pilek seperti bola ping-pong

Batuk pilek seperti bola ping-pong

Sejak dua minggu lalu, kakak dan adek gak enak badan. Mereka kena batuk pilek. Penyakit itu seperti diping-pong aja antara kakak dan adik, ibu juga sempet ikutan kena.

Senin tanggal 4 Mei 2009, ibu ditelp eyang, katanya adek panas badannya. Sebetulnya sewaktu pagi mau berangkat ke kantor, ibu dan ayah sudah merasa ada yang tidak enak hari ini, sepertinya wajah kakak dan adek tuh lesu dan mereka keliatan lemas. Bener saja menjelang siang, badan adek anget, dia maunya tidur saja. Sekitar jam 2, eyang telp katanya panasnya sudah 39.2oC. Ibu minta eyang memberi adek minum sebanyak-banyak dan kasih sanmol untuk penurun panasnya. Ibu sudah was-was dibuatnya, karna adek pernah kejang di 39.4. Setelah rundingan dengan ayah, keliatannya ibu yang mesti pulang karna ayah sibuk dikantor.

Akhirnya ibu ijin ke bos ibu sekitar jam 2.15, agak-agak kaget ibu disaat kondisi dan situasi gak enak, bos ibu memperingatkan ibu untuk bisa datang on time ke kantor besoknya dan akan ada kerjaan tambahan karna ada rekan ibu yang resign, dia mentolerir telat sampai dengan 15 menit saja. Ibu iya kan saja, karna sudah panik dengan panas badannya Laras.

Ibu pulang naek kereta api, sekitar jam 3an dengan AC ekonomi turun di Tebet, setelah itu dilanjutkan dengan ojek ke Cipinang Muara. Sesampainya dirumah, adek di gendongan eyang. Keliatannya panasnya sudah turun, dia keliatan berkeringat, sementara kakak dengan mbak Warni. Setelah ibu dirumah, adek minta digendong ibu. Ternyata ayah pun menyusul pulang, ayah kira ibu masih diperjalanan, karna dia rencananya mau menjemput ibu ditebet, padahal saat itu ibu sudah dirumah …

Adek tidur sore itu, tapi sekitar jam 6 lebih, badannya panas lagi. Setelah diukur ternyata 39.2, buru-buru diminumkan sanmol. Adek tertidur digendongan pundak ayah, sampai malem ternyata dia tidak mau ditidurkan ditempat tidur…

Karna adek masih panas semalaman, akhirnya ibu putuskan untuk tidak masuk ke kantor untuk menjaga adek. Adek rewel dan minta gendong sepanjang hari, sementara kakak berceloteh ke setiap tetangga yang lewat depan rumah kalo adeknya sakit,
hehehe…Menjelang sore hari, badan adek sudah tidak terlalu panas walopun masih anget dan rewel.

Ibu kembali masuk kantor hari Rabunya. Hari Kamis tanggal 7, eyang cerita kalo kakak yang panas hari itu, sementara adek cerah ceria…mereka sering rebutan minta digendong eyang, kakak tuh bisa bilang gini, “angan adek, kakak atit, pusing” sembari nunjuk ke kepalanya kalo adeknya ngeledek atau ngajak main bareng ataupun rebutan minta gendong ke eyang, hehehe…kakak bilang “endong yang” untuk minta digendong oleh eyang…Sepanjang hari Kamis, eyang keliatan kecapean menghadapi kerewelan adek dan kakak karna dua-duanya tidak mau lepas dari gendongan.

Selain panas, kakak dan adek sakit batuk dan pilek. Terkadang malam hari setiap batuk berakhir dengan muntahan susu dan makanan mereka, terutama disaat mereka tidur tiba-tiba mereka batuk, kalo sudah begitu, ayah dan ibu harus buru-buru memposisikan mereka duduk atau digendong…Selanjutnya, adek atau kakak akan minta digendong ayah sampai mereka tertidur.

Hari Jumat, akhirnya diputuskan ayah yang tidak masuk kantor untuk menjaga kakak dan adik. Sepanjang hari, kakak sama sekali tidak mau lepas dari ayah, kata ayah sih dua-duanya manja minta digendong terus hehehe…

Tidak ada komentar: