Jumat, 12 Maret 2010

Jangan Panik Jika Anak Belum Bisa Membaca

Jakarta, Orangtua sering khawatir jika melihat buah hatinya belum mahir membaca meskipun sudah masuk sekolah taman kanak-kanak. Jangan panik dulu karena belajar membaca adalah proses yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kenali tahapan dasar anak belajar membaca.

Setiap anak memiliki kecepatan membaca yang berbeda-beda, karena membaca adalah sebuah keterampilan yang diasah melalui beberapa tahapan dan proses yang berkelanjutan.

Kemampuan membaca juga bisa mempengaruhi kemampuannya menulis karena itu orangtua dan guru harus memahami bahwa kemampuan membaca dan menulis membutuhkan sebuah proses.

Seperti dikutip dari Babycenter, Jumat (12/3/2010) ada empat tahapan yang biasa dilalui anak-anak dalam proses belajar membacanya, yaitu:

Tahapan anak pra-membaca


1. Anak suka memainkan buku seperti layaknya mainan lain dan belum mengerti bahwa buku tersebut mengandung cerita.
2. Tertarik dengan warna-warna cerah dan ilustrasi yang ditemukan dalam buku tersebut, tapi tidak memahami bahwa gambar tersebut mengandung cerita.
3. Anak suka mendengarkan cerita yang dibacakan oleh orang lain sambil melihat gambar-gambar di buku.
4. Belum dapat mengidentifikasi kata-kata atau huruf yang ada di dalam buku.

Tahapan ini terjadi pada anak usia 2-4 tahun.

Tahapan anak mulai membaca


1. Anak sudah dapat mengenal setiap huruf yang ada, tapi belum terlalu mahir merangkainya menjadi satu kata.
2. Membutuhkan gambar pada setiap halaman untuk membantunya bercerita.
3. Menghapal isi buku cerita dan mencoba untuk membacanya lagi dan lagi.
4. Membaca dengan suara yang keras tapi tidak menunjukkan ekspresi serta tidak berhenti untuk tanda baca tertentu.



Tahapan ini terjadi pada anak usia 4-6 tahun.


Tahapan intermediate (menengah) membaca


1. Menggunakan gambar sebagai petunjuk dari sisa-sisa kalimat untuk memahami cerita.
2. Membacanya sudah lancar dan hanya ditemukan beberapa kesalahan saja.
3. Dapat menjawab pertanyaan sederhana berdasarkan cerita tersebut.
4. Membaca dengan keras dan terkadang ekspresif serta memiliki jeda untuk beberapa tanda baca yang ada.
5. Tahapan ini terjadi pada anak usia 6-8 tahun.

Tahapan mahir membaca


1. Dapat membaca dengan lancar dan memahami sebagian besar atau keseluruhan cerita.
2. Dapat menikmati sebuah buku meskipun tanpa ada gambar.
3. Dapat menjawab berbagai pertanyaan mengenai materi atau perasaan dan pikiran tokoh cerita.
4. Dibaca dengan suara keras dan penuh eskpresif serta memahami penuh segala bentuk tanda baca.
5. Tahapan ini terjadi pada anak usia 8 tahun ke atas.

Kamis, 11 Maret 2010

Adek dan kakak mau di-enjussss

Adek dan kakak mau di-enjussss

Sabtu ini tanggal 6 Maret 2010, sewaktu selesai mandi, pertanyaan yang sama muncul dari adek dan kakak, “mau jalan-jalan ya bu?”, ibu bilang,”tidak, nanti sore ibu akan ajak adek dan kakak ke markas sehat buat dienjusss”. “nanti sore ya bu”, kata mereka sembari mengangguk. Mereka keliatan seneng banget nanti sore pergi padahal kalo saja mereka tau mereka pergi untuk di vaksin Hep A (ulangan) dan varicella, pasti tidak mau, hehehehe. Sebetulnya kami sudah merencanakan ke markas sehat sejak Januari 2010 lalu karna tepat 6 bulan dari vaksin Hep A pertama.

Kami jalan dari rumah sekitar jam 3.30 dengan asumsi tiba di markas sekitar jam 4an lebih. Tapi ternyata karna macet di tol kami baru sampai sekitar jam 4.45 disana. Kami masuk dilist no.1 & 2, tapi karna telat datang akhirnya dapat no 3 & 4, masih untung juga sih karna hujan deras sehingga banyak yang belum datang:-) Sambil menunggu, kakak dan adik ditimbang dan diukur tinggi badannya. Lucu, adek kok ya masih takut aja sama timbangan badan sehingga harus digendong ayah dulu. BB Ambar 14 kg, Laras 13kg, tinggi sama 89cm. Tidak menunggu lama, setelah bermain sebentar akhirnya giliran mereka tiba.

Sewaktu masuk ke ruangan dokter, kakak dan adek tidak mau, akhirnya kami gendong mereka. Wah wajah mereka sudah mulai ketakutan nih, untunglah suster Evi mengajak mereka bermain, mereka bertanya ke suster itu apa sembari menunjuk boneka yang ulat yang ada diatas tempat tidur. Sementara kami konsul dengan dr Apin dan menanyakan pertumbuhan mereka. Mengingat budget, semula ibu memastikan ulangan imunisasi hepatitis A dulu tapi akhirnya kami putuskan sekalian vaksin varicella yang seharusnya mereka dapatkan dari usia 12 bln. Ya setelah menunda setahun lebih, ayah dan ibu sepakat memberikan vaksin varicella juga saat itu karna pertimbangan kalo saja mereka jadi sekolah mungkin risiko tertular varicella dari teman-temen sekolahnya.

Sewaktu giliran kakak akan disuntik, ternyata kakak buang air besar, tapi ya sudah akhirnya suntik dilanjutkan setelah itu ibu membersihkan pup kakak sementara ayah memegang adek yang lebih histeris karna lebih dulu melihat kakaknya dienjus…Duh susah ya mereka keliatannya sudah ketakutan banget kalo ke dokter, padahal ibu sudah wanti-wanti lho ke mereka…Ulangan varicella bisa dilakukan 3 bln lagi tapi menurut dr Apin, vaksin varicella aturannya paling longgar, bisa dilakukan 12 bln kemudian. Wah ibu mah pastinya akan pilih yang paling longgar dong:-) Total biaya yang dikeluarkan Rp.1.570.000,- (konsul dr Rp100.000/anak, vaksin Hep A : Rp310.000,-/anak, vaksin varicella Rp375.000,-/anak), hehehe...

Kami lanjut pulang ke rumah karna ayah sudah punya acara lain, latihan koor untuk persiapan minggu palma, hehehe…kasian kakak dan adek mungkin jadi menahan laper ya, mereka merengek minta ayam Kentucky tapi karna waktu terbatas, kami janjikan beli didekat rumah saja. Untung lah sepanjang jalan mereka mau diajak bernyanyi bersama apalagi kakak seakan-akan lupa kalo habis dienjuss. Duh, ternyata PR ibu masih berlanjut ya karna kakak dan adek masih saja takut dibawa ke dokter, hehehe…
Ternyata setibanya di rumah, eyang bilang penjual ayam-nya tidak jualan karna sedang punya hajat. Kasian banget kakak dan adik yang terlanjur kepingin, hehehe…baru minggu siang, mereka makan ayam kentucky…

Kakak tidak mau tidur siang

Kakak tidak mau tidur siang

Selama long weeken kemaren, kakak tidak mau tidur siang jumat dan sabtu tgl 26 & 27 Feb 2010. Kakak baru tidur menjelang sore hari. Ini yang bikin ibu dan ayah gregetan, karna menjelang sore hari kakak uring-uringan gitu. Jumat sore karna ayah pergi ke layatan mami temannya, akhirnya ibu dan kakak adek jalan-jalan sore. Sewaktu balik sebelum sampai rumah, dia sudah minta digendong, ibu sudah curiga gelagatnya nih pasti dia capek dan mengantuk. Benar aja, setelah bermain didepan rumah selanjutnya kakak tiduran sembari nonton tv sementara ibu di dapur menyiapkan makan buat mereka. Pada saat akan menemani kakak nonton, ibu liat kakak sudah tertidur dikursi panjang depan tv. Akhirnya ibu pindahkan kakak ke kamar tidur. Selanjutnya ibu memberi makan ke adek. Kakak bangun sekitar 1 jam kemudian. Pengalaman hari Sabtunya, kakak pun tertidur saat perjalanan menuju ke gereja. Kakak minta susu kemudian meminumnya dibagian belakang mobil dengan posisi tidur terlentang. Matanya sudah keliatan sayup-sayup. Karna takut kakak muntah dan terjatuh, akhirnya ibu pindah kebelakang dan memangkunya. Bener saja ternyata tidak lama kemudian kakak tertidur, hehehe…karna ayah dan eyang tugas tatib, akhirnya ibu mengendong kakak yang tertidur dan menjaga adek sembari dibantu eyang. Entah kenapa, adek pinginnya ngelendot aja sama ibu, untungnya dia cukup mengerti:-) Lumayan juga ya ngendong kakak, sudah berat dia sekarang…kakak terbangun pada saat lagu Bapa Kami dinyanyikan karna ayah mengantikan ibu mengendong kakak, hampir 1 jam juga tidurnya…untunglah saat terbangun, kakak tidak rewel…

Mau jalan-jalan ya:-)

Mau jalan-jalan ya:-)

Ini yang selalu ditanyain kakak dan adek ke ibu atau ayah setiap hari libur, apalagi kalo dia habis mandi pasti akan ada pertanyaan itu.
Kakak/adek : “mo kemana kita ibu?”
ya ibu pasti bales “tidak kemana-mana sayang” sembari memberikan hair lotion dan menyisirkan rambut mereka
kakak/adek: “kok gak kemana-mana, jalan-jalan aja bu”
nah lo gawat, kakak dan adek sudah mengerti kalo sabtu dan minggu mereka pasti jalan-jalan keluar rumah mumpung ada ayah dan ibunya, hehehe…Sabtu tanggal 27 kemaren, kami memang tidak ada acara hanya dirumah karna rencananya sore hari mereka mau kami ajak ke markas sehat, namun akhirnya kami batalkan karna sore kami pergi ke gereja ada tugas tatib.

Senin, 08 Maret 2010

Kiat Melatih Bayi Membaca

Mengajarkan anak membaca sejak dini banyak sekali manfaatnya. Yang jelas, pertama meningkatkan kecerdasan anak. Kita ingat, perkembangan otak paling pesat pada usia 0-6 tahun. Kalau pada usia ini anak memperoleh rangsangan intelektual yang lebih banyak, maka otak anak akan berkembang lebih baik.
Anak-anak yang biasa membaca sejak dini juga cenderung memiliki kemampuan berpikir, berkomunikasi, serta memahami dengan lebih baik. Anak-anak yang memiliki kemampuan menulis, dalam arti menuangkan gagasan secara tertulis dengan rapi, umumnya juga didahului dengan memiliki kebiasaan membaca sejak dini.

Berikut beberapa langkah yang dapat dicoba untuk mengajari bayi membaca:
1. Mulailah dengan memangku bayi pada posisi yang membuatnya nyaman. Katakan padanya kegiatan membaca yang akan dilakukan. Kemudian ajaklah berdialog. Meskipun bayi belum bisa berbicara, bayi akan lebih mudah tertarik apabila ia merasa dilibatkan. Kalau ia sudah merasa nyaman, tertarik, dan terlibat barulah ibu mulai membacakan buku. Bacalah dengan suara yang cukup keras dan intonasi yang berubah-ubah karena ini akan menumbuhkan minatnya.

2. Berikan buku yang sesuai untuk bayi. Bacakan dan perlihatkan buku yang banyak gambar dan kaya akan warna dengan jumlah kata yang sedikit (tidak lebih dari 300 kata). Warna-warna mencolok atau kontras akan sangat menarik perhatian dan minat bayi.

3. Buku yang terbuat dari kertas tebal sangat sesuai untuk bayi karena tidak mudah sobek. Perlu diketahui bahwa bayi menunjukkan minat terhadap buku dengan cara memegang buku, memukul-mukulnya ke lantai, menggigit, bahkan menariknya hingga sobek. Kita perlu memahami cara bayi membaca buku seperti ini agar kita tidak bertindak reaktif kepadanya. Sebab tindakan reaktif orang tua akan menimbulkan persepsi baginya bahwa kegiatan membaca merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Saat ini di toko buku sudah banyak dijual buku-buku yang terbuat dari kertas tebal, sayangnya harganya masih cukup mahal dan kebanyakan buku-buku impor. Kalau mau sedikit kreatif, kita bisa membuat sendiri buku untuk bayi kita dari kertas karton yang dibentuk seperti buku dan ditempeli gambar-gambar menarik.

4. Isi bacaan akan memberi pengaruh yang besar bagi perilaku, jiwa, dan pikiran anak. Karena itu pentinting memilihkan buku yang isinya "bergizi" bagi otaknya. Banyak buku yang secara fisik bagus tapi isinya buruk. Paling aman buku yang berisi kisah nyata dari tokoh yang tidak diragukan kebaikannya. Sekalipun demikian, kita harus memperhatikan bagaimana kisah itu ditulis, sebab kadang ada kisah yang didalamnya dimasukkan penafsiran dan pikiran penulisnya.

5. Pada intinya buku apapun boleh dibacakan atau diberikan kepada bayi asalkan isinya baik untuk jiwa dan pikirannya. Kita juga tidak perlu menunggu sampai buku-buku berkertas tebal berharga murah. Buku-buku yang terbuat dari kertas yang tipis pun asal isinya bagus sangat baik diberikan dan dibacakan pada bayi kita.

Kiat Menumbuhkan Empati Anak

Empati adalah wujud pemahaman anak terhadap apa yang dirasakan orang lain. Anak yang tumbuh dengan memiliki empati yang baik akan mudah bergaul, pandai mengalah, dan suka menolong teman. Dengan begitu ia akan disukai oleh teman-temannya. Dunia pemikiran anak adalah dunia yang nyata dan kongkrit. Bukan sesuatu yang hanya dilukiskan dengan kata-kata. Untuk melatih rasa empatinya, anak-anak harus dipertemukan dengan kondisi langsung di depan matanya, mengenai kehidupan yang lebih sengsara dari dirinya.
Kita bisa menumbuhkan empati pada diri anak misalnya dengan melatihnya agar :

1. Peka terhadap perasaan anak lain
Orang tua harus sering berbicara kepada anak-anak mereka tentang berbagai macam perasaan yang sedang dihadapi orang lain. Katakan sesering mungkin dengan bahasa yang benar. Ketika di perempatan jalan melihat seorang anak jalanan sedang kepanasan, katakan, "Ya Allah! Kasihan anak itu kepanasan. Ia seusiamu, tapi sudah harus mencari uang sendiri dengan menjual koran."

2. Membayangkan seandainya dia adalah aku
Ajaklah anak untuk membayangkan seandainya dirinya yang sedang mengalami penderitaan seperti yang ia lihat. Rangkailah kalimat yang bisa menggugah perasaan anak sehingga dia bisa membayangkan hal itu dengan mudah.

3. Berlatih mengorbankan milik sendiri
Melatih anak untuk terbiasa memberikan sesuatu dari barangnya sendiri kepada orang lain memang perlu dilakukan. Daripada bersedekah menggunakan uang dari tas ibu, lebih baik beri anak uang saku yang sedikit lebih banyak, dengan catatan harus disisihkan beberapa persen untuk amal. Jadi mereka telah beramal dengan uang mereka sendiri.



4. Membahagiakan orang lain
Ketika anak mulai bisa menyisihkan sebagian miliknya untuk orang lain, lengkapi peristiwa itu dengan hasil akhir yang baik. Yaitu menunjukkan kepada mereka akibat dari perbuatannya itu. Tunjukkan bahwa perbuatannya dapat membahagiakan orang lain.

HASIL SIKAP EMPATI
Bila anak berhasil dilatih untuk menumbuhkan sikap empati, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
. Anak akan mampu mengetahui dan memahami emosi orang lain dan berbagi perasaan dengan orang lain.
. Dengan empati anak dipaksa untuk mengubah pola pikir kaku menjadi fleksibel. Atau egois menjadi toleran.
. Dengan empati anak akan mengerti bahwa tidak semua keinginannya melalui orang lain dapat terpenuhi.
. Anak akan mampu membina hubungan dan diterima oleh orang lain.
. Anak akan mampu bergaul dan menjalin persahabatan dengan orang lain.
. Anak akan memiliki inisiatif untuk membantu orang lain yang berada dalam kesulitan.

Kiat Menegur Anak

Di mata orang tua, anak-anak sering berbuat salah atau nakal. Sebagai orang tua, kadang kita sampai bingung bagaimana menasihatinya. Tak jarang kita langsung marah-marah atau memukulnya, padahal itu bukan tindakan bijaksana.
Bila anak berbua salah, itu adalah hal yang lumrah. Persoalannya, perlukah mereka dihukum? Sampai sejauh mana? Bagaimana sebaiknya menegur kesalahan anak?

Kiat Menegur Anak
Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita gunakan dalam menegur anak:
. Bila anak-anak berbuat salah, mereka perlu dinasihati. Lebih berkesan apabila orang tuanya sendiri yang melakukannya, bukan lewat perantara. Jelaskan kesalahan yang mereka perbuat. Tegurlah dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Hindarkan menggunakan kekerasan karena mungkin hal itu akan berdampak negatif terhadap anak. Kelak bisa jadi mereka akan meniru cara-cara tersebut.

. Sikap terlalu lembut juga kurang baik. Bisa-bisa si anak tidak merasakan dirinya sedang dimarahi. Kelak dia akan memandang enteng

kesalahannya dan akan berani mengulang.

. Hindarkan menegur anak di depan khalayak ramai, adik atau saudaranya yang lain. Keadaan ini akan membuatnya malu. Ia akan senantiara merasa bahwa orang lain menuding dirinya salah. Akibatnya hilang perasaan malunya dan ia akan berani melakukan kesalahan itu lagi terang-terangan.

. Bila anak suka berdusta, mencuri, atau memukul temannya, serta tidak hormat pada orang tua, maka ingatkan dan takuti dia tentang balasan Allah baik di dunia maupun di akhirat nanti.

. Jika anak berbuat salah di belakang kita tetapi di depan berlaku manis, ingatkan bahwa Allah selalu melihat segala perbuatannya. Secara tidak langsung hal itu juga berarti kita menanamkan tauhid padanya.

. Pada kesalahan anak sudah ditegur, tunjukkan kepadanya apa yang seharusnya ia lakukan. Jangan hanya pamdai menyalahkan tanpa bisa memberi solusi.

Yang perlu kita ingat, tempatkanlah hukuman sebagai alternatif terakhir. Setelah sekiranya teguran atau nasihat kita tidak mempan, dan tidak ada cara lain lagi kecuali menghukumnya. Itu pun dalam rangka mendidiknya, bukan untuk melampiaskan kekesalan kita atas kelakuannya.

Bohongnya anak anak

Berbohong pada anak-anak sebenarnya bukan sesuatu yang sangat serius kecuali jika menjadi kebiasaan atau kompulsif (berulang terus menerus). Namun jika dibiarkan maka anak akan kesulitan ketika bergaul dengan teman-temannya di sekolah ataupun di lingkungan permainan, yang selanjutnya akan menimbulkan masalah lebih parah pada saat tumbuh dewasa. Mereka akan tumbuh menjadi pembohong. Oleh karena itu sejak dini orangtua harus memberikan pelajaran kejujuran pada anak.

Memberikan hukuman fisik maupun psikis (menampar, memukul, memaki) atas kebohongan yang dilakukan anak cenderung merugikan karena sang anak akan berbohong untuk menghindari hukuman. Anak menjadi tahu bahwa hukuman akan diterima bila ketahuan berbohong tapi bila tidak ketahuan maka aman. Akibatnya anak akan cenderung berusaha agar tidak ketahuan berbohong daripada tidak berbohong. Jadi hukuman bisa meningkatkan kebohongan yang dilakukan pada masa mendatang ketimbang menurunkannya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih kejujuran anak :
1. Selalu menerangkan dan meminta maaf jika tidak menepati janji
2. Jika kedapatan berbohong di muka anak, akuilah, dan jelaskan alasannya
3. Jangan mengatakan kebohongan untuk mendapatkan persetujuan anak
4. Jangan memberikan terlalu banyak aturan pada anak
5. Jangan terlalu sering memberikan hukuman pada anak
6. Jangan langsung marah jika anak melakukan kebohongan, tanyakan dulu mengapa

Kiat membimbing anak

Menyiapkan masa kanak-kanak sebagai masa terindah dan membahagiakan, masa persiapan agar kelak mereka dapat menyusuaikan diri dan eksis dalam lingkungannya kelak bukan hal yang mudah. Ada seninya tersendiri. Keterbatasan nalar, daya tangkap, kepolosan hatinya memerlukan media untuk menterjemahkan apa mau kita. Mendidik mereka lewat peristiwa keseharian lebih mudah dicerna dan rasakan oleh anak-anak. Ungkapan perhatian dan kasih sayang anda pada mereka bukan dengan bahasa kata tetapi dengan bahasa cinta. Ada beberapa kiat untuk membesarkan anak sebaik-baiknya. Sebagai diungkapkan oleh CHARLES SCHAEFER dalam gagasannya yang diberi nama “Naluri Orang tua dalam mendidik ANAK”.
1. Asulah anak dengan cinta kasih.Cinta kasih adalah yang mendasari segalanya, berikan itu dan biarkan mereka mengetahui dan merasakan. Horn, seorang Psikolog berkata “Orang-orang yang mengalami kekurangan cinta dimana kanak-kanak akan merasa tidak bahagia, dan cenderung mengembangkan sikap negatif dimana dewasanya”. Cinta kasih itu sendiri meliputi 2 kompenen yang padu.

2. Kebutuhan akan rasa sayang.Kebutuhan anak akan kontak fisik dengan orang tuanya seperti dipeluk, dicium dan dibelai. Kebutuhan akan pemeliharaan tergambar pada kebutuhan anak untuk ditolong, dilindungi, dibimbing juga diberi dorongan semangat.

3. Bersikap tegas.Cinta berlebihan yang berbuntut mengiyakan segala kemauan anak malah dapat menghambat proses kemandirian maka perlu juga bersikap tegas. Teguranpun diperlukan bilamana perlu, sanksinyapun secara tegas tetap diperlukan. Tente saja dalam kadar ajar, mendidik dan menghindari turunnya tangan. Menyuruh belajar dikamar, membatalkan janji piknik, atau menunda membelikan sepatu baru, rasanya lebih efektif untuk menyatakan bahwa mereka bersalah dan kita kecewa atas kenakalannya.

4. Luangkan waktu lebih banyak untuk anak.Orang tua harus menyediakan waktu khusus untuk bermain bersama anak, mengajar dan mendengarkan mereka. Hendaklah orang tua menyusun jadwal kegiatan yang melibatkan orang tua dan anaknya. Jadikan juga acara makan bersama sebagai arena berbincang-bincang dan diskusi keluarga.

5. Ciptakan suasana perkawinan yang sehat.Keharmonisan hubungan diantara ayah dan ibu merupakan faktor yg sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan kejiwaan anak. Seorang ibu berkata "pasangan yg harmonis biasanya memiliki anak-anak yg berbahagia".

6. Bantulah anak untuk mjd orang dewasa yg baik.Seyogyanya anak mulai diajar mengenai sopan santun sejak dini, pahamkan bahwa ia bukanlah sikap yg kaku atau sekedar kumpulan norma, bahasa yg sopan atau gerak yg teratur tetapi satu perhatian yg tulus pada orang lain.

Mengenai Anak kembar

Fenomena anak kembar merupakan fenomena yang tidak langka. Setiap tahun berbagai festival anak kembar diadakan di berbagai belahan dunia. Berita-berita tentang anak kembar, baik mengenai keistimewaan maupun gangguan yang dialami sangat sering menghiasi media. Baru-baru ini media internasional ramai memberitakan sepasang anak kembar dari Iran yang dempet kepala. Mereka dioperasi untuk pemisahan kepala di Singapura. Sayangnya, meskipun operasi itu berhasil memisahkan dua tempurung kepala tetapi keduanya meninggal beberapa waktu setelah operasi. Di Indonesia sendiri, ada banyak kasus anak kembar yang sangat sering menghiasi media massa, baik karena talentanya, seperti penyanyi muda Fauzi dan Fauzan maupun yang dempet.
Tulisan ini akan membahas anak kembar; mulai dari sebab terjadinya kelahiran kembar, berbagai fenomena khas anak kembar, sampai pengasuhan anak kembar. Secara umum, tulisan ini akan membahas proses terjadinya kelahiran kembar mulai dari prakonsepsi sampai kelahiran. Lalu membahas berbagai fenomena khas anak kembar seperti bahasa, intuisi dan penyakit. Terakhir, akan dibahas mengenai model pengasuhan anak kembar agar masing-masing individu dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan tidak tergantung dengan kembarannya.

Sebab Munculnya Anak Kembar

Terdapat banyak jenis kelahiran kembar, ada kembar dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh bahkan delapan. Oleh karena itu, dalam bahasa inggris fenomena anak kembar diistilahkan ‘multiples’, sedangkan secara spesifik sebutan untuk kembar dua adalah ‘twins’.
Pada umumnya kelahiran kembar adalah kembar dua. Sampai tahun 2002, di Amerika saja tercatat ada 132535 kelahiran kembar. Dari sejumlah itu kelahiran kembar dua sejumlah 125134, kelahiran kembar tiga sebanyak 6898, kelahiran kembar empat sebanyak 434, dan kelahiran lebih dari lima sebanyak 69. Untuk kasus Indonesia tidak terdapat data kelahiran kembar yang dapat diakses sehingga jumlah pastinya tidak diketahui.
Sampai saat ini diyakini bahwa faktor hereditas memainkan peranan penting dalam proses kelahiran kembar. Pada umumnya keluarga yang memiliki anak kembar memiliki riwayat kelahiran kembar di antara kerabat-kerabatnya. Meskipun demikian belum jelas kode genetika yang mana yang membawa sifat-sifat kembar.
Berdasarkan proses kelahirannya, anak kembar dibedakan dua yakni kembar terpisah dan kembar dempet. Kembar terpisah artinya masing-masing anak lahir sendiri-sendiri tanpa memiliki pertautan fisik dengan kembarannya. Sedangkan kembar dempet terlahir dengan salah satu bagian tubuh dempet dengan kembarannya. Pada kebanyakan kasus, dempet yang terjadi hanya kulit atau selaput luar saja. Sehingga ketika dipisahkan tidak berakibat apa-apa. Namun banyak juga kasus di mana terjadi dempet organ luar dan organ dalam sekaligus. Ada kembar dempet yang saling berbagai hati, ginjal, paru-paru, saluran kencing, jantung, sampai otak.
Berdasarkan sifat, anak kembar dibedakan menjadi dua, yakni kembar identik (sering disebut dengan kembar siam) dan kembar tidak identik. Kembar identik atau kembar siam benar-benar mirip satu sama lain baik dalam hal fisik maupun dalam hal sifat psikologis. Bahkan di antara keduanya sering terdapat komunikasi aneh yang hanya dimengerti oleh mereka sendiri. Misalnya saja apabila yang satu sakit yang lain turut sakit.
Anak kembar identik muncul apabila satu sel telur matang (ovum) dibuahi dua atau lebih sperma Sel telur akan membelah dua yang masing-masing akan berkembang menjadi zigot tersendiri dan seterusnya menjadi bakal janin dua anak kembar. Untuk kembar identik yang berjumlah empat, masing-masing dari sel telur yang telah membelah akan membelah lagi menjadi dua bakal janin.
Pada anak kembar tidak identik tidak terdapat kesamaan-kesamaan ekstrem. Mereka tidak ubahnya bagaikan dua orang kakak beradik biasa saja. Boleh jadi mereka sangat berbeda secara fisik maupun dalam hal sifat perilakunya. Apabila dijumpai dua atau lebih anak kembar sama sekali tidak mirip dan bahkan memiliki sifat-sifat yang kontras, bisa dipastikan mereka merupakan kembar tidak identik.
Anak kembar tidak identik muncul karena adanya dua atau lebih sel telur (ovum) yang matang bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh satu sperma. Masing-masing pasangan (ovum + sperma) akan bersenyawa membentuk zigot yang berbeda satu sama lain dan berkembang sendiri-sendiri.

Fenomena Khas Anak Kembar

Media massa sering memberitakan berbagai keistimewaan anak kembar yang seolah-olah di luar nalar manusia. Misalnya saja apabila yang satu dipukul, kembarannya yang lain turut merasakan sakit meskipun mereka secara fisik terpisah jauh. Lalu apabila yang satu sedih dan menangis, maka kembarannya juga akan sedih dan menangis meskipun penyebab kesedihan itu tidak diketahuinya. Apabila yang satu sakit maka kembarannya akan turut sakit. Apabila yang satu jatuh cinta, mereka akan mencintai orang yang sama.
Namun sudah tentu, fenomena khas ini hanya akan ditemui pada anak kembar identik atau anak kembar siam. Sangat jarang terjadi ada fenomena khas anak kembar yang terjadi pada kembar tidak identik.

Komunikasi Nonverbal

Pada umumnya, pemerolehan bahasa pada anak-anak dimulai antara umur 8-14 bulan. Pada umur 2 tahun mereka sudah memiliki perbendaharaan kata sampai sekitar 300 kata. Namun fenomena itu tidak umum pada anak kembar. Mereka lebih lambat dalam pemerolehan bahasa. Rata-rata baru pada umur 25 bulan anak kembar mulai berbicara. Mereka juga memiliki masalah dalam mengartikulasi kata-kata secara jelas.
Permasalahan bahasa itu pada umumnya tidak dirisaukan oleh orangtua anak kembar karena kekurangmampuan dalam berbicara dikompensasi dengan kemampuan anak kembar dalam mengomunikasikan pikiran dan perasaan yang jauh lebih baik ketimbang bila harus disampaikan lewat bahasa.
Anak kembar agaknya memiliki kemampuan membaca berbagai tanda komunikasi nonverbal yang menunjukkan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan dan apa yang diinginkan kembarannya maupun orang lain dan sebaliknya mampu memberikan tanda-tanda itu secara lebih jelas, misalnya melalui tindakan, ekspresi wajah, kontak mata, pelukan, sentuhan dan sebagainya.
Pada bayi biasa, mulai pada umur 3 minggu mereka menyadari kehadiran orang lain melalui suara yang didengarnya dan kemudian melalui wajah termasuk dengan kontak mata. Pada umur 6 minggu, bayi biasa akan membalas senyum yang diberikan orang lain. Berbeda dengan bayi kembar, sampai umur 3-4 bulan mereka tidak memerlukan untuk melihat atau kontak mata untuk menyadari kehadiran kembarannya atau orang lain. Selanjutnya mereka mulai berinteraksi dengan orang lain. Pada umur satu tahun mereka sudah sangat baik membaca ekspresi emosi orang lain.

Telepati?

Sebuah fenomena khas anak kembar yang sangat istimewa adalah fenomena langka yang terjadi pada beberapa anak kembar, yakni kemampuan untuk menemukan keberadaan kembarannya di manapun berada. Seolah-olah mereka dapat berkomunikasi melalui telepati. Namun sampai saat ini, komunikasi di antara orang kembar masih diliputi misteri. Memang ada yang menyatakan bahwa dua anak kembar yang masih muda berkomunikasi secara eksklusif melalui telepati.
Fenomena telepati pada anak kembar setidaknya bisa diterangkan dengan dua hal. Pertama, anak kembar memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca tanda-tanda komunikasi nonverbal dari kembarannya. Hal ini berarti mereka sangat cepat saling memberikan respons dibandingkan dengan orang-orang di sekelilingnya. Dalam penjelasan ini, telepati adalah kemampuan respons yang sangat cepat dari seorang bayi terhadap kembarannya.
Kemampuan luar biasa merespons kembaran sebenarnya tidak mengejutkan karena mereka dibesarkan dan tumbuh bersama hampir sepanjang waktu. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila mereka sangat sensitif dan tepat dalam mengartikan bahasa tubuh kembarannya dan bahkan orang lain.
Kedua, pada umumnya anak kembar berperilaku dengan cara yang sama, misalnya cara makan, cara berjalan, cara merespons, hobi dan kegemaran yang sama. Kesamaan perilaku itu umumnya terjadi pada anak kembar identik dan sangat jarang pada anak kembar tidak identik sehingga bisa jadi kesamaan itu terjadi hanya karena faktor genetik. Namun demikian, sering kali yang terjadi adalah peniruan perilaku biasa. Salah satu anak melakukan tindakan pertama kali, lalu yang lain mengamati dan menirukannya. Hanya saja karena mereka memiliki respons sangat cepat satu sama lain maka peniruan itu tidak teramati oleh orang-orang sekitarnya. Lalu orang-orang menyimpulkan kalau mereka memiliki telepati.

Bahasa Anak Kembar

‘Idioglossia’ atau bahasa anak kembar telah menarik perhatian banyak peneliti sejak dekade 90-an. Banyak yang percaya bahwa anak kembar mengembangkan bahasa tersendiri yang tidak dimengerti oleh orang lain kecuali oleh kembarannya. Apabila mereka berbicara, seolah-olah yang terdengar semacam bahasa asing yang tanpa makna. Penelitian terbaru saat ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan anak kembar terhadap kembarannya kebanyakan berupa bahasa yang tidak lengkap dan kacau dengan tata bahasa dan pengucapan yang berantakan. Hambatan bahasa pada anak kembar juga mencakup kesulitan membaca karena penyusunan kata dan tata bahasa yang kacau balau. Hal ini disebabkan adanya saling peniruan atas bahasa kembarannya yang belum teratur.
Hambatan bahasa pada anak kembar biasanya juga didorong oleh peristiwa kelahiran prematur, berat lahir yang rendah dan terbatasnya komunikasi dengan orangtua. Hal ini dikarenakan umumnya kelahiran kembar memiliki risiko lebih tinggi menghadapi hal-hal di atas.

Twin Escalation Syndrome

Sindrom yang khusus pada anak kembar ini adalah kecenderungan anak kembar secara intensif dan kuat bereaksi terhadap tingkah laku kembarannya. Apabila anak yang satu menangis maka anak yang lain akan bereaksi dengan menangis lebih keras, lalu anak yang satunya akan menangis lebih keras lagi dan seterusnya sampai ditenangkan oleh orangtuanya.

Identifikasi Terhadap Kembaran

Banyak anak kembar seolah-olah kehilangan dirinya sebagai pribadi karena saling mengidentikkan diri satu sama lain. Dua pribadi seolah-olah satu. Misalkan saja melakukan apapun harus bersama dengan yang lain dan harus juga menyenangkan yang lain. Mereka tidak dapat melakukan kegiatan sendiri secara terpisah. Apabila dipisahkan maka mereka akan jatuh sakit.
Sebab dari saling identik itu tidak lain adalah perlakuan orangtua yang selalu menyamakan anak kembar. Mereka didorong untuk saling mengidentikkan diri karena perlakuan yang selalu serupa terhadap mereka. Belum lagi ditambah dengan kenyataan bahwa secara genetik mereka sangat mirip sehingga memiliki sangat besar kesamaan. Akibatnya faktor genetik dan faktor pengasuhan saling memperkuat membuat anak kembar menjadi identik satu sama lain dan merasa sebagai pribadi yang tunggal.

Mengasuh Anak Kembar

Mengasuh anak kembar tentu berbeda dengan mengasuh anak biasa. Ada berbagai hal yang harus secara khusus diperhatikan apabila mengasuh anak kembar. Mulai dari pemberian ASI sampai pengembangan kepribadian anak.

Pemberian ASI

Pemberian ASI pada anak kembar bisa jadi perkara yang sulit bila tidak direncanakan dengan matang. Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam pemberian ASI pada anak kembar di antaranya :
- Apabila anak kembar dua maka dua-duanya bisa disusui sekaligus.
- Apabila salah satu payudara kurang lancar mengeluarkan ASI maka ASI
diberikan bergantian dengan durasi sama antara dua anak.
- Dalam pemberian ASI secara terpisah diupayakan anak yang satunya tidak dekat
karena bisa menimbulkan kecemburuan.

Menghadapi TES (Twins Escalation Syndrome)

Apabila anak kembar mengalami TES (twins escalation syndrome) maka yang perlu dilakukan adalah :
- Memisahkan anak kembar di ruang terpisah
- Membedakan kegiatan yang dilakukan
- Mengurangi kompetisi di antara mereka dengan tidak mendorong perasaan bersaing
di antara mereka.
- Mendekap erat kedua anak sampai tenang

Mendorong individualitas pada anak kembar

Banyak anak kembar saling mengasosiasikan diri sangat kuat dengan kembarannya. Seolah-olah mereka adalah satu orang. Hal itu biasanya terjadi karena peran orangtua yang selalu menyamakan segala-galanya untuk anak kembar, mulai dari nama yang sama, pakaian yang sama, permainan yang sama, makanan yang sama, sampai memasukkan mereka ke dalam sekolah yang sama. Akibatnya anak kembar saling mengidentikkan diri dan sangat tergantung satu sama lain.
Membiarkan anak kembar saling mengidentikkan diri bukan sesuatu yang baik buat anak. Sang anak akan kesulitan untuk mandiri dan berkembang dimasa depan. Oleh karena itu perlu suatu metode khusus yang mendorong masing-masing anak berkembang sendiri sebagai pribadi yang terpisah dan mandiri. Meskipun tentu saja perasaan kedekatan sang anak terhadap kembarannya akan sulit dikurangi. Akan tetapi, paling tidak anak didorong untuk mandiri dan tumbuh sebagai individu tersendiri.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua anak kembar dalam mendorong perasaan seorang anak sebagai individu yang terpisah :

1. Memberikan waktu khusus dengan salah satu anak saja
2. Tidak menyebut anak kembar dengan ‘si kembar’ dan semacamnya yang mengategorikan
mereka sebagai kesatuan. Sebut masing-masing mereka dengan namanya sendiri
3. Menghukum atau memberikan hadiah atas kesalahan atau prestasi masing-masing secara
khusus, tidak bersama-sama.
4. Mendorong anak-anak untuk menemukan minat dan kegiatannya sendiri yang berbeda
dengan kembarannya.
5. Mendorong masing-masing anak kembar untuk mencari teman-teman akrab selain
kembarannya.
6. Tidak menyamakan standar harapan pada anak-anak apabila kemampuan mereka
berbeda.
7. Menunjukkan pada anak-anak karakteristik unik mereka yang berbeda dengan
kembarannya
8. Merayakan keberhasilan yang dicapai salah satu anak kembar hanya untuk yang mencapai
keberhasilan itu saja. Meskipun di satu sisi bisa menyakiti hati kembarannya, tetapi hal itu
akan menjadi pelajaran bagus bagaimana berkompetisi secara sehat.
9. Mengabadikan secara individual kenangan sang anak.
10. Mengidentifikasi kepemilikan bersama serta kepemilikan masing-masing anak secara
terpisah.

Diskriminasi terhadap Anak Kembar

Umum dijumpai terjadi diskriminasi terhadap anak kembar karena status mereka sebagai anak kembar. Beberapa diskriminasi itu misalnya tidak atau kurang diterima dalam pergaulan, lebih tidak disukai sebagai pasangan sehingga dihindari oleh lawan jenis, serta lebih tidak disukai diterima bekerja di suatu kantor. Apabila ada undangan pesta hanya pada salah satu anak kembar, maka hal itu akan menyakiti hati kembarannya. Oleh karena itu orangtua anak kembar harus mempersiapkan sang anak dalam menghadapi diskriminasi.

Anak Kembar dengan Hambatan Bahasa

Untuk mencegah anak kembar mengalami hambatan bahasa, orangtua perlu menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa. Orangtua harus menyediakan diri menjadi partner yang baik dalam berkomunikasi dengan anak-anak. Apa yang dikatakan atau digunakan pada anak yang satu, secara persis sama disampaikan juga ke anak yang satunya. Sebab apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakan sesuatu pada anak-anak berpengaruh langsung terhadap perkembangan kemampuan berbicara dan menyusun kalimat pada anak-anak.

Berikut beberapa saran untuk orangtua anak kembar untuk menciptakan lingkungan yang kaya bahasa :

- Berbicara mengenai segala hal, baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan sang
anak. Secara khusus berbicara dengan masing-masing anak juga sangat penting untuk
mendorong kemampuan berbahasa.
- Apabila anak kembar mengatakan sebuah kata yang salah, ulangi dan benarkanlah kata
yang salah itu. Namun demikian jangan mengharapkan mereka akan menirukan dengan
benar saat itu juga.
- Mendorong anak-anak kembar untuk terus berbicara dan menyampaikan segala sesuatunya
melalui kata-kata. Apabila anak ingin makan misalnya, biasakan agar mereka berkata ‘saya
ingin makan’, dan bukannya hanya menggunakan bahasa isyarat.

Penutup
Anak kembar merupakan fenomena khas yang terjadi karena suatu proses konsepsi khusus, baik karena adanya satu sel telur yang dibuahi dua atau lebih sperma maupun karena dua atau lebih sel telur yang dibuahi. Berdasarkan proses konsepsi di atas, akan dihasilkan kembar identik atau kembar siam dan kembar tidak identik.
Terdapat beragam fenomena khas anak kembar yang tidak ditemui pada anak-anak biasa. Salah satu fenomena khas yang dianggap paling menarik adalah fenomena telepati atau intuisi. Meskipun banyak orang menyatakan bahwa telepati itu pasti ada dan digunakan oleh anak kembar, tapi banyak ahli tidak sepakat. Mereka berargumen bahwa telepati hanyalah respons cepat biasa atas tanda-tanda komunikasi nonverbal biasa.
Fenomena khas anak kembar lainnya di antaranya adalah hambatan bahasa, TES (twins escalation syndrome), dan identifikasi terhadap kembarannya. Untuk itu, orang tua anak kembar perlu untuk menyiapkan pola khusus dalam pengasuhan anak agar anak kembar bisa berkembang menjadi individu yang mandiri dan matang tanpa hambatan.

Jumat, 05 Maret 2010

Merawat Bayi Kembar, Seru & Asyik!

Dalam salah satu tayangan Oprah Winfrey, diceritakan kerepotan seorang ibu single parent dalam merawat 4 anak kembar sekaligus. Tapi, dengan manajemen yang baik, ternyata ia sukses membesarkan keempat buah hatinya.

Hebat dan menakjubkan, ya? Bagaimana seandainya kita berada dalam posisi si ibu, mampukah kita? Jelas terbayang di depan mata adalah seabrek tugas, bahkan harus sedikit ‘berakrobat’ agar survive. Mulai dari persiapan mental, tenaga dan, tentu saja finansial yang tidak sedikit. Tapi, asal tahu triknya, merawat si kembar malah jadi tantangan yang mengasyikkan.Sejak dini. Sejak ketahuan janin yang Anda kandung lebih dari seorang, Anda dan pasangan sebaiknya mulai merancang segala sesuatunya dengan lebih cermat. Yang pasti, ada tambahan pengeluaran, baik biaya persalinan maupun dalam rangka mempersiapkan perlengkapan bayi.
Selain itu, Anda berdua juga sebaiknya memulai komitmen untuk berbagi tugas. Bukankah tanggung jawab perawatan bayi ada di tangan Anda berdua?Untuk memudahkan Anda dalam merawat si kembar, lakukanlah secara bergantian. Misalnya si kakak sedang dimandikan, si adik digendong dulu oleh suami. Jika perlu, pertimbangkan pula keterlibatan pihak ketiga, misalnya orang tua, baby sitter atau pembantu, untuk membantu Anda. Apalagi, jika Anda memiliki anak kembar lebih dari dua.Tak harus sama. Idealnya, si kembar memang diperlakukan secara bersamaan. Namun, tak ada salahnya, jika Anda memperlakukan mereka secara bergantian. Ini ada untungnya, lho. Soalnya, jika Anda harus merawat anak kembar secara bersamaan, kemungkinan Anda bakal repot jika tidak ada yang membantu.
Selain itu, secara psikologis, ada untungnya bayi memiliki kegiatan pribadi sendiri-sendiri. Mereka menjadi mandiri, karena tidak harus selalu bersama-sama. Berikut beberapa trik yang bisa Anda lakukan dalam merawat si kembar.

Memandikan.
Sebenarnya, Anda bisa saja memandikan bayi bersamaan. Hanya saja, saat si kembar masih berusia 0-6 bulan, di mana tubuh mereka masih rentan, sebaiknya mandikan secara bergantian. Mulailah memandikan anak yang satu terlebih dahulu sementara si adik atau kakak dipegang oleh suami atau pengasuh. Kelak, jika si kecil sudah dapat duduk, boleh saja Anda memandikan mereka bersama-sama.

Memakaikan baju.
Setelah selesai mandi, pakaikan baju sampai tuntas. Bayi yang sudah rapi bolehlah diletakkan di boksnya untuk bermain, atau digendong oleh sang ayah. Tetapi, kembar tak berarti semua baju kembar juga dong.... Ingat, mereka tetap individu yang berbeda. Misalnya, jika si kakak memakai baju biru, si adik berilah warna putih. Selain membiasakan perbedaan, Anda juga lebih mudah mengenali mana si kakak dan mana si adik.

Menyusui.
Sebisa mungkin, berilah bayi dengan ASI, khususnya ASI eksklusif 6 bulan. Dengan manajemen laktasi yang baik, ASI Anda pasti cukup untuk berdua. Anda bisa menyusui kedua bayi sekaligus atau bergantian. Jika perlu, siapkan ASI perah yang bisa diberikan pada salah satu bayi oleh pengasuh atau suami, sementara Anda menyusui bayi yang lain. Bila memungkinkan, gunakan kursi goyang berlengan yang nyaman untuk kegiatan menyusui, atau gunakan kursi santai jenis lain yang berlengan dan memiliki sandaran yang dapat digunakan untuk menopang kepala Anda dengan nyaman. Lalu letakkan 2 buah bantal untuk membantu menopang kedua tubuh si kecil. Selanjutnya, Anda tinggal pilih, posisi mana yang Anda dan bayi merasa nyaman

Memberi makan.
Setelah usia 6 bulan, mereka mulai perlu mengonsumsi makanan pendamping ASI (MP-ASI). Untuk urusan memberi makan, lebih baik secara bersamaan. Jadi, siapkan makanan di piring masing-masing.Anda dapat menyuapi mereka secara bergantian, terutama kalau mereka sudah bisa duduk dengan aman di kursi makannya masing-masing. Kalau Anda merasa kerepotan, jangan segan minta tolong orang lain untuk menyuapi salah satu anak. Penting diingat, ciptakan selalu suasana makan yang menyenangkan, agar selain mereka makan dengan lahap, juga terhindar dari masalah makan di kemudian hari.

Pakai stroller saja!.
Stroller adalah peralatan yang amat bermanfaat. Karena, menggendong kedua bayi bukan saja merepotkan dan melelahkan, tapi juga berbahaya bagi keselamatan mereka. Dengan stroller, Anda dapat lebih mudah membawa mereka kemana pun Anda pergi.Stroller untuk si kembar ada dua model, yaitu tandem (tempat duduk berjejer depan-belakang) dan berdampingan (tempat duduknya sama-sama menghadap ke depan). Jenis mana yang Anda pilih sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan bayi, juga Anda.Kunci dari keberhasilan merawat si kembar adalah bagaimana kita jitu mengatur waktu.

Jangan sampai kita babak belur kerepotan. Soalnya, kalau ayah atau bunda letih, pasti akan terlihat seperti monster bagi si kembar. Dan tentu saja, kurang sigap dan cermat.Jika ayah dan bunda sudah dapat menyesuaikan diri serta mahir merawat si kembar, niscaya tak akan bedanya dengan merawat satu bayi.

Cara Merawat Anak Kembar

Memiliki anak kembar memang kejutan menggembirakan, mungkin sekaligus bikin panik. Apalagi jika si kembar adalah buah hati yang pertama. Memang perlu persiapan khusus memiliki anak kembar (dua); persiapan mental, tenaga, dan yang juga penting persipan finansial. Kesiapan ayah-ibu harus serba dobel, baik mental maupun fisik.

SERBA DOBEL
Dimulai sebelum si Kembar lahir, semua persiapan juga hazrus serba dobel, misalnya pakaian, popok, dan perlengkapan lainnya , termasuk memesan kamar bayi jika menggunakan fasilitas rooming in (ibu- anak sekamar). Kerjakan bertahap untuk menghindari kelelahan, terutama bagi ibu yang masih hamil.
Komitmen penting lainnya yang harus dibuat ayah-ibu adalah bagi tugas, apalagi jika tidak ada tenaga pembantu (pengasuh, baby sitter, kerabat). Suami-isteri jangan kaku berbagi tugas. Pedoman siapa sempat bisa diterapkan. Pastikan juga ayah-ibu menggilir bayi sehingga kedua bayi dapat mengenal kedua orangtuanya, dan sebaliknya.

BERGANTIAN, SAYANG…
Jika tidak ada orang yang membazntu merawat si kembar, Anda jangan panik. Pertama-tama, pahami kecenderungan ritme hidup mereka. umumnya anak kembar memiliki kebiasaan sama, paling tidak, mirip-mirip sejak lahir. Misal, bangun tidur, lapar, mengantuk, menangis, bahkan jatuh sakit.
Sejumlah literatur menganggap kondisi ini menguntungkan dan dianggap lebih efisien bagi ibu. Yaitu, ibu dapat mengurus mereka sekaligus, misal memandikan Si Kembar dalam satu bak mandi. Tetapi kadangkala jika anak kembar selalu melakukan segala suatu bersamaan, suatu saat jika orangtua sedang tidak siap, atau tidak memiliki pembantu, bisa kacau.
Karena itu, sebaiknya ciptakan perbedaan ritme hidup bayi sedini mungkin, sehingga mereka tidak selalu melakukan segalanya bersamaan. Ini berguna supaya seorang ibu pun bisa memegang bayi kembarnya sendirian, jika tidak ada yang membantu.
Ilustrasi perawatan secara bergantian, misal, pagi hari bangunkan Si Kakak lebih dahulu, lalu urus keperluannya dalam waktu singkat. Saat dia bermain di boks, ganti mengurus adiknya. Saat adik bermain di boks, beri makan kakak (kecuali jika bayi masih minum ASI, lakukan bersamaan). Si Adik makan belakangan, dll.
Manfaat positif bayi melakukan kegiatan pribadinya sendiri-sendiri adalah, mereka menjadi mandiri, tidak harus selalu bersama-sama atau tergantung saudaranya dalam beraktivitas. Memang, tetap ada kegiatan yang dilakukan bayi kembar secara bersamaan, seperti minum ASI, bermain, tidur, atau jalan-jalan. Tatkala ibu merawat Si Kembar secara bergiliran, jangan lupa memperlakukan mereka secara adil sesuai kebutuhan.
Contoh, jika Kakak boleh membawa bebek karetnya saat mandi, tawari juga Adik membawa buaya plastiknya. Jika Ibu memakaikan baju pada Kakak sambil bernyanyi dan mengajak ngobrol, pastikan Adik juga mendapat rangsangan sesuai kebutuhannya. Pokoknya anak harus sama-sama merasa terlindungi dan dikasihi.

MENGATASI KEREPOTAN
Perawatan terhadap si kembar tak berbeda dengan merawat bayi tunggal. Hanya memang Anda akan menjadi lebih sibuk dan repot karena sekaligus memiliki dua bayi.Apalagi jika si kembar lahirnya kurang bulan, tentunya akan lebih sulit dibanding bila lahirnya cukup bulan. Namun cara merawatnya tetap sama. Sekarang tinggal bagaimana caranya mengatasi kerepotan tersebut.

4 Bulan Pertama Terberat
1. Cari bantuan Jika semua ibu baru membutuhkan bantuan, ibu bayi kembar lebih lagi.Terimalah semua tawaran bantuan.
2. Kurangi pekerjaan ,misalnya memanfaatkan jasa katering, atau menggunakan diapers bayi, adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi pekerjaan rumah.
3. Bergabung dengan ibu bayi kembar lainnya. Para orangtua bayi kembar lainnya terutama yang telah melampaui bulan pertama adalah sumber nasihat dan dukungan terbaik.
4. Buat Catatan Siapa yang tadi minum jus buah dan yang minggu lalu batal diimunisasi. Siapa yang menghisap payudara yang mana pada saat minum terakhir. Agar tidak lupa atau tertukar, miliki catatan kegiatan Si Kembar, jadwal imunisasi dan riwayat kesehatan mereka.
5. Belajar menyesuaikan diri dengan ribut dan tangis bersahut-sahutan.
6. Gandakan kewaspadaan saat bayi kembar sudah mulai bisa bergerak
7. Empat bulan pertama bersama Si Kembar konon masa tersulit. Meski tidak akan pernah menjadi mudah, penanganan bayi kembar akan lebih terkendali jika Anda telah menyesuikan diri dan menjadi lebih mahir. Yang menghibur, bayi kembar adalah teman terbaik bagi mereka sendiri. Mereka dapat saling menemani hingga memberi Anda banyak waktu.
8. Bila salah satu sakit, sebaiknya si kembar dirawat di kamar yang terpisah.


ASI Ekslusif Untuk Si Kembar Mungkinkah?
Mengapa tidak? Menyusui secara bersamaan akan lebih menghemat waktu dan menghindari ibu dari harus menyusui sepanjang hari. Ibu dapat memegang bayi, menopangnya dengan bantal, dan pada posisi Memegang bola dengan kaki-kaki mereka di belakangan ibu, atau masing-masing pada payudara dan tubuh mereka saling bersilangan di depan tubuh ibu.
Berikan sisi payudara yang berlainan secara bergantian pada setiap bayi , setiap kali ibu mulai menyusui, agar tidak terjadi payudara favorit dan menghindari tidak simetrisnya payudara karena salah satu bayi menghisap lebih kuat.
Untuk mempertahankan energi dan produksi ASI, pastikan ibu mendapat nutrisi dan istirahat memadai. Produksi ASI akan selalu cukup untuk bayi berapa pun jumlah bayi yang dilahirkan. Semakin banyak dan sering Anda menyusui, maka ASI akan semakin banyak. Yakinlah bahwa ibu dapat memberikan ASI pada bayinya.

Anak adalah anugerah Dari TUHAN karena TUHAN Maha Tahu bahwa ibu dapat dan mampu merawatnya.

Tentang Kembar

Kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Ibu dengan kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa.
Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang menghasilkan sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik seperti kucing, anjing, tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan.

Jenis Kembar

Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar:
1. Fraternal (dizigotik)
2. Identik (monozigotik).

Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai.
Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat monozigotik.

[1]Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama. Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur). Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.Kembar monozigotik atau identik (MZ) Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan.

[2] Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang mempengaruhi perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.[3]
Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk kejadian kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ yang lebih tinggi daripada tempat lainnya.