Selasa, 22 Desember 2009
Luka Bakar Jangan Diolesi Odol atau Minyak
Pertolongan Pertama Jika Bayi Pingsan
Punya Sifat Keibuan Bikin Otak Lebih Cerdas
Selasa, 01 Desember 2009
Ke dufan, yukkkss!
Awalnya rencana ibu pingin mengajak kakak dan adik ke Taman Safari, gara-gara liat iklan Dufan diskon 50%, akhirnya ibu mengajak ayah dan tante pergi kesana dan ternyata lagi sedang ada tiket promo dufan dikantor tante yang berlaku s/d sabtu tanggal 14 November 2009. Ibu beli tiket 3 untuk ayah, ibu dan tante, kakak dan adik karna belum 100cm tingginya, maka belum kena biaya masuk. Kami pergi bersama om Agus dkk.
Setelah persiapan beres, kami jalan dari rumah sekitar jam 10.30. semula ibu agak was-was juga karna pengalaman beberapa taun lalu sewaktu ada promo diskon seperti ini, kami harus antri berpuluh-puluh meter panjangnya untuk bisa mengikuti setiap wahana, hehehe...tapi untunglah semeskipun siang itu keliatan rame sekali, kami tidak perlu menunggu lama untuk wahana carrousel, bianglala, gajah bledug, perang bintang.
Sewaktu akan memasuki area dufan, kakak dan adik berjalan kaki, mereka keliatan senang sekali melihat situasi baru. Kakak dan adik pun ikutan dicap tangannya. Wahana yang pertama dinaikin carrousel alias komedi puter, hehehehe...kakak sampai minta naik lagi, begitu permainannya abis. Kami pun akhirnya ikutan naik lagi, untungnya wahana ini tidak terlalu rame...
Wahana kedua, bianglala. Kami agak mengantri panjang untuk mengikuti permainan ini selain itu pun harus rela berdempet-dempetan. Kakak dan adik pun dipangku selama permainan ini. Keliatan banget kakak tidak mau dipangku oleh ayah, dia tetep minta duduk dipinggir dengan pintu sampai-sampai kami terpaksa menaruh tas disitu sebagai penghalang.
Setelah itu, rencananya kami akan lanjut ke istana boneka, tapi karna menjelang makan siang sudah sekitar jam 12an lebih, kami putuskan untuk makan siang dulu. Pilihan jatuh ke McD. Sewaktu kami tiba disana, kami berbagi tugas, ibu mengantri dikasir sementara ayah dan tante bersama kakak adik mencari meja kosong. Mereka terpaksa menunggu salah satu meja sampai akhirnya pengunjung lainnya selesai makan. Sewaktu mendapat giliran dikasir pun, ibu harus menunggu kertas struk yang habis dan ayam yang masih digoreng. Kami diminta menunggu +/- 10 menit sampai ayam mateng.
Selanjutnya, kami ke wahana perang bintang. Kakak tertidur sewaktu kami berada dalam antrian. Kakak digendong oleh ayah, sementara adek dengan ibu. Adek masih mengikuti permainan ini sama selesai. Kami pun menunggu om Agus, tante Jeany, tante Tina dan tante Martha yang masih ada didalam wahana perang bintang sembari berteduh dibawah pohon. Adik masih mau makan dan minum susu lagi. Setelah Om Agus dkk selesai, tante Harni dll memutuskan untuk mengikuti arung jeram. Sesampainya disana, adek tidak boleh ikut masuk, akhirnya diputuskan ibu bersama adik dan ayah mengendong kakak menunggu diluar wahana. Tidak lama kemudian adik pun ikut tertidur setelah digendong ibu. Setelah tante dkk selesai, kami menuju ke wahana halilintar. Kembali lagi ibu dan ayah harus menunggu tante Harni dan tante Martha mengikuti permainan halilintar sembari menunggu kakak dan adik tertidur lelap.
Selanjutnya kami berpisah menuju ke car crashed (boom-boom car), ternyata lagi adek dan kakak tidak bisa ikutan naek karna tingginya harus 110 cm. Tidak jauh dari wahana tersebut, ada wahana gajah bledug akhirnya kita naek itu. Kakak dan adik seneng banget, mereka naek 2x. Setelah itu lanjut ke rumah miring atau rumah kaca ya, hehehe…
Kami putuskan untuk pulang, sekitar jam 5.30 setelah kami nonton parade keliatannya kakak takut melihat para pemainnya. Kami masih menunggu karna Om Agus dkk yang sedang mengikuti wahana kora-kora. Kami tiba dirumah sekitar jam 7 kurang, setelah mandi kakak dan adik kemudian makan malam setelah itu mereka tidur.
Kakak tidur digendongan ayah…
Kontestan pertama yang dikeloni ibu biasanya kakak, karna pertimbangannya kakak cepet tidur setelah dinenenin ibu, sementara adik bersama ayah dulu. Tapi ini lain, kakak setelah ibu nenenin tuh tidak langsung tidur, melainkan bergegas bangun dan bilang kakak belum mau tidur. Ibu bilang ke kakak, ya sudah kalo tidak mau tidur, panggil adek. Kakak buka pintu kamar, kemudian dia panggil adeknya “adek, adek bobok sama ibu”. Tidak lama kemudian adeknya pun masuk kamar. Setelah nenen pun, adik keliatannya belum mau tidur, tiba-tiba dia nyanyi sembari berjalan mengelilingi tempat tidur. Sementara ibunya berkata dengan jengkelnya, “ach biarin, ibu bobok duluan ya, ntar adek bobok sendiri”. Adik pun berusaha mendekati ibunya yang pura-pura tidur, sembari menciumi ibunya. Kalau sudah begitu, ibu buru-buru kelonin dia lagi, akhirnya adik bobok juga setelah nenen yang lama, hehehe…
Biasanya pada saat ibu keloni adek, baru ayah meninabobokan kakak dengan digendong. Ini pun hampir menjadi kebiasaan buat kakak, karna dia hanya nenen sebentar selebihnya dia minta digendong ayahnya. Prosesnya pun sampe kakak tertidur dalam gendongan ayah bisa sampai 30 menit lebih. Terkadang yang menjengkelkan ayah, pada saat dipastikan kakak telah tertidur, baru ayah menaruhnya ditempat tidur. Tapi tidak lama kemudian, kakakpun terbangun minta digendong lagi. Hal ini pun terjadi lagi saat kakak bangun tengah malam. Tiba-tiba kakak berdiri mendekati ayahnya yang tertidur dan minta digendong setelah itu dia minta keluar dari kamar, baru tertidur lagi sekitar 1 jam. Bangun tidur dipagi hari pun seperti itu. Kalau ayahnya tidak ada dikamar, kakak akan keluar dari kamar sembari teriak mencari ayahnya:-) hohohoho, anak ayah ya:-)
Selasa, 27 Oktober 2009
Kakak dan adik nyaris hilang…
Pagi itu di pasar, eyang dan tante ke los sayuran dari los ayam tapi karna kakak bilang kakinya ada semut, akhirnya tante dan kakak berhenti untuk mengecek sándal dan kaki kakak sementara adik jalan duluan lurus menuju ke los ikan. Setelah selesai belanja, eyang baru menyadari adik tidak bersama mereka. Akhirnya tante mencari-cari adik, beruntung akhirnya adik ditemukan deket los ikan.
Sore harinya, ayah, ibu, tante beserta adik dan kakak pergi ke Mall of Indonesia sekitar jam 5. Ibu pingin kasih liat aneka permainan yang ada disana ke kakak dan adik. Duh mereka senang banget begitu liat permainan, tapi kok hanya senang melihat ya, hehehe…mo main apa aja pasti antre, akhirnya diputuskan hanya melihat saja, lha wong melihat aja mereka sudah senang banget:-)
Setelah itu, kami lanjut makan di bakmi GM MOI, lanjut ke C4. Sewaktu akan masuk C4, ibu mengendong adik, sementara kakak digandeng ayah, tante membawa tas baby. Tante sudah ribut dengan ayahnya mau menitipkan barang ke tempat penitipan tidak jauh dari kami turun escalator. Setelah didepan pintu masuk C4, baru ibu ngeh kakak tidak ada. Untunglah kakak masih terlihat oleh kami, kalau dia berdiri tidak jauh dari escalator turun. Dia keliatannya bingung dan ada pasangan yang mulai menunjuk ke dia, mungkin karna melihat dia sendirian tapi karna kami berteriak akan-akan dihutan akhirnya pasangan tsb berlalu. Duh sewaktu menyadari kakak hilang, ibu rasanya campur-campur, mau marah, sedih, kesal, tapi beruntunglah kakak masih dalam lindungan-Nya. Sekitar jam 8 baru, kami pulang ke rumah. Kakak dan adik keliatannya sudah capek banget, bener saja tidak lama mobil melaju, mereka mulai terlelap tidur sampe dirumah.
Tuhan, terima kasih buat hari ini, semoga kejadian hari ini bener-benar menyadarkan kami untuk menjaga kakak dan adik lebih baik lagi. Biarlah Engkau selalu melindungi dan menjaga mereka disaat mata dan fisik kami lengah. Amien.
Senin, 26 Oktober 2009
Asik, dapat salam tempel di hari lebaran…( lupa posting )
Lucu deh, ternyata setelah rampung pun, sewaktu perjalanan mengikuti misa di gereja, mereka masih inget sama uang tsb gara-gara ibu mengeluarkan dari kantong setelah ibu hitungpun lumayan uang yang mereka dapat ada sekitar 28 ribu…Tidak lama kemudian mereka pun lupa akan uang itu, hehehe…uangnya ibu simpan ditas baby yang biasa dipakai untuk membawa keperluan mereka.
Mo dengerin kakak dan adek nyanyi:-)
Ambar dan Laras sekarang lagi seneng-senengnya nyanyi, lucu...kalo lagi diem tiba-tiba dia bernyanyi seperti orang sedang nge-rapp, hehehe... masih agak terpatah-patah, tapi akhirnya lancar sih sampai lagunya habis...
Kacih ibu, kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Ta hanyap kembali
Bagai sang surya menyinali dunia,
trusan diikuti lagu naek-naek ke puncak gunung, bintang kecil, satu-satu, sampai lagunya mbah Surip yang tak gendong kemana-mana, hehehe...
kalau ayahnya memperdengarkan musik ke merekapun, mereka ikutan bergoyang ria, begitu juga kalo liat acara ditv, pasti mereka ikut serta tanpa diminta:-)
Rabu, 21 Oktober 2009
Berlibur ke Jogja, Klaten,Solo dan Karanganyar
Akhirnya ibu dan ayah buru-buru mandi dan mempersiapkan bawaan kami. Sekitar jam 4.30, kami bersiap berangkat dari rumah. Adik dan kakak masih terlelap tidur, dibangunkan dan digendong menuju bandara dengan baju tidurnya, hehehe...habis takutnya tidak keburu dan kasian karna mereka keliatannya masih ngantuk. Ternyata selama dalam perjalanan kakak terbangun sementara adik masih terlelap tidur...Kami tiba dibandara sekitar jam 5.20. Kakak dan adik begitu senang liat suasana baru di terminal 3, yang kebetulan masih baru dan mewah...
Ini pengalaman pertama, kakak dan adik naik pesawat terbang. Kakak bersama ayah duduk didepan sementara adik, ibu dan tante dibelakangnya. Eyang duduk diseberang kami. Dari beberapa artikel yang kami baca, pada saat take off dan landing, sebaiknya anak diberi minum susu untuk mengurangi rasa sakit ditelinga akibat perubahan ketinggian. Adik dan kakak hanya mau minum susu sebentar saja, seakan-akan hanya untuk memuaskan rasa hausnya. Selama perjalanan, kakak dan adik senang banget melihat pemandangan diluar jendela pesawat.
Kami tiba di bandara Adisucipto sekitar jam 7 pagi, penerbangan pagi ini terasa cepat sekali. Setelah mengambil barang-barang, kami bersiap-siap keluar dari bandara. Perjalanan dilanjutkan dengan naik kereta Prameks menuju Solo. Kami menuju ke stasium Maguwo yang tepat berada didepan bandara, sekitar 100 meter. Kami hanya tinggal menyeberang jalan langsung naik tangga ke stasiun. Tidak lama menunggu, keretanya tiba. Kereta sudah penuh oleh penumpang, sehingga kami berdiri. Tidak lama berdiri, ada seorang bapak yang memberikan tempat duduknya untuk ibu. Akhirnya kakak dan ibu duduk. Kakak sempat berdiri disamping jendela untuk melihat pemandangan diluar, setelah itu duduk kembali. Keliatannya dia sedikit lemas, benar tidak lama kemudian kakak muntah karna suasana dalam kereta yang panas dan tidak ada udara. Kakak tiga kali muntah sepanjang perjalanan Yogya – Solo, adikpun juga mengalami muntah sekali. Duh, mungkin mereka masuk angin ya karna pagi-pagi belum sarapan, hanya minum susu doang... ibu sudah tawarkan lontong dan risol mereka tidak mau...
Kami turun di stasiun Palur dengan pertimbangan jaraknya sudah lebih dekat dibanding kalo turun di Solo balapan. Ternyata dari Palur, akses mendapat kendaraannya lebih susah karna jaraknya agak terpencil. Setibanya di stasiun Palur, kami bersihkan kakak dan adik dengan membasuh badan dan berganti pakaian. Setelah itu kami lanjut ke desa Karangbangun, Jumapolo, Karanganyar dengan taksi selama satu jam. Sepanjang perjalanan, kakak dan adik rewel, sampai-sampai taksi harus berhenti 2-3 kali untuk menenangkan mereka dulu.
Begitu tiba di kampung, kami disambut oleh mbah Warni (ibu dan ayah memanggilnya bulik dan paklik Mulyadi, adik ibu yang ke 8 dari 11). Kakak dan adik keliatan senang banget, sepanjang hari mereka terlihat begitu aktif. Mungkin karna tempatnya luas dan banyak binatang yang mereka temui seperti sapi, ayam dan angsa, hehehe...tapi untunglah mereka masih mau tidur siang. Sorenya kami kerumah mbak uti dan kakung Parno (kakak eyang yang pertama), disana kami bertemu dengan pakde Anto beserta mas Wisnu(Inu) dan mas Krishna (Ina), selain itu ada pakde Budi dan mas Melvin. Ada cerita lucu, karna tidak sabar menunggu ibu mandi, akhirnya kakak dan adik jalan duluan menuju ke rumah mbah Parno, dengan jarak hampir satu kilo lebih dan kondisi jalan naik turun, kakak dan adik berjalan kaki sampai disana sementara ibu diantar oleh tante Nanda dan om Miko dengan motor (anak dari mbah Mulyadi dan mbah Warni, umur mereka baru 12 tahun dan 7 tahun).
Kakak dan adik seneng banget selama dirumah mbah Parno, terutama karna ada Coki yang mengikuti kakak dan adik kesana kemari. Kakak selalu memanggilnya doggy, mungkin karna biasa mendengar ayah dan ibu memanggil doggy untuk anjing yang kami temui. Kami berkumpul bersama sembari cerita dan menikmati buah anggur dan salak serta kerupuk karak spesial buatan mbah Parno, bener-bener enak dan beda dengan kerupuk karak lainnya:-)
Sekitar jam 7an, kami tiba dirumah mbah Warni dengan mengendarai mobil dianter oleh pakde Budi dan mas Melvin. Ternyata ada mbah uyut Sarino (adek eyang uyut kami) dirumah utama. Setelah makan malam dan sedikit bermain, kakak dan adik, ibu siapkan untuk tidur malam. Mereka tidur lebih awal ternyata malam itu, sekitar jam 11 adik dan kakak nangis bersamaan minta digendong ayah. Proses untuk mendiamkan mereka sedikit memakan waktu lebih lama sehingga semuanya terbangun malam itu.
Nengok mbah kakung ke Klaten
Sabtu pagi, tanggal 17 Oktober 2009, rencananya pagi ini kami akan menuju rumah mbah kakung dari ayah yang tinggal di klaten. Semula rencananya pagi-pagi kami berangkat karna kondisi diatas pagi hari sudah panas, sekitar jam 4.30 pagi sudah keliatannya terang sekali, ternyata pagi itu bude Sri dan mbak Imah tiba dari karangayar menemui kami. Setelah ngobrol-ngobrol dengan bude dan mbak Imah, kami bersiap-siap berangkat ke Klaten sekitar jam 09.30. Kami mendapat pinjaman kendaraan dari pakde Anto untuk memudahkan transportasi selama disana. Kami tiba di klaten sekitar jam 11an, dilanjutkan dengan makan soto bening yang ada dideket rumah mbah kakung. Kami tiba dirumah mbah kakung sekitar jam 11.30. Ternyata mbah kakung dan mbah putri ke sawah siang itu. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya beliau pulang ke rumah. Awalnya kakak dan adik masih anteng serta malu-malu tapi tidak lama kemudian mereka mondar-mandir keluar masuk kamar, hehehe. Ibu dan ayah menyempatkan menyekar mbah uti dengan mengendarai motor mbah kakung. Beruntung mereka tidak menyadari ayah ibunya pergi sehingga mereka tidak mencari karna asik bermain.
Perjalanan kami siang itu dilanjutkan ke rumah mbah Seno (kakak dari bapaknya ibu) yang tinggal di Colomadu. Kami tiba disana sekitar jam 3.30. Kami menemui mbah uti Seno, pakde Hardi dan keluarga pakde Slamet beserta anaknya, mas Pieter. Awalnya Laras yang bermain bersama mas Pieter sementara kami mengobrol diruang belakang. Selanjutnya kakak mau ikut bermain bersama adiknya dengan mas Pieter. Awalnya mereka bertiga rukun bermain bersama, tapi tidak lama kemudian mulai ada pertengkaran rebutan sepeda roda empat milik mas Pieter. Kakak ternyata sudah lebih kuat mengayuh, sementara adik kakinya ternyata belum kuat dan tidak sampai untuk mengayuh ke bawah. Kami pamit sekitar jam 4.30an. Pada saat pamit, kakak menangis minta untuk dipangku ayah, seperti yang biasa dilakukan di Jakarta. Tapi karna tidak terbiasa dengan kendaraan yang sekarang, ayah tidak berani menyetir sembari memangku adik atau kakak. Mungkin karna lelah juga, adik dan kakak menangis kuat sekali sembari meronta-ronta.
Perjalanan kami lanjutkan dengan mampir ke makan bakso rusuk yang ada di Palur, sebenarnya perjalanan sudah sore sekali tapi karna kangen dengan baso ini, kamipun mampir sebentar. Sepanjang perjalanan hari sudah gelap, agak ketakutan sih sebenarnya ibu mengingat kami tidak terbiasa dengan suasana jalanannya sepi sekali. Ibu agak terheran-heran dengan adik, karna sepanjang perjalanan dia meminta ibu menyanyikan lagu Alleluyah dan Bapa Kami tanpa berhenti, ibu sampai tidak ada suara, sekali-kali dia ikut bernyanyi bersama. Terkadangpun kalo ibu sudah dipertengahan lagu Bapa Kami, adik meminta ibu menyanyikan lagu tsb dari awal lagi. Ayahpun karna kurang menguasai jalan, sepertinya jalan yang dilewati lebih panjang dan lama, tapi akhirnya kami tiba dirumah mbah Mul dengan sehat sekitar jam 7 kurang.
Ternyata sudah ada mbah Sukardi dan mbah Sukirah dirumah mbah Mul. Ibu dan ayah buru-buru memandikan adik dan kakak serta menyuapkan makanan ke mereka. Setelah itu mereka sibuk bermain dengan tante Nanda, om Miko dan mas Melvin.
Ketemu kakak kembar di gereja katolik Jumapolo
Minggu paginya, kami berangkat ke gereja bersama-sama dengan keluarga mbah Mul ke gereja Jumapolo, misa mulai jam 7 pagi. Persiapan dilakukan dari jam 5 lebih, karna hari sudah keliatan terang sekali, ibupun langsung mandi, berikutnya ayah baru kemudian kakak dan adik. Sekitar jam 6, kami semua telah siap berangkat. Kami tiba digereja jam 6.30. sudah ada beberapa umat yang hadir didalam gereja. Tidak lama didalam gereja, kakak bilang pup, akhirnya ibu dan kakak keluar gereja untuk ganti pampers. Untuk menuju toilet, kami harus menuruni tangga. Tidak jauh dari toilet, ada balai pertemuan yang dibuat terbuka sehingga keliatan banget suasananya menyenangkan sekali. Ternyata ayah dan adik menyusul kami dibelakang. Setelah dicek pamper kakak didepan toilet, ternyata kakak tidak pup. Kami akhirnya masuk kembali ke dalam gereja, kakak dan adik senang sekali menapaki tangga dari arah toilet ke gereja.
Pada saat mulai bacaan pertama, kakak dan adik mulai rewel, sampai akhirnya kami ajak mereka keluar gereja. Kami duduk dibagian belakang luar gereja, dimana untuk melihat ke dalam ada celah-celahnya. Ada beberapa orang yang duduk dibagian belakang ini, ternyata ada kakak kembar juga yang duduk dibelakang bersama orang tuanya. Mungkin karna beda umur yang lumayan, mereka tidak terlalu tertarik bermain bersama.
Kakak dan adik awalnya senang mengitari tiang-tiang bambu dan besi yang dibuat diluar gereja. Mereka mulai suka naik turun kursi. Om Miko menyusul keluar, sehingga akhirnya kakak dan adik bermain bersama om Miko. Menjelang lagu Anak Domba Allah, kami masuk ke dalam gereja. Itupun adik mulai rewel, tapi sewaktu akan penerimaan komuni, adik mau digendong ke depan.
Begitu acara pemberkatan anak, mereka pun maju ke depan dengan ayah dan ibu. Syukurlah, meskipun agak rewel, mereka bisa mengikuti misa sampai akhir. Setelah misa berakhir, kami bertemu dengan saudara-saudara kami lainnya. Setelah itu, rencananya eyang dan tante serta mbah Warni pergi berbelanja ke pasar dan lanjut makan bakso bersama-sama di terminal Jumapolo.
Kami tiba dirumah mbah Mul sekitar jam 09.30, selanjutnya eyang mengajak kami nyekar ke kuburan sanak saudara yang telah meninggal dari pihak eyang uti dan eyang kakung di Dagan. Setelah acara ziarah, kami lanjut ke rumah mbah Timan (kakak eyang kakung). Kurang lebih sekitar jam 11.30, kami pamit karna kakak dan adik mulai rewel ingin tidur siang. Tapi setibanya di rumah mbah Mul, mereka justru asik bermain dan baru mulai tidur sekitar jam 2an. Rencana sorenya, kami akan berkunjung ke rumah eyang buyut dikarangbangun tapi karna kakak dan adik masih tidur akhirnya hanya eyang yang jalan.
Sore harinya, bude Sri datang ke rumah beserta dengan mbak Imah. Ibu pesen baju dan celana murah untuk kakak dan adik yang dibelikan didaerah Pedan.
Berburu batik di PGS
Gara-garanya eyang mendengar dari bude Sri kalo belanja batik murah di PGS. Akhirnya kami semua penasaran untuk pergi kesana. Rencananya mbah Warni pun akan turut serta ke PGS. Kami sudah siap-siap untuk berangkat tapi ternyata ada tamu mencari mbah Mul atau mbah Warni, ternyata frater Blasius. Setelah ngobrol dengan frater Blasius, akhirnya kami berangkat menuju PGS sekitar jam 7.30. Tiba disana sekitar jam 8.30an, beberapa toko masih tutup, sementara ada beberapa yang siap-siap buka.
Ada beberapa toko memasang harga pas untuk baju batik yang dipajang dengan harga variasi. Dari hasil hunting ini, eyang dapat 3 atasan, tantepun 3 atasan, mbah Warni dapat 4 atasan untuk mbah Mul, mbah Warni, om Miko dan tante Nanda. Sementara ibu dapat 1 atasan, ayah 1 atasan dan 2 pasang baju untuk kakak dan adik. Kami pulang jam 12 dari sana. Mampir makan mie ayam bakso di daerah karanganyar, taman Pancasila. Tiba dirumah sekitar jam 01.30 sudah ada om Miko dan tante Nanda beserta mbah Mul. Siang ini kakak dan adik sama sekali tidak mau tidur siang. Kakak asik bermain dengan om Miko sementara adik bersama ayah.
Ikutan ke pasar Jatipuro
Rencananya siang ini kami balik ke Jakarta. Pagi harinya, sekitar jam 8, mbah Warni, eyang, tante dan kami sekeluarga berencana ke pasar Jatipuro dengan tujuan hunting jenang (dodol khas Solo) dan pamper. Sebelumnya kami drop eyang ke rumah mbah Parno yang kebetulan searah dengan pasar Jatipuro.
Tiba di pasar Jatipuro, kami langsung berburu jenang, setelah itu bandeng presto, mbah Warni berbelanja sayuran dan kebutuhan lain. Selain itu kami membeli bubur sumsum dengan campuran ketan item, candil, dll, es dawet, lento yang merupakan camilan tradisional.
Setelah dari pasar Jatipuro, kami mampir ke rumah mbah Parno dengan maksud menjemput eyang. Kamipun turun dan menikmati camilan yang kami beli bersama-sama. Tidak lama kemudian pamit, untuk persiapan bebenah.
Perjalanan pulang menuju Jakarta
Begitu kami tiba dirumah mbah Mul, tidak lama kemudian ada pakde Anto, mas Ina dan mas Melvin beserta mbah Parno membawa botok yang diolah untuk dinikmati bersama.
Kami mulai bersiap-siap sekitar jam 12, sekitar jam 1an, kami pun berpamitan dengan mbah Mul, mbah Warni, tante Nanda, mbah Parno, mas Inu, mbah Sukirah dan mbah Kardi yang kebetulan berkumpul disana. Rencananya, kami akan dianter oleh Pakde Yatno (sopir mbah Mul) berikut dengan om Miko, mas Ina dan mas Melvin yang akan turun serta ke Jebres, Solo. Kami nantinya bertemu dengan pakde Budi disana.
Tiba di Palur sekitar jam 2an, pakde Yatno bertukar tempat dengan pakde Budi. Selanjutnya kami dianter oleh pakde Budi menuju Jebres untuk naik kereta Prameks sekitar jam 2.30.
Kereta tiba tidak lama setelah kami memasuki stasiun Jebres. Karna terburu-buru membeli tiket, ibu tidak sempet berpamitan dengan pakde dan krucil-krucil yang ikut menemaninya.
Beruntung kereta yang kami naiki belum terlalu padat, sehingga kami masing-masing mendapat tempat duduk. Kakak dan adik begitu senangnya melihat kereta sewaktu ada di Solo balapan, untunglah selama perjalanan dengan kereta kakak dan adik merasa nyaman sampai kami tiba di Maguwo, Yogya sekitar jam 3.30.
Kami langsung masuk ke bandara Adisucipto. Ternyata pesawat mengalami delay selama 20 menit, kami baru take off sekitar jam 4.50 dari seharusnya jam 4.30. selama didalam pesawat, kakak begitu gelisah sehingga dia agak sedikit rewel dan uring-uringan minta turun dari pesawat. Tidak tau kenapa, mereka sedikit susah diatur pada saat dipasangkan seat belt, mereka lebih memilih berdiri. Kalaupun dipaksakan, mereka menjerit keras seakan tidak mau. Ibu dan ayah sampai bingung, ibu cobakan untuk menyusui kakak, tapi ternyata dia tidak mau dan memilih dengan ayahnya. Sementara adik, akhirnya duduk dipangkuan ibu setelah ditarik dari bawah karna keinginannya main dibawah kursi. Duh serasa héctic banget perjalanan kali ini. Untungnya kakak dan adik akhirnya bisa tenang. Setibanya di jakarta begitu turun dari pesawat, mereka sudah mulai keliatan ceria, apalagi sewaktu berada diterminal 3, liat gayanya mereka sewaktu mendorong troley, sampai-sampai kami harus mengalami dua troley,satu troley kosong untuk mainan mereka sementara satu troley penuh dengan barang-barang.
Tak terasa akhirnya kami kembali kehidupan rutin kami, cepet rasanya 5 hari berlalu begitu saja. Doakan ya adik dan kakak, mudah-mudahan taun depan kita bisa pulang kampung lagi ;-) Terima kasih Tuhan untuk kenikmatan perjumpaan dengan saudara-saudara kami terkasih yang ada di Klaten, Solo dan Karanganyar, kiranya Engkau selalu berkati kami semua, amien.
Sabtu, 10 Oktober 2009
kegiatan PESAT ( Paket Edukasi Orang Tua Sehat ) 10 yang Pertama
Senin, 05 Oktober 2009
Foto Kakak dan Adik terbaru
Senin, 31 Agustus 2009
Adik Laras kena Ruam
Ketahuannya pas malam sabtu jam 2 malam, ayah dan ibu terbangun karena kok ada bau yang tidak enak, ternyata adik PUB. Awalnya buka celana mau, jalan menuju kamar mandi mau..tapi tiba tiba kok menjerit..dan teriak teriak pokok nya tidak mau adik dibersihin. Dengan masih menangis nangis ayah tetap membersihkan adik. Setelah selesai....ibu bertanya kenapa kok sampe teriak teriak begitu ...ayah jawab cara membersihkannya sama aja kayak sebelum sebelumnya. Terus kita pake in pampers, ternyata teriak teriak lagi tambah kenceng...sampai eyangnya turun dari lantai atas karena terbangun. Setelah terpasang dan dipakein celana adik masih kesakitan. Kita berpikiran tidak sampe kena ruam. Akhirnya tempat tidur dikasih kain terpal dan selimut untuk adik dan sepakat tidak memakai pampers. Akhirnya adik bisa tidur. Puji Tuhan....
Pagi hari kita coba mandikan, kok adik masih nangis dan tidak mau dibersihkan pantatnya, akhirnya setelah mandi kita coba lihat pantatnya..ternyata merah. Oh adik laras kena RUAM.
RUAM adalah keadaan dimana kulit menjadi sakit / merah karena terlalu lama memakai POSPAK / Pampres.
Cuplikan dari : http://ummuemira.multiply.com/journal/item/49
Orang tua perlu menyadari bahwa pospak adalah produk yang didesain untuk melindungi air seni bayi atau tinja agar tidak keluar atau bocor. Nah, bahan yang tidak bocor ini tidak memiliki pori-pori sehingga membuat kulit tidak bisa bebas bernapas."
Padahal, lanjut dokter yang biasa disapa Ari, kulit sangat butuh bernapas karena salah satu fungsinya adalah untuk penguapan atau membuang sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh yang tidak terpakai. Kalau kulit tertutup terus-menerus maka proses penguapan akan terganggu dan membuat kulit lembap serta muncul iritasi. "Jangankan kontak dengan urin, dengan keringat pun bayi akan mengalami iritasi. Pada anak yang berbakat atopik hal ini bisa menimbulkan iritasi yang cukup hebat
Lanjut..hehe
Untung hari sabtu dan minggu ayah dan ibu dirumah sehingga dapat mengawasi adik Laras sepenuhnya.
Untuk atasi Ruam dari mereka kecil kita selalu oleskan BACTROBAN. Kejadian ini tidak sering terjadi pada mereka karena kita selalu memperhatikan agar mereka tidak terlalu lama mamakai pampers.
Hari sabtu itu kita tidak memakaikan mereka pampers ( Pampers dipakai hanya untuk malam hari dan bepergian )
Tapi Hari minggu adalah hari dimana kita harus pergi ke Gereja. Nah pertama tamanya adik tidak mau memakai Pampers karena masih sakit. Setelah di rayu rayu akhirnya mau juga dan tidak menangis.
Pulang dari Gereja langsung Pampers dilepas, biar kulit tidak lembab.
Akhirnya sore hari ayah test untuk pegang pantat adik, karena pas pipis jg......dan adik tidak kesakitan, artinya adik sudah enakan...dan bisa kembali beraktivitas dengan baik.
Terima kasih Tuhan....AMIN
Senin, 27 Juli 2009
Asiknya kembar naik odong-odong dan Thomas car:-)
Sekitar jam 3.30 atau 3.45, mereka sudah rapih berpakaian dan bersiap didepan pagar menunggu mobil tsb lewat. Kakak dan adik naik bersama eyang, biasanya salah satu dari mereka dipangku eyang. Menjelang turun, eyang memangku adik karna dia agak susah kalau diajak turun. Mereka baru mau turun setelah berputar 2 kali. Setelah turun dari mobil Thomas, mereka masuk ke dalam rumah untuk makan sore, lumayan juga kebiasaan keluar rumah disore hari dan baru balik sekitar jam 5.30 berkurang.
Ada kejadian lucu, suatu sore adik dan kakak tidak naek mobil Thomas karna eyang tidak enak meninggalkan tukang yang sedang bekerja dirumah untuk nganterin kembar. Akhirnya eyang bilang ke mereka, kalau eyang sedang tidak enak badan dan pusing, eyang minta mereka naek mobil bersama mbak Rina (yang membantu eyang dirumah), mereka tidak mau naek lho, trusan mereka mengambil minyak telon dan diberikan ke eyang sebagai obat, hehehe…tapi yang ada setiap mobil itu lewat depan rumah, mereka selalu berteriak-teriak, eyang mobilnya kosong, sembari menunjuk mobil tsb, hehehe…
Mereka yang tadinya takut naek odong-odong pun sekarang mulai naik, biasanya sekitar jam 9 atau 10, mereka naik odong-odong. Duh gayanya deh, ibu dan ayah jadi senyum-senyum…sayang ga bawa kamera buat dokumentasi:-)
Selasa, 21 Juli 2009
Tak terasa sudah 2 tahun usia mereka sekarang
Taun ini tidak ada persiapan yang istimewa buat menyambut hari ulang tahun mereka…
Karna jatuh pada hari Kamis dan kebetulan hanya ibu yang bisa cuti,
akhirnya diputuskan untuk merayakan bersama pada sabtu tanggal 4.
Tapi ternyata itupun hanya tinggal rencana, karna mendadak ibu punya acara lain, hehehe
Sewaktu malam hari tanggal 1, eyang bilang kalo tidak mau ikutan ke gereja dengan alasan repot. Pas ibu ke dapur sekitar jam 9 malam, eyang sudah masak ayam. Ternyata eyang punya rencana masak nasi kuning untuk dianterkan ke tetangga. Semula rencana ibu tidak perlu ada begituan, ibu lebih pingin untuk makan dan mengucap syukur bersama keluarga saja.
Pagi harinya tanggal 2, rencana mengajak si kembar ikutan misa pagi hampir saja gagal, melihat mereka masih tertidur lelap dan rasanya tidak tega mengusik tidur lelap mereka...sekitar jam 5.30an mereka terbangun, gara-gara suara dari tante atau ayahnya. Tanpa berganti baju tidur, akhirnya kami pakaikan jaket dan sepatu, kami pun bersiap mengikuti misa pagi dengan naik motor, hehehe disusul tante dengan vario-nya.
Ayah duduk didepan, selanjutnya kakak sementara adik digendong ibu, mereka keliatan seneng banget diajak naek motor, meskipun ibu dan ayah agak ngeri karna ini pengalaman pertama mereka naik motor…Selama dijalan, adek begitu kaget kalo tutup kepala jaketnya lepas dan dia kena angin pagi, kalo sudah gitu pasti ibu benerin lagi tutup kepalanya sementara kakak berusaha mengulurkan kepalanya sehingga bisa melihat kedepan karna pandangannya kehalang oleh tubuh ayah, ibu pun perlu membenarkan posisi tubuh kakak…:-)
Kami tiba digereja, misa belum dimulai. Selama misa berlangsung, kakak dan adik tidak rewel, mereka lagi tertarik bermain dibawah deket tempat berlutut dan berjalan diatasnya dengan dipegang satu tangan kita. Saat haus, mereka minta susu dan karna tidak keburu membuatkan susu akhirnya ibu bawa beberapa sachet susu sehat dalam tas. Misa kali ini karna hari Kamis ada konselebran romo Sulis, romo Tari dan romo Saryanto, yang dipimpin oleh romo Sulis. Bacaan pertama, Injil dan homili kali ini pun, lumayan menyentil buat ibu tentang Abraham yang tetap setia sampai usia tua kepada Tuhan dan keyakinannya mendapat keturunan. Sampai akhirnya Tuhan pun mengabulkan permintaannya. Setelah anaknya besar, Tuhan meminta sesuatu yang berharga buat Abraham untuk kurban syukur dan Abraham pun memberikan anaknya untuk Tuhan. Romo sempet bilang kalau Tuhan minta sesuatu yang berharga dari kita, apakah kita akan memberikan untuk Tuhan ?
Selesai misa, ibu pakaikan adik dan kakak jaket karna kita akan bergegas pulang. Tidak jauh dari pintu keluar, kami bertemu dengan guru sekolah minggu adik dan kakak. Selanjutnya kami berjalan keluar, ternyata romo Sari sudah diluar akhirnya kami mintakan berkat buat mereka. Begitu liat mereka pun, romo Sari bilang, “ Selamat ulang tahun Non…”, hehehe, lucu si unil dan embot dipanggil non… kami minta mereka untuk memberi salam ke romo setelah itu mereka mendapat berkat dari romo.
Kami bersiap-siap pulang dengan motor sementara tante langsung berangkat kerja. Kakak dan adik keliatan bahagia banget, mereka selalu melambaikan tangan pada sesuatu yang mereka lewati sembari teriak dag-dag...
Setibanya dirumah, eyang keliatan sibuk di dapur...adek dan kakak pun keliatan senang melihat balon-balon serta lampion yang ada di ruang tamu. Selanjutnya ibu dan ayah memandikan adik dan kakak. Setelah itu ibu suapin mereka dengan ayam goreng, tapi ternyata mereka tidak mau sarapan. Tidak lama kemudian, ayah berangkat bekerja.
Pada saat adik dan kakak mandi, mbah Ni, tante elin dan om rio datang kerumah. Ternyata eyang meminta tolong ke mbah Ni untuk membantu memasak nasi kuning. Sementara eyang dan mbah Ni sibuk didapur, tinggallah ibu dan mbak Rina menjaga adik, kakak, tante elin dan om rio, duh kacau ya, hehehe…
Tidak lama kemudian, adik dan kakak keliatan mengantuk, akhirnya ibu tidurkan kakak lebih dulu baru disusul adik. Pada saat mereka tertidur, ibu memutuskan pergi ke pasar untuk membeli buah-buahan. Semula ibu berharap bisa membuat sendiri kue ultah buat mereka tapi ternyata keliatannya memang kurang persiapan sehingga tidak memungkinkan. Akhirnya pun tidak ada buah-buahan dan kue diacara ultah mereka, ibu janji deh ini ga terulang lagi ditahun depan, hehehe
Sekitar jam 11, mbah Yayuk dan om Matthew datang dari Tangerang. Menjelang jam 12, nasi dan lauk pauknya telah siap untuk dibagikan ke anak-anak kecil sekitar rumah. Sedikit repot ya karna ayah dan tante tidak cuti, si kembar pun rewel banget…Akhirnya nasi kuning tsb hanya dibagikan ke tetangga saja, hehehe
Mungkin karna senang banyak temannya, meskipun rewel mereka tetep saja tidak mau tidur siang tapi minta gendong dan nenen trus…Akhirnya sekitar jam 3.30, mereka mulai tertidur satu per satu, sementara mbah Yayuk pamit bersama dengan om Matthew sekitar jam 4an, dilanjutkan oleh mbah Ni sekitar jam 5. Kakak dan adik baru bangun jam 5.30, setelah itu mereka mandi.
Sekitar jam 6 magrib, bude wiwik dan mas Tama datang…kakak keliatannya masih ngantuk sehingga manja banget dan minta digendong…Pada bude, ibu sempet bilang kalo kakak dan adik lumayan agak rewel seharian ini, ternyata menurut bude itu hal yang lumrah terjadi di hari weton/ ultah anak. Setelah memakaikan baju, mas Tama membawa kadonya buat kakak dan adik, dia membantu membukakan bungkus kado buat mereka, ternyata kata ibunya, keliatannya tama justru antusias untuk kado tsb.
Tidak lama sekitar jam 6.15, om Agus, isteri dan adik Fina datang kerumah…duh bener-bener tidak ada persiapan, hehehe…Semula om Agus bilang rencananya mo menengok anaknya tante Netti yang baru lahir bersama-sama tapi om dan isteri juga telah menyiapkan kado buat si kembar. Ayah tiba dirumah sekitar jam 7 kurang, tidak lama kemudian bude Sam datang menyusul.
Tidak ada acara spesial untuk acara ultah mereka, kami hanya berkumpul dan ngobrol mengenai perkembangan kakak dan adik…
Sekitar jam 7.30, pakde Jojo ayahnya tama datang kerumah. Sementara ayah, bude Sam, om Agus sekeluarga melanjutkan ke tempat tante Netti sekitar jam 8. Sampai jam 9 pun, adek dan kakak belum mau tidur, mereka asik bermain bersama mas Tama dan pakde Jojo. Kakak yang biasanya malu pun akhirnya mau bermain dan tertawa bersama…
Sekitar jam 9 lebih, ayah tiba dirumah bersama dengan om Agus sekeluarga yang langsung pamit pulang. Karna mas Tama mau pulang, akhirnya kami bersama membuat acara tiup lilin yang sederhana dari potongan cake kecil yang dibeli ayah. Setelah itu, kami anterkan mas Tama sampai depan pintu dan adik minta ikutan naek motornya ayah, hehehe…
Mereka tidur sekitar jam 9.30 setelah menjalankan rutinitas menjelang tidur, membersihkan badan, pake baju tidur dan berdoa,
Terima kasih Tuhan buat ulang tahun Ambar dan Laras yang ke dua ini,berkati mereka dalam setiap perkembangan dan langkah kedepannya,dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yesus selalu, Amin.
Bobok yang nyenyak ya sayang, mimpi indah biar besok pagi bangun segar, GBU
Selasa, 02 Juni 2009
Gambar pertama ikut Sekolah Minggu
Setelah sampe di Halaman gereja, Eyang sama tante langsung masuk ke gereja, sedangkan ayah sama ibu sama kakak ambar sama adik laras menuju parkiranan Belakang sekaligus ke tempat sekolah minggu. Tetapi sampe Ruang Martinus peserta sekolah minggu masih sedikit. Terus kita sepakat untuk ikutan Misa.
Setelah pembacaan Injil pertama ayah dan adik laras menuju Tempat sekolah minggu ternyata sudah mulai. Setelah mengetahui sudah dimulai ayah sama adik menjemput ibu sama kakak untuk ikutan sekolah minggu.
Nah.....tibalah saat nya buat kakak sama adik bergaul.....
Mereka dengan serius mendengarkan cerita dari kakak yang membawakan acara sekolah minggu, Berdongeng dan menjawab pertanyaan. Tapi kakak sama adik temtunya belum bisa dunk yah hehehe
Nah akhirnya kakak pembina membagikan meja kecil untuk dipakai menggambar. Semua anak2 menuju kedepan untuk mengambil meja. Namun kakak sama adik masih takut. AKhirnya kakak pembina melihat kita anggota baru kita mendapatkan 1 meja kecil untuk menggambar. Dipakailah meja itu kakak sama adik hehehehe....mereka seneng dengan warna warni itu.
Nah hasilnya ..........................seperti yang terlihat
Setelah Komuni tiba kita semua bersama anak2 yang lain maju kedepan untuk mendapatkan berkat dari ROMO.
Terima kasih Tuhan kakak sama adik sudah mulai Belajar.
Jumat, 15 Mei 2009
Ampunilah kesalahan Laras:-)
Ada kejadian lucu sekitar sore tanggal 12 Mei 2009, sewaktu menunggu ayah dan ibu pulang dari kantor. Kebetulan tante sudah sampai duluan, tante ngajak adek Laras menyanyikan lagu Bapa Kami bersama-sama. Awalnya semua lancar-lancar saja, tiba-tiba pada bagian “… dan ampunilah kesalahan kami, dst” Laras mengucapnya menjadi “kesalahan laras”, oleh tante diarahkan “bukan kesalahan Laras tapi kami” tapi tetep saja sewaktu diulang laras bilang “kesalahan laras” sehingga membuat tante-nya tertawa dan kami pun yang diceritakan ikut tertawa…
Berkunjung ke markas Sehat
Ada kebiasaan norak kakak deh yang belum bisa hilang, kalo memasuki sesuatu tempat baru dan ketemu orang baru, pasti dia akan nangis ketakutan. kalo sudah begitu, biasanya bisa menular ke adeknya, tapi untungnya adek mau diem setelah ditunjukkan lukisan anak-anak serta mainan yang ada disitu…sementara kakak butuh waktu buat mendiemkannya.
Akhirnya kami berlima duduk diruang tengah yang dipasang karpet berikut dengan mainan yang tergeletak diatas karpet, tidak lama kemudian kakak dan adek mau bermain bersama, walopun ada mainan yang direbutkan bersama…sementara ibu ketemu dengan Zr. Evi mengisi data administrasi yang diperlukan.
Tidak lama menunggu, akhirnya tiba giliran kakak dan adek masuk ke ruangan dokter, dokternya hari ini dr Apin. Wualahhh begitu masuk kedalam, nangis lagi, adek yang tadinya diem, ikut-ikutan nangis juga, heboh deh, hehehe…akhirnya setelah dibujuk-bujuk dengan mainan yang ada, mereka agak sedikit diem. Ibu dan ayah berkonsultasi dengan dr Apin sembari mengajak adik dan kakak bermain dilantai, hehehe…tapi sewaktu diperiksa tangan dan badan dengan menggunakan stestoskop, adik dan kakak kembali menangis lagi…
Keliatannya pun dibeberapa bagian tubuh mereka ada bercak-bercak merah seperti rosella, adek dan kakak kena lagi…
Kami sempet konsult masalah perkembangan adik dan kakak yang terlahir sebagai bayi prematur, deman kejang dan rosella serta imunisasi yang akan mereka dapat dua bulan ke depan.
Ada tambahan informasi yang kami dapat mengenai kejang deman. Kejang deman yang adek alami beberapa waktu lalu, adalah kejang deman komplek karna terjadi lebih dari satu kali. Pemakaian diazepam/zensolite sampai saat ini masih kontroversi karna diduga bisa mengakibatkan henti nafas pada bayi, sehingga perlu penangganan CPR yang tepat. Sebaiknya tidak perlu diberikan obat diazepam, kalau kondisi bayi setelah kejang, tidak sadar diri segera bawa ke RS.
Kakak cium pipi ibu, muachhhh….
Hari Minggu ini, ibu memilih tinggal dirumah bersama dengan kakak adik, sementara ayah, eyang pergi ke acara arisan keluarga di Pondok Benda, Pamulang. Ibu pikir juga biar kakak dan adik bisa cepet fit deh, sehingga kalo senin ditinggal tidak rewel.
Ayah dan Eyang pergi sekitar jam 11.30, adek sudah tidur. Sementara kakak belum. Akhirnya ibu kelonin si kakak sembari nenen biar tidur. Sampai jam 2, adek bangun dan kakak akhirnya tidur juga. Adek main bersama mbak Warni. Karna laper, ibu buru-buru ke dapur untuk makan siang, ternyata pada saat ibu mengambil makanan kakak bangun dan menangis gitu. Ibu buru-buru makan setelah itu ibu ajak kakak tidur lagi, memang keliatannya kakak gak mau tidur siang sampai jam 3an, akhirnya ibu putuskan untuk membiarkannya main bersama adik.
Sorenya, setelah mandi dilanjutkan dengan makan, ibu kira kakak akan tidur cepet. Sejak jam 7 kurang, ibu sudah ajak kakak tidur tapi ternyata setelah dinenenin sekian lama pun, kakak masih mengajak main. Akhirnya kakak digendong ayah sementara adik ibu keloni, adik tidak lama langsung tertidur lelap. Karna tau adek sudah tidur, ayah mengajak kakak ke kamar. Ibu pura-pura saja merem, sewaktu kakak ditidurkan disamping ibu, kakak panggil “ibu…ibu…” karna gak ada sahutan, dia masih memanggil “ibu…ibu…” tapi ada yang bikin ibu gak tahan ketawa adalah, dia ciumin pipi kanan kiri serta dahi ibu seperti kebiasaan yang ibu lakukan ke dia pada saat pamit kerja dan mau tidur. Akhirnya ibu buka mata, tiba-tiba dia bilang lagi “ ibu, nenen…ibu nenen…” wah ternyata kakak sudah mulai pintar komunikasi kalo pingin sesuatu, hehehe…Akhirnya ibu berikan nenen ke kakak, sementara ibu dan ayah ketawa dengan aksinya kakak, ibu sempet tanya memang ayah ajari ternyata gak tuh…Ayah akhirnya keluar kamar, tiba-tiba kakak nyeletuk “ya ayah keluar deh” buru-buru ibu bilang ada yang mesti ayah kerjakan, kakak bobo aja ya…akhirnya sekitar jam 21.30 kakak baru tertidur pules.
Batuk pilek seperti bola ping-pong
Sejak dua minggu lalu, kakak dan adek gak enak badan. Mereka kena batuk pilek. Penyakit itu seperti diping-pong aja antara kakak dan adik, ibu juga sempet ikutan kena.
Senin tanggal 4 Mei 2009, ibu ditelp eyang, katanya adek panas badannya. Sebetulnya sewaktu pagi mau berangkat ke kantor, ibu dan ayah sudah merasa ada yang tidak enak hari ini, sepertinya wajah kakak dan adek tuh lesu dan mereka keliatan lemas. Bener saja menjelang siang, badan adek anget, dia maunya tidur saja. Sekitar jam 2, eyang telp katanya panasnya sudah 39.2oC. Ibu minta eyang memberi adek minum sebanyak-banyak dan kasih sanmol untuk penurun panasnya. Ibu sudah was-was dibuatnya, karna adek pernah kejang di 39.4. Setelah rundingan dengan ayah, keliatannya ibu yang mesti pulang karna ayah sibuk dikantor.
Akhirnya ibu ijin ke bos ibu sekitar jam 2.15, agak-agak kaget ibu disaat kondisi dan situasi gak enak, bos ibu memperingatkan ibu untuk bisa datang on time ke kantor besoknya dan akan ada kerjaan tambahan karna ada rekan ibu yang resign, dia mentolerir telat sampai dengan 15 menit saja. Ibu iya kan saja, karna sudah panik dengan panas badannya Laras.
Ibu pulang naek kereta api, sekitar jam 3an dengan AC ekonomi turun di Tebet, setelah itu dilanjutkan dengan ojek ke Cipinang Muara. Sesampainya dirumah, adek di gendongan eyang. Keliatannya panasnya sudah turun, dia keliatan berkeringat, sementara kakak dengan mbak Warni. Setelah ibu dirumah, adek minta digendong ibu. Ternyata ayah pun menyusul pulang, ayah kira ibu masih diperjalanan, karna dia rencananya mau menjemput ibu ditebet, padahal saat itu ibu sudah dirumah …
Adek tidur sore itu, tapi sekitar jam 6 lebih, badannya panas lagi. Setelah diukur ternyata 39.2, buru-buru diminumkan sanmol. Adek tertidur digendongan pundak ayah, sampai malem ternyata dia tidak mau ditidurkan ditempat tidur…
Karna adek masih panas semalaman, akhirnya ibu putuskan untuk tidak masuk ke kantor untuk menjaga adek. Adek rewel dan minta gendong sepanjang hari, sementara kakak berceloteh ke setiap tetangga yang lewat depan rumah kalo adeknya sakit,
hehehe…Menjelang sore hari, badan adek sudah tidak terlalu panas walopun masih anget dan rewel.
Ibu kembali masuk kantor hari Rabunya. Hari Kamis tanggal 7, eyang cerita kalo kakak yang panas hari itu, sementara adek cerah ceria…mereka sering rebutan minta digendong eyang, kakak tuh bisa bilang gini, “angan adek, kakak atit, pusing” sembari nunjuk ke kepalanya kalo adeknya ngeledek atau ngajak main bareng ataupun rebutan minta gendong ke eyang, hehehe…kakak bilang “endong yang” untuk minta digendong oleh eyang…Sepanjang hari Kamis, eyang keliatan kecapean menghadapi kerewelan adek dan kakak karna dua-duanya tidak mau lepas dari gendongan.
Selain panas, kakak dan adek sakit batuk dan pilek. Terkadang malam hari setiap batuk berakhir dengan muntahan susu dan makanan mereka, terutama disaat mereka tidur tiba-tiba mereka batuk, kalo sudah begitu, ayah dan ibu harus buru-buru memposisikan mereka duduk atau digendong…Selanjutnya, adek atau kakak akan minta digendong ayah sampai mereka tertidur.
Hari Jumat, akhirnya diputuskan ayah yang tidak masuk kantor untuk menjaga kakak dan adik. Sepanjang hari, kakak sama sekali tidak mau lepas dari ayah, kata ayah sih dua-duanya manja minta digendong terus hehehe…
Selasa, 28 April 2009
Kakak tergila-gila ke pasar:-)
Ada kebiasaan baru si kakak, dia sekarang paling suka kalo diajak ke pasar, hehehe…sebetulnya bukan cuman kakak, adek juga gitu tapi keliatannya yang paling parah kakak. Buktinya dia sampai meminta eyang pergi ke pasar sekitar jam 10 atau 11 pagi setelah itu sekitar jam 2 siang, dia juga minta eyang ke pasar bersama dia, begitupun sore hari, hehehe…
Eyang mungkin bercampur kesel dan geli menghadapi kebiasaan baru kakak…bayangkan pernah sekitar jam 11, kakak minta ke pasar dengan eyang, sewaktu melewati penjual ayam hidup, kakak nyeletuk “ dag-dag ayam” sementara orang sekitar yang mendengar tertawa geli…Kakak minta eyang masuk lebih dalam lagi ke pasar, melewati tukang buah, trusan tukang sayuran, sewaktu eyang mengajak keluar kakak meminta ke tukang ikan tapi eyang bilang kakinya sakit, dia bilang “sakit yang” baru lah dia mau diajak pulang…Selanjutnya sekitar jam 2 siang, kakak minta ke pasar juga, padahal jaraknya dari rumah sekitar 300m, karna panas eyang sering kali membohongi kakak kalo ayahnya pulang dan akan mengajaknya ke Kelapa gading barulah dia mau pulang ke rumah…sewaktu melewati penjual ayam Kentucky, dia minta dibelikan oleh eyang, haduuuh gawat ya kalo kakak begitu…tp memang kata eyang kakak dan adik mau makan banyak dengan ayam goreng tsb, sampai-sampai eyang buatkan sendiri untuk kakak dan adek. Hampir tiap hari seperti itu, bolak-balik pasar – rumah.
Mudah-mudahan kakak suka ke pasar bukan menunjukkan kearah konsumtif ya, tapi lebih karna dia melihat beraneka ragam barang-barang didalam pasar:-)
Oia, dia juga mulai sering tau ini apa, apa??? Begitu trus diulang-ulang, sampai bosen menjawabnya, hehehe…wah rasa pingin taunya kakak mulai adanya:-)
Laras kejang deman
Selasa, tanggal 17 Maret 2009, sekitar jam 2an ibu telp ke rumah, terdengar suara eyang sedih dari seberang sana. Eyang bilang kepala adek panas, dari pagi adek tidur mulu…ibu bilang ke eyang, diberi minum yang banyak saja, adek memang agak susah diukur suhu badannya dan diberi obat penurun panas, jadi ibu pikir diberikan minum yang banyak dulu saja…
Sekitar jam 3an, eyang telp katanya panas adek tambah tinggi, adek rewel banget, karna masih susah untuk mengukur suhu badannya, ibu tetep minta eyang untuk kasih minum yang banyak ke adek. Ibu sebenernya sudah was-was dan pingin pamit pulang, tapi karna diwanti-wanti teman sebentar lagi jam pulang…akhirnya begitu jam 5 teng, ibu langsung buru-buru pulang dan janjian dengan ayah ditebet…
Sekitar jam 6 lebih, ibu sampai dirumah, adek lemas digendongan eyang. Yang pertama ibu lakukan adalah mandi, setelah itu ibu segera menyusui adek…sembari ibu menyusui adek, ayah memijat kaki adek, tapi memang ada yang aneh kakinya dingin, setiap dipijat kakinya adek teriak trusan nangis, kita pikir adek keseleo, akhirnya pelan-pelan dipijat tapi kok adek masih teriak kesakitan, trusan ayah pindah pijet kebagian lain kemudian pijat ke kaki lagi, tiba-tiba adek melepas nenennya dan dia kejang …matanya keatas, mulutnya seperti mo mengigit, tangan dan kakinya kejang, ayah sempet menahan mulutnya dengan memasukkan tangannya ke dalam mulut, ibu berusaha mencari sesuatu untuk mengantikan tangan ayah, kejang itu sekitar 2-3 menit. Setelah kejang, ibu ukur suhunya sekitar 39.4oC, adek nangis kejer buru-buru ibu minumkan sanmol…
Karena tidak berpengalaman menghadapi anak kejang, akhirnya kami putuskan membawa adek ke rumah sakit. Sebelumnya dijalan, ibu sempetkan menelp ibunya Bita untuk mendapatkan informasi mengenai kejang, padahal ibu pernah baca-baca lho mengenai kejang demam ini, tapi begitu menghadapi anak kejang, kok blank ya:-)
Dari ibunya Bita, ibu dapat pencerahan bahwa tak ada obat untuk mencegah kejang, tapi ada obat yang dimasukkan lewat anus pada saat kejang yaitu diazepam + propeleum jelly…
Kami tiba di RS Bunda sekitar jam 7.20 malam ternyata dr Risma sudah pulang, akhirnya kami putuskan ke Prof. Asril, informasi dokter tsb bilang bahwa adek kena radang tenggorokan, dia meresepkan puyer obat radang, zensolite untuk obat kejangnya dan sanmol. Selama dirumah sakit, kakak ikutan juga menemani adeknya.
Ternyata sepulangnya dari RS, adek tertidur meskipun kurang nyenyak, sedikit-sedikit minta nenen. Sekitar jam 2 pagi sewaktu nenen, adek tiba-tiba melepaskan nenennya dan kejang untuk kedua kalinya…ibu sudah membangunkan ayah untuk mengukur suhu dan meminumkan sanmol karna kepala adek panas sekali tapi karna tidak terpikir akan kejang lagi…saat kejang, ayah menjaga adek dan berusaha memiringkan tubuh adek, sementara ibu lari ke kulkas mengambil zensolite untuk dimasukkan ke lubang duburnya...ternyata gugup juga, untuk mencari lubang dubur adekpun rasanya susah sekali…kejang kedua ini lebih singkat dibanding kejang pertama. Saat diukur suhu badan adek 39.4oC. Akhirnya ibu minumkan Sanmol lagi ke adek, agak sedikit lama setelah digendong ayahnya adek tertidur tapi menjelang jam 4, adek rewel lagi dan baru mau tidur setelah digendong ayahnya…
Kami bangun agak siang Rabu tanggal 18, sekitar jam 6.30 kakak masih tertidur lelap…Suhu badan adek masih panas, ibu jadi kuatir kalo suhu adek 39.4, takut akan kejang lagi, buru-buru kami minumkan sanmol…Hari itu akhirnya diputuskan ayah dan ibu tidak masuk kantor, tapi ternyata ayah tetep harus masuk kantor sebentar karna ada deadline kerjaan.
Sampai siang, suhu badan adek masih panas, ibu coba kompres kepalanya dengan lap basah, cuman adek gak mau, jadi suka ngumpet-ngumpet ngompresnya, kalo adek tertidur, ibu kompres dahinya dengan air hangat…Suhu badan adek sejak semalam, berkisar 39.4 setelah minum sanmol turun sekitar 38.4 begitu trus…sampai sore sekitar jam 3an, badan adek panas lagi, sementara dia sudah hampir 4x diberi sanmol kalo panas, ibu dan ayah was-was juga kalo sampai malam begitu lagi, adek bisa minum sanmol lebih dari 5x yang seharusnya hanya 5x sehari…
Akhirnya ibu telp ibunya Bita, dari ibunya Bita ibu dapat no telp dan alamat markas Sehat di Pasar Minggu. Rencananya ibu mau bawa adek ke sana saja, tapi ternyata setelah ditelp hari itu tidak ada dokter yang praktek tapi ibu dapat info dari suster Evi, kalo kejang deman itu suhu anak akan bisa normal atau turun setelah tiga hari.
Kami putuskan ke Bunda, ke dr Risma, kami pergi hanya bertiga, kakak tinggal dirumah bersama eyang…Kami tiba dirumah sakit sekitar jam 5an, menunggu giliran di no antrian 15. Saat tiba giliran adek, suhu badannya 39.4oC. Penanganan dr Risma, adek langsung diperiksa kondisi badannya, cek telinga ditakutkan ada infeksi dan tengorokannya dugaannya ada radang tenggorokan. Adek diberi obat kejang yang diminumkan dan yang dimasukkan ke dalam dubur, ada dua obat panas yang diminumkan ke adek, puyer obat panas yang dicampur dengan obat kejang dan sanmol serta proris ibuprofen yang diminumkan berselang selama 4 jam, selain itu dia dapat puyer untuk radangnya, ada puyer antibiotiknya juga…
Haduuuhhh agak-agak ngeri ibu ngeliat obatnya adek kali ini…sempet sih ibu check dengan dr Risma tapi menurut dia panasnya adek bisa berpotensi kejang lagi, karna kuatir dan capek akhirnya adek diminumkan puyer obat panasnya juga dirumah sakit...
Malamnya, karna capek, ibu minta ayah bergantian menjaga adek, sembari dikompres dahinya…ternyata memang bener informasi suster Evi, meskipun diminumkan obat penurun panas, panasnya hanya turun 1 derajat saja. Jadi sebenarnya, panas selama deman kejang memang tidak bisa dicegah, kasian adek yang minum obat bertubi-tubi semalam itu. Sepanjang malam, ibu berusaha mengecek dahi adek dan memasangkan kompres di dahinya…
Kamis paginya, adek masih diminumkan sanmol, siang hari adek sudah mendingan mau makan dan turun dari gendongan ayah…sorenya suhu adek sudah turun dan dia mulai mau jalan-jalan tapi ternyata adek maunya disepanjang jalan depan rumah…Ada bercak-bercak merah dimukanya, ibu semula curiga takutnya karna efek obat yang diminum adek…tapi ternyata setelah cek, adek keliatannya kena tampek lagi…padahal januari kemaren, dia sudah kena lho tapi kok kena lagi dan disertai kejang demam. Syukur lah adek sudah tidak rewel dan turun panasnya…
Keesokan harinya, ibu dan ayah kembali kerja…Dari pengalaman adek, kami belajar dan jadi sedikit tau tentang kejang deman:
- ternyata panas akibat kejang deman bisa berlangsung 3 hari,
- saat kejang, baringkan anak dalam posisi datar dan miringkan tubuhnya
- kalopun diberikan obat penurun panas dan kejang, suhu tubuh anak hanya berkurang satu derajat saja,
- sebaiknya anak dikompres atau direndam dengan air hangat (sewaktu ibu lakukan itu ke adek, dia menjerit-jerit sehingga akhirnya ibu lap saja badannya).
- Kejang demam tidak bisa dihindari
Selama adek sakit, kakak manis lho, hehehe...dia mau bermain dengan eyang dan mbak dirumah, pengertian banget kamu kak:-)
Senin, 23 Maret 2009
Hadooohh, mereka sering berantem lho…
Kejadiannya biasanya kalo adik sedang asik dengan sesuatu tiba-tiba kakak merebutnya dan buru2 berjalan/berlari meninggalkan adik, adik bisa mengikuti kakaknya nah kalo sudah kekejar baru didorong atau dijambak kakaknya, begitu juga si kakak kadang dia balas dengan menjambak adiknya tapi kok ini makin kesini keliatannya adik semakin agresif deh ke kakak, kalo sudah gitu, pastinya jadi rame deh dengan jeritan dan berakhir dengan tangisan mereka… kami berusaha menenangkan mereka, setelah mereka diem sering kali kami nasehati untuk tidak mendorong atau menjambak rambut kakak atau adiknya, sesudah itu baru kami minta mereka untuk saling sayang-sayangan, biasa adik akan menghampiri kakaknya dan mencium pipinya, indahnya hehehe
Coretanya Adek Laras
Minggu, 15 Februari 2009
Makan dirumah tetangga
Mungkin karna kenyangan, sewaktu mau disuapkan ke mulutnya, si adik bilang „gak au“ sembari mengatupkan mulutnya. Sementara si kakak masih lanjut makan tapi tidak lama kemudian selesai meskipun nasi dan lauknya masih ada. Mungkin mereka semangat makan karna lauknya bukan biasa mereka makan, jadi mungkin seneng ya ditambah makan bareng dengan kakak Nindy dan Dina, hehehe...
Merebut sandalnya kakak Zarah dan Dina
Sebelum itu tante Elin pun kerap harus meninggalkan barang-barangnya, seperti tas kecil selempang dengan gambar strawberry shortcake dan sandalnya yang sebetulnya ukurannya kebesaran juga buat adek kakak. Cuman akhirnya mereka sudah bosen, sehingga sekarang sandal itupun sudah tidak menarik buat mereka, hehehe...
Biar tidak malu-maluin, eyangnya membelikan sandal mirip dengan milik kakak Zarah dan Dina, tentunya dengan ukuran mereka tapi tetep lho, mereka lepas miliknya trusan pake sandalnya kakak tsb. Hehehehe, dasar anak kecil...
Sepatah ataupun dua patah kata dari kakak adik:-)
Kalau dua kata, mereka biasa gunakan : ga au untuk mendeskripsikan kalo kakak/adik tidak mau sesuatu...
Terkadang masih suka ada bahasa planet juga yang suka diucapkan mereka, yang membuat orang tuanya bingung akan maksud mereka, hehehe. O ia, mereka kerap kali berteriak jika keinginannya tidak buru-buru diberikan, haduuuh kebiasaan yang tidak baik dan harus dirubah perlahan-lahan nih...
Senin, 26 Januari 2009
Laras kena tampek
Ini hari kedua, ibu jalan ke kantor yang baru saja pindah lokasi dari Pancoran ke TB Simatupang tanggal 22 des kemaren, sedikit agak berjuang kalo mencapai kantor sekarang, hehehe... Perjalanan dicapai setelah naik kereta dari Manggarai ke Tanjung barat dilanjutkan dengan ojek menuju kantor, well ada sedikit perubahan:-)
Setelah menyelesaikan pekerjaan yang kepending, sekitar jam 10an ibu telp eyang buat menanyakan kondisi anak-anak di rumah. Kata eyang, dua-duanya rewel, apalagi adek minta digendong dan minta susu terus , wah begini ini deh, kaget mereka begitu ditinggal ibunya kerja, padahal ibu sudah wanti-wanti lho dari kemaren…
Badan adek panas dan minta dikeloni mulu oleh eyang sepanjang hari…kalau sudah gini, eyang biasanya panik dan minta adek diberi obat penurun panas, ibu minta eyang ukur panas badannya adek dengan thermometer kalo suhunya sampai 39 derajat baru diberi sanmol…tapi karna eyang bingung, akhirnya ibu bilang ke eyang untuk memberikan minum sebanyak-banyaknya ke adek walaupun akhirnya si adek jadi sering pipis, tapi gak papa itu yang bagus biar panas tubuhnya keluar melalui urine-nya…
Begitu juga pas malam harinya, adek rewel banget sebentar-bentar terbangun dan minta dinenenin, badannya memang agak panas juga, ibu berikan dia minum sebanyak-banyaknya…adik manja sekali, minta digendong ayah sementara kakak manis sekali tidur dengan nyenyaknya. Gpp mungkin karna adek lagi sakit, jadi kakak cukup ngertiin ya…:-) kalau dia lagi nenen, tiba-tiba adeknya terbangun, ibu bisiknya ke telinga kakak, kalau adeknya juga minta nenen, trus sama kakak dilepas dan dia lanjut tidur, begitu juga pada saat melek, dia mau mengalah lho demi adeknya…Ibu sampe terheran-heran dengan mereka seperti sedang tukeran roh kali ya, adek yang biasanya ngalah eh kali ini begitu manja dan meminta perhatian lebih sementara kakak pun berubah menjadi pengalah, mungkin sebaiknya jangan diomongin kali ya secara mereka masih berubah-ubah…
Minggu pagi tanggal 11 januari baru ketauan kalo adek kena tampek, ada rush merah di badannya terutama punggung…akhirnya minggu pagi adek hanya dilap saja oleh ayah. Sejak sabtu pagi adek sudah tidak terlalu rewel, sebenernya rush-nya sudah keliatan tapi kita tidak curiga kalo itu tampek malah ibu kira karna kena jari ayah…
Rencananya hari itu kami akan datang ke acara arisan keluarga dan misa pagi di gereja, adek tetep kami ajak pergi, untungnya sepanjang acara dia tidak rewel…pertanda badannya sudah enakan nih karna rush-nya sudah keluar semua…
Tahun baru di rumah sendiri.....
Setibanya disana, ayah dan ibu beres-beres dibantu oleh mbak Warni. Setelah beres-beres rampung, mbak Warni masak didapur sementara ibu ‘ngelonin’ mereka tidur. Malem tahun baru disana cenderung sepi mungkin karna jauh dari pusat kota dan keramaian ya…tp mulai ada keramaian mendekati tahun baru, keliatannya tetangga kami, ibu Ika mengadakan acara tahun baruan dirumahnya. Ada bunyi-bunyi kembang api dan teriakan-teriakan senang yang lumayan riuh. Untungnya sih adek dan kakak pules tidurnya…
Pagi harinya, adek dan kakak sudah bangun sekitar jam 5an, ibu ajak mereka keluar untuk menikmati matahari pagi diawal tahun 2009. seneng banget mereka! Selanjutnya diajak keliling komplek oleh ayahnya, sementara ibu memasak dan mbak warni mencuci baju.
Kami tinggal disana sampai Sabtu siang, situasinya sebenarnya menyenangkan banget dan bagus buat pertumbuhan mereka. Mereka bisa hidup rutin dengan baik disana, jam 7 mereka makan, setelah itu bermain-main sebentar, sekitar jam 8.30 mereka tidur baru bangun bisa jam 1 siang, selanjutnya makan siang, setelah itu bermain-main sampai sore. Menjelang jam 4 mereka mandi, kemudian diajak keliling komplek baru sekitar jam 5.30 mereka makan sore. Setelah itu bermain-main sampai jam 7, baru lanjut tidur malam.
Cuman disayangkan, karna sampai saat ini ibu belum punya asisten yang wokeh dan bisa dipercaya mengasuh si kembar, ya akhirnya kita kembali lagi ke rumah eyang, hehehe…kapan nih ibu dan ayah berani mandiri ya :p
Selamat Tahun Baru 2009..............
Natalan dirumah…
Libur ini sebetulnya punya banyak rencana, tapi akhirnya kami lebih banyak tinggal dirumah karna tidak ada persiapan.
Kami ikut misa natal pada sore hari tanggal 24, ayah dan tante masih ngantor siang harinya. Persiapan mulai dilakukan jam 3.30, kali ini kami bener-bener terheboh-heboh mengikuti misa natal. Bayangkan misa jam 5.30, kami jalan dari rumah jam 5, sesudah itu disana-sini ada kemacetan yang tidak terhindarkan. Kami sampai harus berputar-putar untuk mencari jalan yang bisa dilalui, hehehe...coba bayangkan, seharusnya ayah bisa memutar arah di deket penjara cipinang gara-gara kemacetan sepanjang jalan I gusti ngurah rai, akhirnya kami terpaksa lurus ke arah jatinegara baru naik berbelok ke kiri sebelum lampu merah kodim trus naik ke atas bypass melaju ke perempatan lampu merah pramuka belok ke kiri menuju rawamangun, menjelang wisma arion pun sudah macet parah...kami buru-buru turun disamping gereja keluarga kudus rawamangun, sementara ayah mencari tempat parkir.
Syukurlah, kami bisa tiba di gereja sebelum misa dimulai. Meskipun susah mencari bangku kosong, akhirnya kami menemukan sederetan kursi yang terletak didepan tong sampah samping gereja. Kami pilih kursi yang paling ujung biar memudahkan adik dan kakak bermain kalau mereka turun dari gendongan. Selama misa kakak dan adik tidak terlalu ribut, karna tempat kami duduk depan belakang, yang ada kakak dan adik sering bolak-balik depan belakang, hehehe…
Biasanya pada misa/perayaan besar, selain misa pagi yang dikhususkan untuk anak-anak, romo atau frater jarang memberikan berkat buat anak-anak. Karna diluar dan jauh dari altar, kami hanya melihat dari layar tv yang disediakan diluar gereja. Kami melihat deretan anak-anak yang berbaris dan berjalan seakan-akan ada berkat untuk anak-anak. Akhirnya kami buru-buru maju ke depan untuk mendapatkan berkat buat adek dan kakak.
Misa akhirnya rampung sekitar jam 7an. Ternyata ayah parkir mobil hampir didepan pizza hut, waduuuhh jalannya lumayan banget dari gereja...:-) Semula rencananya, kami akan lanjut makan malam dikelapa gading, tapi karna kemacetan dimana-mana setelah mengelilingi rawamangun, akhirnya kami lewat by pass lagi menuju rumah kami dicipinang, waduuuhhh rencana jadi tinggal rencana saja nih, karna macet dimana-mana, hehehe...
Tanggal 25nya, pagi-pagi eyang sudah repot memasak, hari ini kami masak besar dirumah, karna biasanya sodara-sodara dari eyang akan datang ke rumah pada siang harinya, sementara tetangga kami malem harinya. Kami agak-agak takut menaruh kue-kue kering diatas meja, pastinya bisa diberantakin oleh adek dan kakak:-) sekitar jam 10.00 mbah Ani, tante Elin dan om Rio sudah sampai dirumah sepulang dari misa anak-anak pagi ini, selanjutnya mbah Mul sekeluarga, disusul mbah Ayu dan keluarga, keluarga om Kris, terakhir keluarga mas Tama. Untunglah adek dan kakak mau tidur dari jam 10 s/d jam 12an, mereka seneng banget, bermain bersama sampai sore, baru sekitar jam 5 mereka akhirnya mandi sore, hehehe...
Sayangnya sore hari sekitar jam 6 hujan deras. Baru menjelang malam tetangga berdatangan. Ibu gak sempet ikutan keluar karna harus menemani adek dan kakak tidur, biasalah ada ritualnya dulu sebelum tidur, hehehe...
„Selamat Natal "...........