Jumat, 13 Agustus 2010

one to ten

Sewaktu sedang bersama kakak, tiba-tiba kakak berusaha menunjukkan sesuatu, memang sebelumnya ibu dan ayah sudah pernah mengajari dia berhitung dari 1 s/d 10, malam itu dia berusaha mengingat apa yang diajari oleh Ms Martha, dengan berhitung 1 to ten, tp setiap six dia selalu lupa. Ibu ingetin lagi, hanya berapa kali pengulangan kakak sudah lancar kok, selanjutnya dia ngajarin adeknya untuk menghitung bersama. Lucunya si Laras tuh selalu cuek kalo diajari sama kakaknya, tapi nanti menjelang tidur dan kakaknya telah tidur, baru Laras mengeluarkan ilmu yang dia dapat di sekolah atau kakaknya, hehehehehehe...

Raport pertama mereka

Tanggal 2 Agustus lalu, Ms Martha memberikan raport pertama mereka berdua, isi raport Ambar dan Laras mengenai perkembangan mereka selama bulan pertama. Ambar menyukai kegiatan dikelas sementara Laras menyukai kegiatan fisik. Laras sudah mulai menikmati aktifitas makan bersama dikelas. Setelah membacanya, kami orangtua diminta untuk tanda tangan.

Good job my twin, so pround of you! JBU

Adek gak papa kok, adek ga sakit

Pilek sepertinya menjadi langganan begitu mereka mulai sekolah. Bersyukurnya mereka tidak rewel dan manja kalau mau pilek. Beberapa kali, kami memegang kepala adik yang agak hangat. Pasti dia akan segera menjawab”adik tidak apa-apa kan, adik tidak sakit, ibu(eyang) yang sakit” hehehehe, kok bisa2nya dia melempar pernyataan tsb ke orang menempelkan tangan ke dahinya. Alasannya sih yang pasti, dia paling tidak mau dipasang termometer dan minum obat, hehehehehe…kalau sudah begitu, kami biasanya observasi dan minta dia minum air putih hangat.

Chayooo, adek semangat ya dilawan virusnya, GBU

Ryan bikin Laras semangat berangkat sekolah

Kami biasanya suka menelp eyang dirumah setelah acara menjemput mereka dari sekolah, tujuannya untuk menanyakan mereka. Siang itu eyang cerita, sepulang sekolah Laras dan Ambar digandeng oleh Ryan dari dalam kelasnya bersama dengan teman yang lainnya untuk main ke rumahnya. Ms Martha pun bilang ke eyang, kalau Ryan mau mengajak mereka main ke rumahnya yang letaknya hanya 2 rumah dari “Janet & John”.

Akhirnya eyang dan Ms Martha mengikuti mereka dari belakang. Ryan keliatan senang banget temen-temannya main kerumah, dia tunjukkan kamarnya, sepedanya dan keluarin semua mainannya. Setelah main sebentar, mereka pamit pulang.

Malam harinya begitu kami pulang, adik dan kakak bercerita hal yang sama. Kami seneng mendengarnya, kami kira Ryan biasa bikin adek semangat berangkat sekolah. Memang benar keesokkan harinya, adek benar-benar semangat bersiap-siap ke sekolah sewaktu kami bilang nanti main ya sama Ryan. Siangnya pas kami telp, ternyata Ryan tidak masuk sekolah, hehehehe…

Laras mogok berangkat sekolah di bulan pertama

Meskipun sudah hampir satu satu bulan mereka sekolah, Laras masih saja mogok setiap persiapan berangkat sekolah. Ada-ada saja yang dilakukannya entah menangis, merajuk dan tidak mau mandi sama sekali.

Biasanya kalau sudah begitu, kami agak santai dengan tidak menunjukkan aktifitas mau berangkat sekolah, seperti hari-hari biasa, mereka setelah mandi kami pakaikan baju setelah itu sarapan bersama ayah (2 thumbs buat ayah yang lebih sabar buat nyuapin anak-anak, hehehehe). Pada saat nyuapin baru ibu mempersiapkan kebutuhan mereka, enaknya memang ibu tidak perlu ribet dengan urusan bekal karna setelah belajar mereka melakukan aktifitas makan bersama dengan nasi, lauk pauk dan buah-buahan.

Setelah sarapan selesai, ibu dan ayah ganti pakaian dan kami siap-siap berangkat. Kakak selalu sudah siap dan penuh semangat berangkat ke sekolah, beruntung ya tidak dua2nya yg mogok, hehehehe…sementara adek biasanya tiduran didepan tivi bersama om Agus. Setelah pamitan dengan semuanya, kami bertiga telah siap diatas motor ayah, baru eyang mengajak adek pergi ke pasar (tujuan fav adik kakak karna deket rumah dan banyak yg diliat, suka window shopping mereka,hehehehe). Kalo sudah begitu, adek akan semangat bangun dan pake sandal. Baru setelah akan siap-siap jalan, eyang mengendong adek dan menaikkan diatas motor dengan bilang ke adek, ‘ tunggu eyang yah di depan pasar”. Awalnya selalu begitu dalam beberapa hari, setelah kami siap semua baru adek digendong eyang dan dinaikkan di atas motor (sepatu adek sudah kami masukkan lebih dulu dalam tas). Adek pasti nangis, sementara kakak selalu minta ayah melewati jalan yang jadinya muterin rumah kami (melintasi paud yang ada disebelah kanan rumah dan kali yang letaknya agak jauh dari rumah dan pasar yang biasa mereka lewati, tidak apa-apalah yang penting mereka senang, hehehehe

Ada kejadian lucu, kalau sudah tiba disekolah karna kami selalu datang paling pagi, sebelum meninggalkan ambar laras pasti ada ritual sun pipi kiri, kanan, jidat, memberkati dan cium tangan, adek Laras tuh pasti langsung masuk ke dalam tanpa perduliin ibu dan ayahnya, hehehehe…ini yang sering bikin ibu dan ayah bingung, kalo berangkat sekolah mogok, tapi begitu sampai sekolah langsung ngacir masuk ke dalam, jadi sebenernya kenapa ya adek, hehehehe…sering kali jadinya ibu memanggil Laras baru dia keluar dan kami melakukan ritual tsb.

Achhhh senangnya, kami bisa tenang berangkat kerja, Ambar dan Laras senang ikutan sekolah.