Pagi itu kondisi rumah agak semrawut karna hari itu bertepatan dengan hari ultah mereka, ibu dan eyang berniat membawa bingkisan ke sekolah baru mereka. Eyang konsentrasi dengan nasi kuning dkk dibantu eyang Rani (kebetulan om Rio sudah libur dan tante Elin sudah bangun) sementara ibu dengan snack box-nya, hehehehe. Isi snack box-nya coklat lollipop berbentuk sponge bob, puding coklat, American risoles dan macaroni schotel semua buatan tangan ibu mudah-mudahan rasanya enak ya dan semua suka ya, ditambah dengan buah jeruk ponkam + susu ultra, hehehehe…
Kue ultahnya ibu pesen ke Cie Fifang, ibu kenal pada saat ikutan kursus di toko Berkat Jatinegara. Kuenya sponge cake coklat bentuknya sponge bob yang dilapisin fondant. Sayangnya sewaktu acara tiup lilin dan potong kuenya ibu, ayah dan adik belum tiba disekolah sehingga hanya kakak sendiri yang mengikuti acara tiup lilin dan potong kue bersama miss Marta, miss Anita dan ibu Sunny. Banyak alasan kenapa datang agak telat, karna mempersiapkan nasi dan snack, membujuk adik untuk ikut sekolah, jalanan yang sedikit macet karna ayah prefer ambil jalan besar yang dikira lancar tapi diluar dugaan ternyata macet. Hari ini ternyata Ryan temen kakak adik juga ultah, jadi hari itu ada 3 orang yang ultah, hehehehe…kakak dan adik pun dapat bingkisan juga, setelah membagi bingkisan ke temen-temennya…
Malam hari kami berdoa bersama, adik Laras lucu, ada saja komentarnya setiap mulai diajak berdoa, pertama dia bilang mau pipis, kedua dia bilang belum pake celana, hehehehe kami dibuatnya tertawa…Doa dipimpin oleh ayah, setelah itu kami menyanyikan lagu happy birthday dan potong kue, dilanjutkan buka kado…
Selamat ultah sayang, panjang umur, sehat, tambah pinter,saling sayang dan tambah kompak, Tuhan Yesus berkati selalu, amien!
Sabtu, 03 Juli 2010
Adik mogok sekolah di hari kedua
Ibu agak was-was dengan kakak yang menangis dikelas di hari pertama sekolah sampai-sampai adeknya berusaha mendiemkan kakaknya. Meskipun akhirnya kakak diem tapi terlihat dia begitu shock karna ditinggal ibunya keluar kelas. Pas hari Kamis yang kebetulan libur, kakak berulang kali bilang tidak mau pergi sekolah. Sampai kamis malam, adik dan kakak bilang mereka tidak mau sekolah. Ibu dan ayah agak was-was juga nih, kok begini:-p
Jumat pagi sampai pukul 06.30 mereka belum juga bangun dari tidur, terlihat masih tidur pulas. Akhirnya sekitar jam 7 kurang mereka bangun. Karna keadaan rumah sedang semrawut, ibu minta tolong ayah yang konsentrasi mengurusi kakak dan adik persiapan pergi ke sekolah. Setelah selesai mandi sekitar jam 7.30, ayah menyuapi kakak dan adik. Sekitar jam 8 baru ayah dan kakak adik kembali kerumah, waduh keliatannnya kakak dan adik bakal telat nih…
Sewaktu akan berangkat, kakak sudah rapi pakai sepatu dan tas sementara adiknya tidak mau, dia bilang dia tidak mau sekolah…waduh agak bingung juga berusah dibujuk sedemikian rumah tapi tidak berhasil juga, sampai-sampai adik menangis dan ayah memarahinya. Karna sudah siang, akhirnya ayah dan kakak berangkat ke sekolah. Sementara eyang masih berusaha membujuk adik untuk pergi sekolah, duh kenapa jadi begini ya, semuanya bener-benar unpredictable, hehehehe…ibu bingung kenapa adik bukan kakak, hehehehe…well, hari ini ibu & ayah belajar lagi untuk memahami kakak dan adik lebih baik lagi
Jumat pagi sampai pukul 06.30 mereka belum juga bangun dari tidur, terlihat masih tidur pulas. Akhirnya sekitar jam 7 kurang mereka bangun. Karna keadaan rumah sedang semrawut, ibu minta tolong ayah yang konsentrasi mengurusi kakak dan adik persiapan pergi ke sekolah. Setelah selesai mandi sekitar jam 7.30, ayah menyuapi kakak dan adik. Sekitar jam 8 baru ayah dan kakak adik kembali kerumah, waduh keliatannnya kakak dan adik bakal telat nih…
Sewaktu akan berangkat, kakak sudah rapi pakai sepatu dan tas sementara adiknya tidak mau, dia bilang dia tidak mau sekolah…waduh agak bingung juga berusah dibujuk sedemikian rumah tapi tidak berhasil juga, sampai-sampai adik menangis dan ayah memarahinya. Karna sudah siang, akhirnya ayah dan kakak berangkat ke sekolah. Sementara eyang masih berusaha membujuk adik untuk pergi sekolah, duh kenapa jadi begini ya, semuanya bener-benar unpredictable, hehehehe…ibu bingung kenapa adik bukan kakak, hehehehe…well, hari ini ibu & ayah belajar lagi untuk memahami kakak dan adik lebih baik lagi
Kakak ikut ayah Bapa kami (latihan koor)…
Kami seringkali harus membohongi mereka kalau ayahnya akan pergi keluar rumah entah untuk urusan kantor, di lingkungan entah itu latihan koor, doa Rosario maupun pertemuan lainnya. Sudah sejak dua minggu lalu, rasanya kebohongan itu sudah tidak mempan lagi buat kakak, hehehehe…dia nangis terus kalo dipamitin ayahnya dengan alasan ke dokter gigi karna giginya mau dicabut, dsb.
Kejadian awalnya karna kondisi rumah yang sedang rusuh, tangan adek terkena air panas yang rencananya akan digunakan eyang mandi malam. Karna repot dengan adek yang nangis terus sementara eyang yang sudah capek,akhirnya diputuskan kakak ikut ayah latihan koor. Katanya ayah, selama latihan di rumah om Agus ketua Lingk. Kakak bermain bersama adek Vina dibawah dan tidak rewel. Nah yang ekstrimnya di latihan berikut, kakak ngotot ikut ayah Bapa Kami istilah dia untuk latihan koor ayahnya, mungkin dia tau itu latihan tugas koor digereja tapi karna hanya lagu Bapa Kami yang dia mengerti sehingga dia meng-istilah-kan Bapa Kami untuk latihan koor yang diikuti ayah dan tante-nya. Parahnya lagi, adek juga mau ikutan, hehehehe…Karna itu latihan terakhir di hari kerja sementara ibu yang belum sempet mandi akhirnya mereka ikutan latihan bersama ayah dan tantenya. Rumah sepi yah kalo mereka pergi, akhirnya ibu susul setelah selesai mandi. Kakak dan adik sedang main dikamar sewaktu ibu tiba seiring dengan turunnya hujan deras. Setelah sekitar 10 menit ibu menunggu, tiba-tiba adik melonggok keluar jendela, untung saja ya ibu semula berniat pulang. Karna hujan yang deras, sepertinya suara ketokan pintu ibu tidak terdengar. Akhirnya ibu ngobrol dengan ibu Agus sembari memperhatikan kakak dan adik yang tidak bisa diem karna bertemu dengan temennya, adik Vina. Setelah bosan bermain dibawah, kakak dan adik mulai naik tangga dan memanggil ayahnya. Kakak minta gendong ayahnya sewaktu latihan, sementara adik masih naik turun tangga. Akhirnya ibu dan ayah putuskan untuk pulang lebih awal karna melihat kelakuan adik dan kakak yang sudah tidak bisa diem dan hari sudah larut malam.
Kejadian awalnya karna kondisi rumah yang sedang rusuh, tangan adek terkena air panas yang rencananya akan digunakan eyang mandi malam. Karna repot dengan adek yang nangis terus sementara eyang yang sudah capek,akhirnya diputuskan kakak ikut ayah latihan koor. Katanya ayah, selama latihan di rumah om Agus ketua Lingk. Kakak bermain bersama adek Vina dibawah dan tidak rewel. Nah yang ekstrimnya di latihan berikut, kakak ngotot ikut ayah Bapa Kami istilah dia untuk latihan koor ayahnya, mungkin dia tau itu latihan tugas koor digereja tapi karna hanya lagu Bapa Kami yang dia mengerti sehingga dia meng-istilah-kan Bapa Kami untuk latihan koor yang diikuti ayah dan tante-nya. Parahnya lagi, adek juga mau ikutan, hehehehe…Karna itu latihan terakhir di hari kerja sementara ibu yang belum sempet mandi akhirnya mereka ikutan latihan bersama ayah dan tantenya. Rumah sepi yah kalo mereka pergi, akhirnya ibu susul setelah selesai mandi. Kakak dan adik sedang main dikamar sewaktu ibu tiba seiring dengan turunnya hujan deras. Setelah sekitar 10 menit ibu menunggu, tiba-tiba adik melonggok keluar jendela, untung saja ya ibu semula berniat pulang. Karna hujan yang deras, sepertinya suara ketokan pintu ibu tidak terdengar. Akhirnya ibu ngobrol dengan ibu Agus sembari memperhatikan kakak dan adik yang tidak bisa diem karna bertemu dengan temennya, adik Vina. Setelah bosan bermain dibawah, kakak dan adik mulai naik tangga dan memanggil ayahnya. Kakak minta gendong ayahnya sewaktu latihan, sementara adik masih naik turun tangga. Akhirnya ibu dan ayah putuskan untuk pulang lebih awal karna melihat kelakuan adik dan kakak yang sudah tidak bisa diem dan hari sudah larut malam.
Langganan:
Postingan (Atom)