Kejadian lucu ini berulang kali terjadi, lucu deh, suka bikin ibu menahan ketawaan didepan kakak. Kakak tuh seringkali menyalahkan orang disekitar yang padahal berawal dari dia, contohnya dia kepleset karna tumpahan air minum yang dia cipratin eh tiba-tiba dia mengerundel dengan bilang,“kamu sih...“ menunjukkan kesalahan ke adek atau orang disekitarnya.
Ada kejadian lucu kemaren di gereja hari Minggu, tanggal 10 Januari 2010. Setelah misa selesai, kami berjalan ke sekretariat. Ayah sudah berjalan duluan, sementara adek dan tante menyusul dibelakangnya, paling belakang kakak bersama ibu. Ayah sedang disekretariat, sementara tante Harni dan adek Laras sedang meminta berkat untuk benda-benda rohani yang baru dibeli. Kakak tuh nyeleneh, dia minta berjalan diatas conblok yang dipasang berdiri sebagai pembatas antara jalan dan taman.
Setelah selesai melewati taman, tiba-tiba muncul anjing hitam dari arah depan deket adek dan tante. Ternyata responsenya kakak cukup bikin heboh, orang-orang disekitar tiba-tiba saja dia menjerit dan menangis dengan suara kencang serta minta gendong karna dia ketakutan dengan anjing hitam itu. Sementara response adek cukup membuat ibu was-was karna dia mau mengusap punggung anjing tersebut, ibu berusaha menghalangi dengan nahan tangan adek dengan lutut ibu.
Buru-buru kami menjauh dari tempat itu, kakak masih menangis kencang meskipun kami sudah berjalan jauh. Sewaktu ketemu dengan ayahnya, dia bilang adeknya yang nangis kencang gara-gara takut dengan anjing, hehehehehe...sementara ibu dan tante berusaha bilang kondisi sebenarnya ke ayah, kami semua tertawa dan geleng-geleng dengan sikap kakak yang manipulatif ini:-)
Selasa, 12 Januari 2010
Makan siang bersama di Tahun Baru
Awal tahun ini, kebetulan sekali Jumat pertama. Kami bersama-sama mengikuti misa pagi berikut Jumat pertama. Misa pagi ini dipimpin oleh Romo Walidi. Inti kotbah pagi itu ada membiarkan Tuhan yang menyempurnakan setiap rencana yang kita buat.
Setelah misa pagi, kami lanjut makan mie bangka didaerah Cipinang Jaya.
Kami pesen ke ibu hari ini, tidak perlu memasak karna rencananya kami akan makan siang bersama di Kelapa gading. Kami jalan makan siang sekitar jam 1 kurang. Kami rencananya makan di Seafood Wiro Sableng, Kelapa Gading. Acara ini sebagai ucapan syukur karna ibu sudah bekerja selama periode tertentu dikantor. Sayang, kakak dan adik tertidur sewaktu dalam perjalanan, hehehe tapi tetep ayah dan tante yang memangku mereka bergerilya dengan makanan tsb.
Setelah acara makan, kami lanjut ke Giant Rawamangun untuk hunting pampers promo tapi ternyata out of stock. Kami tiba dirumah sekitar jam 3an.
Setelah misa pagi, kami lanjut makan mie bangka didaerah Cipinang Jaya.
Kami pesen ke ibu hari ini, tidak perlu memasak karna rencananya kami akan makan siang bersama di Kelapa gading. Kami jalan makan siang sekitar jam 1 kurang. Kami rencananya makan di Seafood Wiro Sableng, Kelapa Gading. Acara ini sebagai ucapan syukur karna ibu sudah bekerja selama periode tertentu dikantor. Sayang, kakak dan adik tertidur sewaktu dalam perjalanan, hehehe tapi tetep ayah dan tante yang memangku mereka bergerilya dengan makanan tsb.
Setelah acara makan, kami lanjut ke Giant Rawamangun untuk hunting pampers promo tapi ternyata out of stock. Kami tiba dirumah sekitar jam 3an.
Nengok adek Natan menjelang tahun baru:-)
Pagi hari tanggal 31 ini, kami awalin dengan ikutan misa pagi untuk menutup tahun bersama kakak dan adek. Setelah itu, kami lanjutkan dengan mengunjungi rumah kami dijati makmur, bekasi.
Rencana mo nengok adek Natan tertunda mulu, akhirnya baru tanggal 31 Desember 2009 kami putuskan untuk nengok adek bayi yang baru lahir tanggal 8 Desember lalu. Rencana ini nyaris batal karna hujan deras disore hari, untunglah tidak lama kemudian hujan berhenti. Kami jalan sekitar jam 5.30.
Setiba disana, setelah salam-salaman dan mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, kami semua terlibat pembicaraan seru. Adek dan kakak pun dapat pinjeman mainan adek Tristan. Ibu dan eyang sempet mengendong adek Natan sementara tante Harni tidak diperbolehkan Ambar mengendong Natan, hehehe…
Setelah ngobrol ngalor ngidul, akhirnya kamipun tersadar kalo waktu sudah mulai bergeser ke jam 6.30an, kakak dan adek susah banget diajak pulang karna sudah menjajah mainan adek Tristan, maaf ya dik :-)
Kami akhirnya pulang sekitar jam 7 malem. Rencananya dilanjutkan dengan makan malam di Kelapa Gading tapi ternyata kami terjebak kemacetan di daerah Cipinang Muara sampai hampir 30 menit, hehehehe...akhirnya kami putuskan pulang ke rumah karna takut akan lebih macet lagi sepanjang perjalanan.
Rencana mo nengok adek Natan tertunda mulu, akhirnya baru tanggal 31 Desember 2009 kami putuskan untuk nengok adek bayi yang baru lahir tanggal 8 Desember lalu. Rencana ini nyaris batal karna hujan deras disore hari, untunglah tidak lama kemudian hujan berhenti. Kami jalan sekitar jam 5.30.
Setiba disana, setelah salam-salaman dan mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, kami semua terlibat pembicaraan seru. Adek dan kakak pun dapat pinjeman mainan adek Tristan. Ibu dan eyang sempet mengendong adek Natan sementara tante Harni tidak diperbolehkan Ambar mengendong Natan, hehehe…
Setelah ngobrol ngalor ngidul, akhirnya kamipun tersadar kalo waktu sudah mulai bergeser ke jam 6.30an, kakak dan adek susah banget diajak pulang karna sudah menjajah mainan adek Tristan, maaf ya dik :-)
Kami akhirnya pulang sekitar jam 7 malem. Rencananya dilanjutkan dengan makan malam di Kelapa Gading tapi ternyata kami terjebak kemacetan di daerah Cipinang Muara sampai hampir 30 menit, hehehehe...akhirnya kami putuskan pulang ke rumah karna takut akan lebih macet lagi sepanjang perjalanan.
Taman Safari lagi: -)
Karna masih ada sisa tiket, akhirnya kami pergi lagi tanggal 27 Des 2009 bersama tante Ana dan om Rio. Rencana selalu tinggal rencana, pingin jalan jam 7 eh akhirnya jam 7.30 lebih. Lagi-lagi kena macet didaerah Gadog dan memang kali ini lalu lintas lebih rame:- ) Karna kakak muntah akhirnya kami cari lokasi untuk membersihkan muntahan kakak, tante Harni tidak mau melewatkan kesempatan dengan berbelanja, hehehe…
Disaat ibu dan ayah bersih-bersih kakak dan mobil, tante memborong nanas, talas, manggis dan wortel untuk pakan hewan di Taman Safari nantinya.
Pengunjung kali ini lebih melimpah ruah dibandingkan kunjungan kami sebelumnya. Mencari parkiran pun agak susah, kami baru dapat dideket lokasi Dolphin show. Begitu sampai dilokasi, kami langsung mengelar makan siang yang kami bawa dan makan bersama. Lagi asik makan, tiba-tiba hujan deras turun. Buru-buru kami bawa adek dan kakak masuk kedalam mobil, sementara makanan baru kami rapihkan. Setelah itu kami lanjutkan acara makan siang didalam mobil, hehehehe...
Selesai makan siang, kami berjalan ke area coboy show yang kebetulan tidak jauh dari lokasi parkir mobil. Kali ini kami bisa mengikuti acara sampai selesai. Kakak dan adikpun keliatan sudah tidak terlalu takut, mungkin karna kami nonton dilokasi paling atas ya:-)
Setelah acara selesai, kami kembali ke mobil. Selanjutnya kami nonton dolphin show. Karna sudah jam 3.30 akhirnya kami putuskan untuk pulang. Sepanjang jalan, hujan deras dan agak macet. Kami tiba di rumah sekitar jam 6.30 sore.
Disaat ibu dan ayah bersih-bersih kakak dan mobil, tante memborong nanas, talas, manggis dan wortel untuk pakan hewan di Taman Safari nantinya.
Pengunjung kali ini lebih melimpah ruah dibandingkan kunjungan kami sebelumnya. Mencari parkiran pun agak susah, kami baru dapat dideket lokasi Dolphin show. Begitu sampai dilokasi, kami langsung mengelar makan siang yang kami bawa dan makan bersama. Lagi asik makan, tiba-tiba hujan deras turun. Buru-buru kami bawa adek dan kakak masuk kedalam mobil, sementara makanan baru kami rapihkan. Setelah itu kami lanjutkan acara makan siang didalam mobil, hehehehe...
Selesai makan siang, kami berjalan ke area coboy show yang kebetulan tidak jauh dari lokasi parkir mobil. Kali ini kami bisa mengikuti acara sampai selesai. Kakak dan adikpun keliatan sudah tidak terlalu takut, mungkin karna kami nonton dilokasi paling atas ya:-)
Setelah acara selesai, kami kembali ke mobil. Selanjutnya kami nonton dolphin show. Karna sudah jam 3.30 akhirnya kami putuskan untuk pulang. Sepanjang jalan, hujan deras dan agak macet. Kami tiba di rumah sekitar jam 6.30 sore.
Ke Taman Safari
Mumpung dapat tiket murah masuk Taman Safari dari kantor tante Harni. Kami pergi ke sana sekitar tanggal 19 desember 2009. rencananya mau jalan pagi, tapi ternyata kami baru jalan sekitar jam 9an, tapi untunglah perjalanan tidak terlalu macet hanya pada saat berada di Gadog saja agak tersendat. Begitu mendekati Taman Safari, kakak dan adek malah tertidur. Tapi untunglah begitu memasuki lokasi, kakak dan adek antusias sekali melihat binatang di sana. Mereka teriak-teriak histeris, terutama pada saat binatang tersebut mendekati mobil kami. Sayangnya karna mereka tidur, kami tidak membeli wortel yang banyak dijual oleh pedagang menjelang pintu masuk ke taman safari.
Selama disana, kami keliling dengan kereta wisata, setelah membeli tiket seharga Rp. 15rb/ orang. Pada saat tiba di area coboy show kebetulan acara sedang berlangsung, akhirnya kami turun dan menontonnya. Tapi ternyata karna banyak kejutan yang bikin kaget kakak dan adek, mereka minta dibawa keluar area. Kami lanjut ke area air terjun dengan kereta wisata. Adik kuat lho berjalan kaki kesana, hebat yaaa;- )
Kami pulang sekitar jam 3 dari sana. Kami sempetkan mampir makan dirumah makan sunda didaerah gadog...
Acara baptisan adek Toni:-)
Tanggal 6 Desember 2009, adek Christopher Toni dibaptis oleh Romo Tari MSF. Selama misa, kakak dan adik tidak bisa diem, kesana kemarin dan pinginnya ikutan ayahnya yang kebetulan diminta jadi wali baptis adek Toni.
Minggu, 03 Januari 2010
Cara Memukul Anak yang Dibolehkan
Orangtua disarankan tidak mendidik anak dengan cara kekerasan fisik karena mental dan fisiknya masih lemah yang bisa berakibat buruk. Anak-anak harus dilindungi bagaimana pun susahnya dia didik. Jika diberi tahu lewat kata-kata saja tidak cukup, ada cara yang dibolehkan untuk memukulnya tapi bukan sembarang memukul.
Dalam Children's Act 2004 ada batasan-batasan yang diperjelas bagi orangtua jika ingin memukul anaknya, yaitu tidak boleh menimbulkan bekas atau luka, tidak memukul dengan keras dan tidak boleh menyebabkan masalah kesehatan mental dalam jangka waktu panjang.
"Orangtua tidak boleh memukul anaknya dengan sembarangan apalagi jika menggunakan alat," ujar Marjorie Gunnoe, seorang profesor psikologi di Calvin College, Grand Rapids, Michigan, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (4/1/2010).
Bagaimana memukul yang diperbolehkan? Gunnoe menjelaskan sebuah tepukan ringan seringkali menjadi cara paling efektif untuk mengajarkannya agar tidak melakukan sesuatu yang berbahaya atau merugikan orang lain. Pukulan ringan itu pun hanya berlaku sampai usianya 6 tahun.
Berdasarkan hasil penelitiannya, anak yang dipukul hingga usia 6 tahun memiliki sifat positif yang lebih baik diantaranya dalam hal akademis dan optimisme, dan tidak memiliki sifat negatif yang buruk. Tapi anak yang masih sering dipukul hingga usia 11 tahun memiliki sifat negatif seperti terlibat dalam perkelahian.
Penelitian itu juga menunjukkan anak yang dipukul ringan oleh orangtuanya hingga usia 6 tahun akan memiliki prestasi sekolah yang lebih baik dan lebih optimis. Anak-anak ini nantinya akan lebih bersemangat dalam hal belajar, mengejar cita-citanya untuk masuk universitas terkemuka serta membantunya lebih optimis dalam hal meraih mimpinya dibandingkan dengan anak yang tidak pernah dipukul sama sekali oleh orangtuanya.
Penelitian ini melibatkan 179 remaja yang ditanya mengenai seberapa sering mereka dipukul saat masih anak-anak dan pada usia berapa terakhir kali orangtua memukulnya. Jawaban yang didapat dibandingkan dengan perilakunya termasuk kelakuan negatif seperti anti sosial, aktivitas seksual yang lebih dini, kekerasan, depresi serta kelakuan positif lainnya.
Hal yang boleh dilakukan oleh orangtua adalah hanya melakukan tepukan ringan, sementara jika lebih dari itu sudah termasuk dalam kekerasan dan merupakan cara mendidik anak yang salah.
Cara mendidik dengan memberikan tepukan ringan jika anak melakukan kesalahan sebaiknya juga diiringi dengan kata-kata positif agar anak tahu apa kesalahannya.
Jika tepukan ringan tersebut dilakukan dengan bijaksana dan penuh kasih sayang, maka anak akan lebih mengerti dan juga membantunya untuk berprestasi disekolah serta lebih optimis.
Tapi orangtua tidak boleh memukul anak di daerah wajah atau dengan menggunakan alat, karena bisa mengembangkan masalah-masalah perilaku atau mental seperti menjadi agresif
Dalam Children's Act 2004 ada batasan-batasan yang diperjelas bagi orangtua jika ingin memukul anaknya, yaitu tidak boleh menimbulkan bekas atau luka, tidak memukul dengan keras dan tidak boleh menyebabkan masalah kesehatan mental dalam jangka waktu panjang.
"Orangtua tidak boleh memukul anaknya dengan sembarangan apalagi jika menggunakan alat," ujar Marjorie Gunnoe, seorang profesor psikologi di Calvin College, Grand Rapids, Michigan, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (4/1/2010).
Bagaimana memukul yang diperbolehkan? Gunnoe menjelaskan sebuah tepukan ringan seringkali menjadi cara paling efektif untuk mengajarkannya agar tidak melakukan sesuatu yang berbahaya atau merugikan orang lain. Pukulan ringan itu pun hanya berlaku sampai usianya 6 tahun.
Berdasarkan hasil penelitiannya, anak yang dipukul hingga usia 6 tahun memiliki sifat positif yang lebih baik diantaranya dalam hal akademis dan optimisme, dan tidak memiliki sifat negatif yang buruk. Tapi anak yang masih sering dipukul hingga usia 11 tahun memiliki sifat negatif seperti terlibat dalam perkelahian.
Penelitian itu juga menunjukkan anak yang dipukul ringan oleh orangtuanya hingga usia 6 tahun akan memiliki prestasi sekolah yang lebih baik dan lebih optimis. Anak-anak ini nantinya akan lebih bersemangat dalam hal belajar, mengejar cita-citanya untuk masuk universitas terkemuka serta membantunya lebih optimis dalam hal meraih mimpinya dibandingkan dengan anak yang tidak pernah dipukul sama sekali oleh orangtuanya.
Penelitian ini melibatkan 179 remaja yang ditanya mengenai seberapa sering mereka dipukul saat masih anak-anak dan pada usia berapa terakhir kali orangtua memukulnya. Jawaban yang didapat dibandingkan dengan perilakunya termasuk kelakuan negatif seperti anti sosial, aktivitas seksual yang lebih dini, kekerasan, depresi serta kelakuan positif lainnya.
Hal yang boleh dilakukan oleh orangtua adalah hanya melakukan tepukan ringan, sementara jika lebih dari itu sudah termasuk dalam kekerasan dan merupakan cara mendidik anak yang salah.
Cara mendidik dengan memberikan tepukan ringan jika anak melakukan kesalahan sebaiknya juga diiringi dengan kata-kata positif agar anak tahu apa kesalahannya.
Jika tepukan ringan tersebut dilakukan dengan bijaksana dan penuh kasih sayang, maka anak akan lebih mengerti dan juga membantunya untuk berprestasi disekolah serta lebih optimis.
Tapi orangtua tidak boleh memukul anak di daerah wajah atau dengan menggunakan alat, karena bisa mengembangkan masalah-masalah perilaku atau mental seperti menjadi agresif
Langganan:
Postingan (Atom)