Sabtu, 03 Juli 2010

Kakak ikut ayah Bapa kami (latihan koor)…

Kami seringkali harus membohongi mereka kalau ayahnya akan pergi keluar rumah entah untuk urusan kantor, di lingkungan entah itu latihan koor, doa Rosario maupun pertemuan lainnya. Sudah sejak dua minggu lalu, rasanya kebohongan itu sudah tidak mempan lagi buat kakak, hehehehe…dia nangis terus kalo dipamitin ayahnya dengan alasan ke dokter gigi karna giginya mau dicabut, dsb.

Kejadian awalnya karna kondisi rumah yang sedang rusuh, tangan adek terkena air panas yang rencananya akan digunakan eyang mandi malam. Karna repot dengan adek yang nangis terus sementara eyang yang sudah capek,akhirnya diputuskan kakak ikut ayah latihan koor. Katanya ayah, selama latihan di rumah om Agus ketua Lingk. Kakak bermain bersama adek Vina dibawah dan tidak rewel. Nah yang ekstrimnya di latihan berikut, kakak ngotot ikut ayah Bapa Kami istilah dia untuk latihan koor ayahnya, mungkin dia tau itu latihan tugas koor digereja tapi karna hanya lagu Bapa Kami yang dia mengerti sehingga dia meng-istilah-kan Bapa Kami untuk latihan koor yang diikuti ayah dan tante-nya. Parahnya lagi, adek juga mau ikutan, hehehehe…Karna itu latihan terakhir di hari kerja sementara ibu yang belum sempet mandi akhirnya mereka ikutan latihan bersama ayah dan tantenya. Rumah sepi yah kalo mereka pergi, akhirnya ibu susul setelah selesai mandi. Kakak dan adik sedang main dikamar sewaktu ibu tiba seiring dengan turunnya hujan deras. Setelah sekitar 10 menit ibu menunggu, tiba-tiba adik melonggok keluar jendela, untung saja ya ibu semula berniat pulang. Karna hujan yang deras, sepertinya suara ketokan pintu ibu tidak terdengar. Akhirnya ibu ngobrol dengan ibu Agus sembari memperhatikan kakak dan adik yang tidak bisa diem karna bertemu dengan temennya, adik Vina. Setelah bosan bermain dibawah, kakak dan adik mulai naik tangga dan memanggil ayahnya. Kakak minta gendong ayahnya sewaktu latihan, sementara adik masih naik turun tangga. Akhirnya ibu dan ayah putuskan untuk pulang lebih awal karna melihat kelakuan adik dan kakak yang sudah tidak bisa diem dan hari sudah larut malam.

Tidak ada komentar: