Selasa, tanggal 17 Maret 2009, sekitar jam 2an ibu telp ke rumah, terdengar suara eyang sedih dari seberang sana. Eyang bilang kepala adek panas, dari pagi adek tidur mulu…ibu bilang ke eyang, diberi minum yang banyak saja, adek memang agak susah diukur suhu badannya dan diberi obat penurun panas, jadi ibu pikir diberikan minum yang banyak dulu saja…
Sekitar jam 3an, eyang telp katanya panas adek tambah tinggi, adek rewel banget, karna masih susah untuk mengukur suhu badannya, ibu tetep minta eyang untuk kasih minum yang banyak ke adek. Ibu sebenernya sudah was-was dan pingin pamit pulang, tapi karna diwanti-wanti teman sebentar lagi jam pulang…akhirnya begitu jam 5 teng, ibu langsung buru-buru pulang dan janjian dengan ayah ditebet…
Sekitar jam 6 lebih, ibu sampai dirumah, adek lemas digendongan eyang. Yang pertama ibu lakukan adalah mandi, setelah itu ibu segera menyusui adek…sembari ibu menyusui adek, ayah memijat kaki adek, tapi memang ada yang aneh kakinya dingin, setiap dipijat kakinya adek teriak trusan nangis, kita pikir adek keseleo, akhirnya pelan-pelan dipijat tapi kok adek masih teriak kesakitan, trusan ayah pindah pijet kebagian lain kemudian pijat ke kaki lagi, tiba-tiba adek melepas nenennya dan dia kejang …matanya keatas, mulutnya seperti mo mengigit, tangan dan kakinya kejang, ayah sempet menahan mulutnya dengan memasukkan tangannya ke dalam mulut, ibu berusaha mencari sesuatu untuk mengantikan tangan ayah, kejang itu sekitar 2-3 menit. Setelah kejang, ibu ukur suhunya sekitar 39.4oC, adek nangis kejer buru-buru ibu minumkan sanmol…
Karena tidak berpengalaman menghadapi anak kejang, akhirnya kami putuskan membawa adek ke rumah sakit. Sebelumnya dijalan, ibu sempetkan menelp ibunya Bita untuk mendapatkan informasi mengenai kejang, padahal ibu pernah baca-baca lho mengenai kejang demam ini, tapi begitu menghadapi anak kejang, kok blank ya:-)
Dari ibunya Bita, ibu dapat pencerahan bahwa tak ada obat untuk mencegah kejang, tapi ada obat yang dimasukkan lewat anus pada saat kejang yaitu diazepam + propeleum jelly…
Kami tiba di RS Bunda sekitar jam 7.20 malam ternyata dr Risma sudah pulang, akhirnya kami putuskan ke Prof. Asril, informasi dokter tsb bilang bahwa adek kena radang tenggorokan, dia meresepkan puyer obat radang, zensolite untuk obat kejangnya dan sanmol. Selama dirumah sakit, kakak ikutan juga menemani adeknya.
Ternyata sepulangnya dari RS, adek tertidur meskipun kurang nyenyak, sedikit-sedikit minta nenen. Sekitar jam 2 pagi sewaktu nenen, adek tiba-tiba melepaskan nenennya dan kejang untuk kedua kalinya…ibu sudah membangunkan ayah untuk mengukur suhu dan meminumkan sanmol karna kepala adek panas sekali tapi karna tidak terpikir akan kejang lagi…saat kejang, ayah menjaga adek dan berusaha memiringkan tubuh adek, sementara ibu lari ke kulkas mengambil zensolite untuk dimasukkan ke lubang duburnya...ternyata gugup juga, untuk mencari lubang dubur adekpun rasanya susah sekali…kejang kedua ini lebih singkat dibanding kejang pertama. Saat diukur suhu badan adek 39.4oC. Akhirnya ibu minumkan Sanmol lagi ke adek, agak sedikit lama setelah digendong ayahnya adek tertidur tapi menjelang jam 4, adek rewel lagi dan baru mau tidur setelah digendong ayahnya…
Kami bangun agak siang Rabu tanggal 18, sekitar jam 6.30 kakak masih tertidur lelap…Suhu badan adek masih panas, ibu jadi kuatir kalo suhu adek 39.4, takut akan kejang lagi, buru-buru kami minumkan sanmol…Hari itu akhirnya diputuskan ayah dan ibu tidak masuk kantor, tapi ternyata ayah tetep harus masuk kantor sebentar karna ada deadline kerjaan.
Sampai siang, suhu badan adek masih panas, ibu coba kompres kepalanya dengan lap basah, cuman adek gak mau, jadi suka ngumpet-ngumpet ngompresnya, kalo adek tertidur, ibu kompres dahinya dengan air hangat…Suhu badan adek sejak semalam, berkisar 39.4 setelah minum sanmol turun sekitar 38.4 begitu trus…sampai sore sekitar jam 3an, badan adek panas lagi, sementara dia sudah hampir 4x diberi sanmol kalo panas, ibu dan ayah was-was juga kalo sampai malam begitu lagi, adek bisa minum sanmol lebih dari 5x yang seharusnya hanya 5x sehari…
Akhirnya ibu telp ibunya Bita, dari ibunya Bita ibu dapat no telp dan alamat markas Sehat di Pasar Minggu. Rencananya ibu mau bawa adek ke sana saja, tapi ternyata setelah ditelp hari itu tidak ada dokter yang praktek tapi ibu dapat info dari suster Evi, kalo kejang deman itu suhu anak akan bisa normal atau turun setelah tiga hari.
Kami putuskan ke Bunda, ke dr Risma, kami pergi hanya bertiga, kakak tinggal dirumah bersama eyang…Kami tiba dirumah sakit sekitar jam 5an, menunggu giliran di no antrian 15. Saat tiba giliran adek, suhu badannya 39.4oC. Penanganan dr Risma, adek langsung diperiksa kondisi badannya, cek telinga ditakutkan ada infeksi dan tengorokannya dugaannya ada radang tenggorokan. Adek diberi obat kejang yang diminumkan dan yang dimasukkan ke dalam dubur, ada dua obat panas yang diminumkan ke adek, puyer obat panas yang dicampur dengan obat kejang dan sanmol serta proris ibuprofen yang diminumkan berselang selama 4 jam, selain itu dia dapat puyer untuk radangnya, ada puyer antibiotiknya juga…
Haduuuhhh agak-agak ngeri ibu ngeliat obatnya adek kali ini…sempet sih ibu check dengan dr Risma tapi menurut dia panasnya adek bisa berpotensi kejang lagi, karna kuatir dan capek akhirnya adek diminumkan puyer obat panasnya juga dirumah sakit...
Malamnya, karna capek, ibu minta ayah bergantian menjaga adek, sembari dikompres dahinya…ternyata memang bener informasi suster Evi, meskipun diminumkan obat penurun panas, panasnya hanya turun 1 derajat saja. Jadi sebenarnya, panas selama deman kejang memang tidak bisa dicegah, kasian adek yang minum obat bertubi-tubi semalam itu. Sepanjang malam, ibu berusaha mengecek dahi adek dan memasangkan kompres di dahinya…
Kamis paginya, adek masih diminumkan sanmol, siang hari adek sudah mendingan mau makan dan turun dari gendongan ayah…sorenya suhu adek sudah turun dan dia mulai mau jalan-jalan tapi ternyata adek maunya disepanjang jalan depan rumah…Ada bercak-bercak merah dimukanya, ibu semula curiga takutnya karna efek obat yang diminum adek…tapi ternyata setelah cek, adek keliatannya kena tampek lagi…padahal januari kemaren, dia sudah kena lho tapi kok kena lagi dan disertai kejang demam. Syukur lah adek sudah tidak rewel dan turun panasnya…
Keesokan harinya, ibu dan ayah kembali kerja…Dari pengalaman adek, kami belajar dan jadi sedikit tau tentang kejang deman:
- ternyata panas akibat kejang deman bisa berlangsung 3 hari,
- saat kejang, baringkan anak dalam posisi datar dan miringkan tubuhnya
- kalopun diberikan obat penurun panas dan kejang, suhu tubuh anak hanya berkurang satu derajat saja,
- sebaiknya anak dikompres atau direndam dengan air hangat (sewaktu ibu lakukan itu ke adek, dia menjerit-jerit sehingga akhirnya ibu lap saja badannya).
- Kejang demam tidak bisa dihindari
Selama adek sakit, kakak manis lho, hehehe...dia mau bermain dengan eyang dan mbak dirumah, pengertian banget kamu kak:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar