Senin, 08 Maret 2010

Mengenai Anak kembar

Fenomena anak kembar merupakan fenomena yang tidak langka. Setiap tahun berbagai festival anak kembar diadakan di berbagai belahan dunia. Berita-berita tentang anak kembar, baik mengenai keistimewaan maupun gangguan yang dialami sangat sering menghiasi media. Baru-baru ini media internasional ramai memberitakan sepasang anak kembar dari Iran yang dempet kepala. Mereka dioperasi untuk pemisahan kepala di Singapura. Sayangnya, meskipun operasi itu berhasil memisahkan dua tempurung kepala tetapi keduanya meninggal beberapa waktu setelah operasi. Di Indonesia sendiri, ada banyak kasus anak kembar yang sangat sering menghiasi media massa, baik karena talentanya, seperti penyanyi muda Fauzi dan Fauzan maupun yang dempet.
Tulisan ini akan membahas anak kembar; mulai dari sebab terjadinya kelahiran kembar, berbagai fenomena khas anak kembar, sampai pengasuhan anak kembar. Secara umum, tulisan ini akan membahas proses terjadinya kelahiran kembar mulai dari prakonsepsi sampai kelahiran. Lalu membahas berbagai fenomena khas anak kembar seperti bahasa, intuisi dan penyakit. Terakhir, akan dibahas mengenai model pengasuhan anak kembar agar masing-masing individu dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan tidak tergantung dengan kembarannya.

Sebab Munculnya Anak Kembar

Terdapat banyak jenis kelahiran kembar, ada kembar dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh bahkan delapan. Oleh karena itu, dalam bahasa inggris fenomena anak kembar diistilahkan ‘multiples’, sedangkan secara spesifik sebutan untuk kembar dua adalah ‘twins’.
Pada umumnya kelahiran kembar adalah kembar dua. Sampai tahun 2002, di Amerika saja tercatat ada 132535 kelahiran kembar. Dari sejumlah itu kelahiran kembar dua sejumlah 125134, kelahiran kembar tiga sebanyak 6898, kelahiran kembar empat sebanyak 434, dan kelahiran lebih dari lima sebanyak 69. Untuk kasus Indonesia tidak terdapat data kelahiran kembar yang dapat diakses sehingga jumlah pastinya tidak diketahui.
Sampai saat ini diyakini bahwa faktor hereditas memainkan peranan penting dalam proses kelahiran kembar. Pada umumnya keluarga yang memiliki anak kembar memiliki riwayat kelahiran kembar di antara kerabat-kerabatnya. Meskipun demikian belum jelas kode genetika yang mana yang membawa sifat-sifat kembar.
Berdasarkan proses kelahirannya, anak kembar dibedakan dua yakni kembar terpisah dan kembar dempet. Kembar terpisah artinya masing-masing anak lahir sendiri-sendiri tanpa memiliki pertautan fisik dengan kembarannya. Sedangkan kembar dempet terlahir dengan salah satu bagian tubuh dempet dengan kembarannya. Pada kebanyakan kasus, dempet yang terjadi hanya kulit atau selaput luar saja. Sehingga ketika dipisahkan tidak berakibat apa-apa. Namun banyak juga kasus di mana terjadi dempet organ luar dan organ dalam sekaligus. Ada kembar dempet yang saling berbagai hati, ginjal, paru-paru, saluran kencing, jantung, sampai otak.
Berdasarkan sifat, anak kembar dibedakan menjadi dua, yakni kembar identik (sering disebut dengan kembar siam) dan kembar tidak identik. Kembar identik atau kembar siam benar-benar mirip satu sama lain baik dalam hal fisik maupun dalam hal sifat psikologis. Bahkan di antara keduanya sering terdapat komunikasi aneh yang hanya dimengerti oleh mereka sendiri. Misalnya saja apabila yang satu sakit yang lain turut sakit.
Anak kembar identik muncul apabila satu sel telur matang (ovum) dibuahi dua atau lebih sperma Sel telur akan membelah dua yang masing-masing akan berkembang menjadi zigot tersendiri dan seterusnya menjadi bakal janin dua anak kembar. Untuk kembar identik yang berjumlah empat, masing-masing dari sel telur yang telah membelah akan membelah lagi menjadi dua bakal janin.
Pada anak kembar tidak identik tidak terdapat kesamaan-kesamaan ekstrem. Mereka tidak ubahnya bagaikan dua orang kakak beradik biasa saja. Boleh jadi mereka sangat berbeda secara fisik maupun dalam hal sifat perilakunya. Apabila dijumpai dua atau lebih anak kembar sama sekali tidak mirip dan bahkan memiliki sifat-sifat yang kontras, bisa dipastikan mereka merupakan kembar tidak identik.
Anak kembar tidak identik muncul karena adanya dua atau lebih sel telur (ovum) yang matang bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh satu sperma. Masing-masing pasangan (ovum + sperma) akan bersenyawa membentuk zigot yang berbeda satu sama lain dan berkembang sendiri-sendiri.

Fenomena Khas Anak Kembar

Media massa sering memberitakan berbagai keistimewaan anak kembar yang seolah-olah di luar nalar manusia. Misalnya saja apabila yang satu dipukul, kembarannya yang lain turut merasakan sakit meskipun mereka secara fisik terpisah jauh. Lalu apabila yang satu sedih dan menangis, maka kembarannya juga akan sedih dan menangis meskipun penyebab kesedihan itu tidak diketahuinya. Apabila yang satu sakit maka kembarannya akan turut sakit. Apabila yang satu jatuh cinta, mereka akan mencintai orang yang sama.
Namun sudah tentu, fenomena khas ini hanya akan ditemui pada anak kembar identik atau anak kembar siam. Sangat jarang terjadi ada fenomena khas anak kembar yang terjadi pada kembar tidak identik.

Komunikasi Nonverbal

Pada umumnya, pemerolehan bahasa pada anak-anak dimulai antara umur 8-14 bulan. Pada umur 2 tahun mereka sudah memiliki perbendaharaan kata sampai sekitar 300 kata. Namun fenomena itu tidak umum pada anak kembar. Mereka lebih lambat dalam pemerolehan bahasa. Rata-rata baru pada umur 25 bulan anak kembar mulai berbicara. Mereka juga memiliki masalah dalam mengartikulasi kata-kata secara jelas.
Permasalahan bahasa itu pada umumnya tidak dirisaukan oleh orangtua anak kembar karena kekurangmampuan dalam berbicara dikompensasi dengan kemampuan anak kembar dalam mengomunikasikan pikiran dan perasaan yang jauh lebih baik ketimbang bila harus disampaikan lewat bahasa.
Anak kembar agaknya memiliki kemampuan membaca berbagai tanda komunikasi nonverbal yang menunjukkan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan dan apa yang diinginkan kembarannya maupun orang lain dan sebaliknya mampu memberikan tanda-tanda itu secara lebih jelas, misalnya melalui tindakan, ekspresi wajah, kontak mata, pelukan, sentuhan dan sebagainya.
Pada bayi biasa, mulai pada umur 3 minggu mereka menyadari kehadiran orang lain melalui suara yang didengarnya dan kemudian melalui wajah termasuk dengan kontak mata. Pada umur 6 minggu, bayi biasa akan membalas senyum yang diberikan orang lain. Berbeda dengan bayi kembar, sampai umur 3-4 bulan mereka tidak memerlukan untuk melihat atau kontak mata untuk menyadari kehadiran kembarannya atau orang lain. Selanjutnya mereka mulai berinteraksi dengan orang lain. Pada umur satu tahun mereka sudah sangat baik membaca ekspresi emosi orang lain.

Telepati?

Sebuah fenomena khas anak kembar yang sangat istimewa adalah fenomena langka yang terjadi pada beberapa anak kembar, yakni kemampuan untuk menemukan keberadaan kembarannya di manapun berada. Seolah-olah mereka dapat berkomunikasi melalui telepati. Namun sampai saat ini, komunikasi di antara orang kembar masih diliputi misteri. Memang ada yang menyatakan bahwa dua anak kembar yang masih muda berkomunikasi secara eksklusif melalui telepati.
Fenomena telepati pada anak kembar setidaknya bisa diterangkan dengan dua hal. Pertama, anak kembar memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca tanda-tanda komunikasi nonverbal dari kembarannya. Hal ini berarti mereka sangat cepat saling memberikan respons dibandingkan dengan orang-orang di sekelilingnya. Dalam penjelasan ini, telepati adalah kemampuan respons yang sangat cepat dari seorang bayi terhadap kembarannya.
Kemampuan luar biasa merespons kembaran sebenarnya tidak mengejutkan karena mereka dibesarkan dan tumbuh bersama hampir sepanjang waktu. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila mereka sangat sensitif dan tepat dalam mengartikan bahasa tubuh kembarannya dan bahkan orang lain.
Kedua, pada umumnya anak kembar berperilaku dengan cara yang sama, misalnya cara makan, cara berjalan, cara merespons, hobi dan kegemaran yang sama. Kesamaan perilaku itu umumnya terjadi pada anak kembar identik dan sangat jarang pada anak kembar tidak identik sehingga bisa jadi kesamaan itu terjadi hanya karena faktor genetik. Namun demikian, sering kali yang terjadi adalah peniruan perilaku biasa. Salah satu anak melakukan tindakan pertama kali, lalu yang lain mengamati dan menirukannya. Hanya saja karena mereka memiliki respons sangat cepat satu sama lain maka peniruan itu tidak teramati oleh orang-orang sekitarnya. Lalu orang-orang menyimpulkan kalau mereka memiliki telepati.

Bahasa Anak Kembar

‘Idioglossia’ atau bahasa anak kembar telah menarik perhatian banyak peneliti sejak dekade 90-an. Banyak yang percaya bahwa anak kembar mengembangkan bahasa tersendiri yang tidak dimengerti oleh orang lain kecuali oleh kembarannya. Apabila mereka berbicara, seolah-olah yang terdengar semacam bahasa asing yang tanpa makna. Penelitian terbaru saat ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan anak kembar terhadap kembarannya kebanyakan berupa bahasa yang tidak lengkap dan kacau dengan tata bahasa dan pengucapan yang berantakan. Hambatan bahasa pada anak kembar juga mencakup kesulitan membaca karena penyusunan kata dan tata bahasa yang kacau balau. Hal ini disebabkan adanya saling peniruan atas bahasa kembarannya yang belum teratur.
Hambatan bahasa pada anak kembar biasanya juga didorong oleh peristiwa kelahiran prematur, berat lahir yang rendah dan terbatasnya komunikasi dengan orangtua. Hal ini dikarenakan umumnya kelahiran kembar memiliki risiko lebih tinggi menghadapi hal-hal di atas.

Twin Escalation Syndrome

Sindrom yang khusus pada anak kembar ini adalah kecenderungan anak kembar secara intensif dan kuat bereaksi terhadap tingkah laku kembarannya. Apabila anak yang satu menangis maka anak yang lain akan bereaksi dengan menangis lebih keras, lalu anak yang satunya akan menangis lebih keras lagi dan seterusnya sampai ditenangkan oleh orangtuanya.

Identifikasi Terhadap Kembaran

Banyak anak kembar seolah-olah kehilangan dirinya sebagai pribadi karena saling mengidentikkan diri satu sama lain. Dua pribadi seolah-olah satu. Misalkan saja melakukan apapun harus bersama dengan yang lain dan harus juga menyenangkan yang lain. Mereka tidak dapat melakukan kegiatan sendiri secara terpisah. Apabila dipisahkan maka mereka akan jatuh sakit.
Sebab dari saling identik itu tidak lain adalah perlakuan orangtua yang selalu menyamakan anak kembar. Mereka didorong untuk saling mengidentikkan diri karena perlakuan yang selalu serupa terhadap mereka. Belum lagi ditambah dengan kenyataan bahwa secara genetik mereka sangat mirip sehingga memiliki sangat besar kesamaan. Akibatnya faktor genetik dan faktor pengasuhan saling memperkuat membuat anak kembar menjadi identik satu sama lain dan merasa sebagai pribadi yang tunggal.

Mengasuh Anak Kembar

Mengasuh anak kembar tentu berbeda dengan mengasuh anak biasa. Ada berbagai hal yang harus secara khusus diperhatikan apabila mengasuh anak kembar. Mulai dari pemberian ASI sampai pengembangan kepribadian anak.

Pemberian ASI

Pemberian ASI pada anak kembar bisa jadi perkara yang sulit bila tidak direncanakan dengan matang. Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam pemberian ASI pada anak kembar di antaranya :
- Apabila anak kembar dua maka dua-duanya bisa disusui sekaligus.
- Apabila salah satu payudara kurang lancar mengeluarkan ASI maka ASI
diberikan bergantian dengan durasi sama antara dua anak.
- Dalam pemberian ASI secara terpisah diupayakan anak yang satunya tidak dekat
karena bisa menimbulkan kecemburuan.

Menghadapi TES (Twins Escalation Syndrome)

Apabila anak kembar mengalami TES (twins escalation syndrome) maka yang perlu dilakukan adalah :
- Memisahkan anak kembar di ruang terpisah
- Membedakan kegiatan yang dilakukan
- Mengurangi kompetisi di antara mereka dengan tidak mendorong perasaan bersaing
di antara mereka.
- Mendekap erat kedua anak sampai tenang

Mendorong individualitas pada anak kembar

Banyak anak kembar saling mengasosiasikan diri sangat kuat dengan kembarannya. Seolah-olah mereka adalah satu orang. Hal itu biasanya terjadi karena peran orangtua yang selalu menyamakan segala-galanya untuk anak kembar, mulai dari nama yang sama, pakaian yang sama, permainan yang sama, makanan yang sama, sampai memasukkan mereka ke dalam sekolah yang sama. Akibatnya anak kembar saling mengidentikkan diri dan sangat tergantung satu sama lain.
Membiarkan anak kembar saling mengidentikkan diri bukan sesuatu yang baik buat anak. Sang anak akan kesulitan untuk mandiri dan berkembang dimasa depan. Oleh karena itu perlu suatu metode khusus yang mendorong masing-masing anak berkembang sendiri sebagai pribadi yang terpisah dan mandiri. Meskipun tentu saja perasaan kedekatan sang anak terhadap kembarannya akan sulit dikurangi. Akan tetapi, paling tidak anak didorong untuk mandiri dan tumbuh sebagai individu tersendiri.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua anak kembar dalam mendorong perasaan seorang anak sebagai individu yang terpisah :

