Mengajarkan anak membaca sejak dini banyak sekali manfaatnya. Yang jelas, pertama meningkatkan kecerdasan anak. Kita ingat, perkembangan otak paling pesat pada usia 0-6 tahun. Kalau pada usia ini anak memperoleh rangsangan intelektual yang lebih banyak, maka otak anak akan berkembang lebih baik.
Anak-anak yang biasa membaca sejak dini juga cenderung memiliki kemampuan berpikir, berkomunikasi, serta memahami dengan lebih baik. Anak-anak yang memiliki kemampuan menulis, dalam arti menuangkan gagasan secara tertulis dengan rapi, umumnya juga didahului dengan memiliki kebiasaan membaca sejak dini.
Berikut beberapa langkah yang dapat dicoba untuk mengajari bayi membaca:
1. Mulailah dengan memangku bayi pada posisi yang membuatnya nyaman. Katakan padanya kegiatan membaca yang akan dilakukan. Kemudian ajaklah berdialog. Meskipun bayi belum bisa berbicara, bayi akan lebih mudah tertarik apabila ia merasa dilibatkan. Kalau ia sudah merasa nyaman, tertarik, dan terlibat barulah ibu mulai membacakan buku. Bacalah dengan suara yang cukup keras dan intonasi yang berubah-ubah karena ini akan menumbuhkan minatnya.
2. Berikan buku yang sesuai untuk bayi. Bacakan dan perlihatkan buku yang banyak gambar dan kaya akan warna dengan jumlah kata yang sedikit (tidak lebih dari 300 kata). Warna-warna mencolok atau kontras akan sangat menarik perhatian dan minat bayi.
3. Buku yang terbuat dari kertas tebal sangat sesuai untuk bayi karena tidak mudah sobek. Perlu diketahui bahwa bayi menunjukkan minat terhadap buku dengan cara memegang buku, memukul-mukulnya ke lantai, menggigit, bahkan menariknya hingga sobek. Kita perlu memahami cara bayi membaca buku seperti ini agar kita tidak bertindak reaktif kepadanya. Sebab tindakan reaktif orang tua akan menimbulkan persepsi baginya bahwa kegiatan membaca merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Saat ini di toko buku sudah banyak dijual buku-buku yang terbuat dari kertas tebal, sayangnya harganya masih cukup mahal dan kebanyakan buku-buku impor. Kalau mau sedikit kreatif, kita bisa membuat sendiri buku untuk bayi kita dari kertas karton yang dibentuk seperti buku dan ditempeli gambar-gambar menarik.
4. Isi bacaan akan memberi pengaruh yang besar bagi perilaku, jiwa, dan pikiran anak. Karena itu pentinting memilihkan buku yang isinya "bergizi" bagi otaknya. Banyak buku yang secara fisik bagus tapi isinya buruk. Paling aman buku yang berisi kisah nyata dari tokoh yang tidak diragukan kebaikannya. Sekalipun demikian, kita harus memperhatikan bagaimana kisah itu ditulis, sebab kadang ada kisah yang didalamnya dimasukkan penafsiran dan pikiran penulisnya.
5. Pada intinya buku apapun boleh dibacakan atau diberikan kepada bayi asalkan isinya baik untuk jiwa dan pikirannya. Kita juga tidak perlu menunggu sampai buku-buku berkertas tebal berharga murah. Buku-buku yang terbuat dari kertas yang tipis pun asal isinya bagus sangat baik diberikan dan dibacakan pada bayi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar