Selasa, 23 Februari 2010

Ibu dan ayah kerja buat beli apa ?

Bersyukur banget, kakak dan adek tidak pernah mengiringin kepergian ibu dan ayah berangkat kerja dengan tangisan:-) mereka biasanya akan menganter sampai depan pagar, sembari tersenyum meminta salam dan dag-dag…rasanya lega dan tidak ada beban untuk memulai kerja:-)

Cuman biasanya, proses bermanja-manjaannya terjadi sebelum mandi ataupun sesudah mandi, sembari duduk dipangku ibu dan disisir rambutnya didepan tv, mereka seringkali mengusap rambut ibunya, “oh, ibu sudah mandinya…” tidak lama ibu akan ke dapur mempersiapkan sarapan mereka, kalo manjanya lagi kumat, mereka akan minta disuapin, hehehe…tapi kalo tidak mereka mau makan sendiri, biasanya tinggal ayah manggil ibu untuk bersiap-siap berangkat kerja…kalo sudah gitu pertanyaannya
adek dan kakak: “ ibu dan ayah mo kemana”,
ibu: “mo kerja”
adek & kakak: “mo buat beli apa sih bu”
ibu: “susu”
adek & kakak: “o susu ya”
selalu begitu, tapi minggu lalu, kakak & adek menjawab,”lha kan susunya msh ada bu”
hehehe, ibu dibuat bingung menjawabnya
ibu: “ya buat sekolah kakak dan adek juga, beli baju, es krim”
ibu biasanya akan mengalihkannya seperti ini:”nanti sore, kakak dan adek mau ibu beliin apa?”
macem-macem jawab mereka :”coklat bu, eh es krim”
duh, rasanya kalo sudah begitu, ibu sedih, kalo mereka sudah besar pasti makin kritis aja menanyakan hal itu sama ibu, hehehe…

Semoga kakak dan adek bisa mengerti ya, hehehe…kasian bukan ibu dan ayahnya yang mengerti mereka tapi mereka yang diminta mengerti kita orang tuanya, hehehehe…
Maaf ya nak:-)

Senin, 22 Februari 2010

Kakak marah kalo tau kita sedang menertawakannya

Lucu deh, ada kebiasaan yang kurang bagus nih yang mulai muncul di kakak, dia jadi sok tua gitu, hehehehe. Dia suka ngoceh gitu, misalnya kalo ada kejadian apa gitu dan kita nasehatin, dia bisanya ikutan nasehatin juga ke adeknya. Karna melihat hal tersebut lucu, kami kerap kali jadi tertawa melihat tingkah lakunya menasehati adeknya. Lucunya, dia sadar lho kalo kami tertawa gara-gara dia. Tiba-tiba aja, dia berhenti dan memarahin kita, “hei jangan ketawain kakak dong, kakak kan bilangin adek…”. Langsung aja kami terdiem dibuatnya, ibu merasa bersalah aja menertawakan kelakuan kakak. Kalo sudah gitu, ibu dan ayah liat-liatan aja deh, sembari bilang ke kakak, hal apa yang membuat kami ketawa. Maaf ya Kak, ternyata kakak sudah mulai gede nih, bisa bilangin adek dengan baik meskipun dengan cara kanak-kanak yang polos.


Kalo kakak marah sama adek

“Adek, dengerin kakak gak?”,
“satu, dua, tiga”
Duh kalo sudah gitu, kami orang dewasa buru-buru mendekati kakak, karna bisa-bisa dia berbuat kasar sama adeknya. Begitulah kakak kalo sudah menasehati adeknya, “adek, ga boleh bla-bla” tapi kadang memang adeknya suka nekat aja, kalo sudah gitu biasanya akan lanjut dengan kalimat ancaman dari kakak seperti diatas tadi.

Sering kami bilang ke kakak, “kak, sabar dong sama adek, pelan-pelan bilangin adek”, kakak pasti akan bilang “adek sih…” sembari menyalahkan adeknya gitu, hehehe…

Gaya ini sepertinya kakak dapat dari ayahnya kalo sedang memarahi kakak dan adek, hehehe…wah buat pelajaran kita semua nih, hati-hati berbicara sama mereka karna mereka sekarang bener-bener menjadi peniru yang ulung:-)

Kakak sudah pinter nyanyi:-)

Kesempatan kami ngumpul adalah dimalam hari setelah ayah dan ibu selesai mandi, sementara ibu makan biasanya ayah, adik dan kakak masuk ke kamar untuk bermain bersama. Awalnya kakak & adik bermain kuda-kudaan bersama ayah, kemudian dilanjutkan dengan nyanyi bersama. Kamis malam, tanggal 18 Februari kemaren, kakak dan adek begitu energik, ceritanya mereka ingin unjuk gigi nyanyi dan menari bersama, hehehe…

Ibu seringkali dibuat tertawa geli kalo melihat mereka bernyanyi sembari menari, even salah tetep lanjut mang:-) pede banget ya mereka, tapi bagus kok:-) Iseng-iseng, ayah minta kakak menyanyikan satu lagu tanpa iringan kami, ternyata dia bisa lho meskipun ada beberapa kata yang salah pelafalannya, tapi ibu kagum aja sama keberanian kakak, hehehe…ayah minta kakak menyanyikan 3-4 lagu sendiri malam itu dan sukses dengan baik…Adek kadang ikutan nyanyi bareng dengan kakak sembari menari. Mau tau cara mereka menari ? entah dapat gaya dari mana, mereka berlari ke kanan dan ke kiri sebanyak dua kali dan menendang kakinya ke samping, semua dilakukan sembari tertawa, buseeet apa tidak capek ya, hehehehe….

Senin, 15 Februari 2010

Trial ke Kidea Cawang

Dapat informasi dari bude Wiwik, kalau sabtu tanggal 6 February akan ada open house Kidea Cawang tempat bude Wiwik bekerja. Dari jumat sore, ibu sudah janji ke kakak dan adek kalo kita besok akan ke sekolah. Mereka keliatannya sudah antusias sekali untuk sekolah, semangat lho kalo dijanjikan mo pergi ke sekolah bersama ibu dan ayah, hehehe…Karena yang ada dibayangan mereka, mereka bisa bermain ayunan, perosotan, panjat-memanjat, dll.

Beberapa waktu sebelumnya, ibu dan ayah bersama adek dan kakak mendaftar ke KB/TK Santa Maria yang berada di Jatinegara. Mereka antusias banget begitu melihat lapangan yang luas dengan aneka mainan disana. Rasa was-was dan ketakutan musnah melihat keagresifan mereka menaiki tangga yang ada ditempat mainan tersebut setelah melihat keberanian dan kefasihan mereka menaiki mainan tsb. Ibu dan ayah jadi tertawa melihat adek kakak tidak bisa diem dan lari kesana kemari. Konsepnya pun bagus, cuman ada sayangnya yang bikin ibu berpikir ulang untuk menyekolahkan mereka disana, letaknya yang agak jauh dari rumah berikut jam masuk sekolah 7.15 terlalu pagi buat kakak dan adek, membuat ibu dan ayah menunda sementara waktu keputusan mendaftarkan mereka meskipun sudah negosiasi dan sampail tahap pembayaran.

Kembali ke Kidea, begitu kami tiba disana sudah sekitar jam 10an, kami langsung diminta ke lt 4 untuk melihat performance anak-anak yang sudah mengikuti pendidikan di preschool tsb. Ada pertunjukan tari modern, menyanyi dalam bahasa inggris. Semua aktifitas belajar diKidea ini dalam bahasa inggris. Kami sendiri tidak ada rencana menyekolahkan mereka ke sekolah dengan bahasa Inggris atau bilingual. Konsep kami hanya pada sosialisai dan bermain mereka.

Kakak dan adek awalnya seneng mengikuti pertunjukan tsb tapi tidak berapa lama mereka bosen. Kamipun turun ke lantai 2, karna ada arena bermain disana. Tidak lama berada di arena tsb, ada 2 miss Novi dan Adrea yang memberikan class trial, sehingga kakak dan adek ikutan masuk ke kelas. Ada 5 orang anak yang ikut trial, 1 anak berusia 1 thn, 1 anak berusia 15-16bln, 1 anak berusia 2 thn lebih dan kakak adik berusia 2,5 thn. Mereka duduk dimatras ditemani ibunya. Ibu, ayah dan tante Harni pun ikutan masuk kelas biar adik kakak mau ikutan masuk ke kelas. Awalnya memang agak susah membimbing mereka masuk kelas. Ternyata begitu mau masukpun, mereka sama sekali tidak tertarik dengan miss yang mengajar dengan mengunakan flash card dan bernyanyi bersama. Kakak lebih tertarik melihat keluar sehingga sering bolak-balik masuk ruang kelas sementara adek tertarik dengan kursi kecil yang berada dibagian kiri matras. Sehingga kalau ada interaksi dengan miss Novi dan Andrea mereka sama sekali tidak tertarik. Akhirnya mereka berdua serempak keluar kelas dan mengikuti permainan, sampai akhirnya ibu dan ayah berusaha mengajak mereka masuk kelas tapi mereka sama sekali tidak bergeming sehingga akhirnya ibu putuskan untuk pamit dengan miss Novi dan Andrea, hehehe…

Kami turun ke lantai dasar, ternyata sudah rame anak-anak disana. Ada 2 kelas dengan aktifitas yang berbeda. Kami memasuk ke kelas hand craft, disana tidak lama karna kakak dan adik tidak tertarik. Sewaktu diberitahu ada sepeda yang disedia, mereka langsung dengan girangnya main sepeda tapi karna tempatnya tidak memungkinkan sehingga membuat kami semua was-was. Akhirnya setelah agak lamaan, berhasil juga mengajak mereka pulang sehingga mereka mau turun dari sepedanya, hehehehehe... Setelah makan sebentar untuk menganjal perut, akhirnya kami lanjut ke Carefour.

Kakak sedang dalam tahap slow weaning:-)

Sejak 2 bulan menjelang ultah mereka kedua, ibu dan ayah sudah wanti-wanti ke adek kakak untuk proses slow weaning. Respon mereka sih juga bagus, sehabis diwanti-wanti sering terjadi dialog rutin seperti ini

Kakak/adik : “ini memang nenen sapa bu”(sembari menunjuk nenen ibunya:-)),
ibu: adek bayi
Kakak/adik: adek bayinya mana ?
Ibu: adek bayinya ibu kan sudah gede sekarang (sembari mengelus kepala kakak/adek)
Kakak/adik: Adek Asep ya bu (anak tetangga belakang rumah)
Ibu: iya buat adek Asep aja, kasian adek Asep dan adek Alfa saja yang masih bayi sudah tidak nenen ibunya
Kakak/adik: oh buat adek bayi (sembari menganggukan kepalanya seakan mengerti)

Tapi biasanya tidak lama kemudian mereka akan bilang “ibu, nenen“ sembari usikan gitu (entah menendang-nendangkan kakinya ke bawah dalam posisi tidur gitu, hehehe), sekali waktu kalo tidak dikasih, mereka akan nangis:-) kalo sudah begitu, ibupun rasanya tidak tega sementara ayah pasti akan ngomong, “ya sudah bu, kasih aja“. Ya begitu lah prosesnya bolak-balik seperti itu:-)

Beberapa temen yang men-sharingkan proses penyapihan mereka, ada yang diolesin lipstik, ada pake jamu/ puyer dan sekali waktu ibu pernah hampir mencoba dengan menaruh tensoplast tapi entah kenapa hal itu tidak pernah terjadi, hehehehehe...Rasanya ibu tidak tega aja kalo mereka sampai menangis karna pingin nenen, dulu sewaktu asi belum keluar, ibu dan ayah berusaha biar asinya bisa keluar, sekarang begitu sudah ada dan anak minta masak tidak diberikan:-) Dari beberapa sharing di milis Sehat, ibu percaya dengan cara slow weaning adalah cara yang terbaik buat ibu dan kakak adek menjalani penyapihan dengan alami, tanpa ada paksaan buat kami semua...

Demand mereka untuk nenen pun sudah mulai berkurang, biasanya mereka minta nenen menjelang tidur tapi akan jadi sering minta nenen kalo libur atau ibunya dirumah. Kalau adek biasanya akan terbangun 2-4 kali semalam untuk nenen. Sejak Januari lalu, ada kebiasaan baru kakak yang berubah menjelang tidur malam. Dia sekarang terbiasa tidur dalam gendongan ayahnya sementara adek masih nenen dengan ibunya. Kalaupun tidak digendong, kakak akan minta ayahnya tidur disebelahnya dengan pegangan tangan.

Sekali waktu kalau ayahnya tidak dirumah, kakak akan menunggu ayahnya pulang meskipun sudah nenen dengan ibunya. Rasanya nenen ibupun sudah tidak mempan mengantarnya tidur, hehehehe…

Doakan ya kakak bisa sukses melewati slow weaning-nya :-)

Ibu percaya pastinya adek pun cepat atau lambat akan menyusul kakaknya, karna kakaknya sering kali protes dan bilang ke dia, kalo nenen ibu untuk adek bayi:-) Semoga nantinya adek yang mau sendiri untuk tidak nenen tapi bukan karna protes kakaknya untuk slow weaning, hehehe.