1. Memberikan waktu khusus dengan salah satu anak saja
2. Tidak menyebut anak kembar dengan ‘si kembar’ dan semacamnya yang mengategorikan
mereka sebagai kesatuan. Sebut masing-masing mereka dengan namanya sendiri
3. Menghukum atau memberikan hadiah atas kesalahan atau prestasi masing-masing secara
khusus, tidak bersama-sama.
4. Mendorong anak-anak untuk menemukan minat dan kegiatannya sendiri yang berbeda
dengan kembarannya.
5. Mendorong masing-masing anak kembar untuk mencari teman-teman akrab selain
kembarannya.
6. Tidak menyamakan standar harapan pada anak-anak apabila kemampuan mereka
berbeda.
7. Menunjukkan pada anak-anak karakteristik unik mereka yang berbeda dengan
kembarannya
8. Merayakan keberhasilan yang dicapai salah satu anak kembar hanya untuk yang mencapai
keberhasilan itu saja. Meskipun di satu sisi bisa menyakiti hati kembarannya, tetapi hal itu
akan menjadi pelajaran bagus bagaimana berkompetisi secara sehat.
9. Mengabadikan secara individual kenangan sang anak.
10. Mengidentifikasi kepemilikan bersama serta kepemilikan masing-masing anak secara
terpisah.

Diskriminasi terhadap Anak Kembar

Umum dijumpai terjadi diskriminasi terhadap anak kembar karena status mereka sebagai anak kembar. Beberapa diskriminasi itu misalnya tidak atau kurang diterima dalam pergaulan, lebih tidak disukai sebagai pasangan sehingga dihindari oleh lawan jenis, serta lebih tidak disukai diterima bekerja di suatu kantor. Apabila ada undangan pesta hanya pada salah satu anak kembar, maka hal itu akan menyakiti hati kembarannya. Oleh karena itu orangtua anak kembar harus mempersiapkan sang anak dalam menghadapi diskriminasi.

Anak Kembar dengan Hambatan Bahasa

Untuk mencegah anak kembar mengalami hambatan bahasa, orangtua perlu menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa. Orangtua harus menyediakan diri menjadi partner yang baik dalam berkomunikasi dengan anak-anak. Apa yang dikatakan atau digunakan pada anak yang satu, secara persis sama disampaikan juga ke anak yang satunya. Sebab apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakan sesuatu pada anak-anak berpengaruh langsung terhadap perkembangan kemampuan berbicara dan menyusun kalimat pada anak-anak.

Berikut beberapa saran untuk orangtua anak kembar untuk menciptakan lingkungan yang kaya bahasa :

- Berbicara mengenai segala hal, baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan sang
anak. Secara khusus berbicara dengan masing-masing anak juga sangat penting untuk
mendorong kemampuan berbahasa.
- Apabila anak kembar mengatakan sebuah kata yang salah, ulangi dan benarkanlah kata
yang salah itu. Namun demikian jangan mengharapkan mereka akan menirukan dengan
benar saat itu juga.
- Mendorong anak-anak kembar untuk terus berbicara dan menyampaikan segala sesuatunya
melalui kata-kata. Apabila anak ingin makan misalnya, biasakan agar mereka berkata ‘saya
ingin makan’, dan bukannya hanya menggunakan bahasa isyarat.

Penutup
Anak kembar merupakan fenomena khas yang terjadi karena suatu proses konsepsi khusus, baik karena adanya satu sel telur yang dibuahi dua atau lebih sperma maupun karena dua atau lebih sel telur yang dibuahi. Berdasarkan proses konsepsi di atas, akan dihasilkan kembar identik atau kembar siam dan kembar tidak identik.
Terdapat beragam fenomena khas anak kembar yang tidak ditemui pada anak-anak biasa. Salah satu fenomena khas yang dianggap paling menarik adalah fenomena telepati atau intuisi. Meskipun banyak orang menyatakan bahwa telepati itu pasti ada dan digunakan oleh anak kembar, tapi banyak ahli tidak sepakat. Mereka berargumen bahwa telepati hanyalah respons cepat biasa atas tanda-tanda komunikasi nonverbal biasa.
Fenomena khas anak kembar lainnya di antaranya adalah hambatan bahasa, TES (twins escalation syndrome), dan identifikasi terhadap kembarannya. Untuk itu, orang tua anak kembar perlu untuk menyiapkan pola khusus dalam pengasuhan anak agar anak kembar bisa berkembang menjadi individu yang mandiri dan matang tanpa hambatan.

Tidak ada komentar: