Selasa, 22 Desember 2009
Luka Bakar Jangan Diolesi Odol atau Minyak
Luka bakar bisa terjadi dimana saja mulai dari terciprat minyak goreng hingga tersiram air panas. Banyak yang memakai odol atau minyak untuk mengobatinya tapi ternyata cara itu salah. Bagaimana cara mengatasi luka bakar yang benar?Kulit yang terkena luka bakar biasanya terasa panas dan seperti orang melepuh sehingga menimbulkan rasa tak nyaman di badan.Masyarakat awam seringkali mengobati luka bakar dengan mengoleskan odol, margarin atau minyak. Padahal hal tersebut tak diperbolehkan, karena itu bukanlah pilihan yang benar."Saat tubuh terkena luka bakar, maka dengan sendirinya tubuh akan mengeluarkan cairan untuk mengobatinya," ujar Elsya Ovihardini, Asisten Trainer Medic One dalam acara Live Saver CPR Competency di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa(22/12/2009).Elsya menambahkan saat terjadi luka bakar maka jaringan kulit akan rusak, pengobatan yang paling baik adalah cukup dialirkan dengan air saja."Jika diolesi dengan odol atau margarin maka bisa menutupi kulit dan menghambat cairan yang akan keluar dari dalam tubuh dan juga bisa menghambat petugas medis untuk mengobati," tambahnya.Bila luka bakar yang dihasilkan kecil misal hanya terciprat minyak goreng, maka setelah luka dibersihkan bisa diolesi dengan salep bakar disekitar kulit yang terbakar. Tapi jika lukanya besar misal tersiram air panas maka setelah dibersihkan harus dibawa kerumah sakit.Sekali lagi, jika terjadi luka bakar hindari menggunakan odol atau margarin. Tapi cukup bersihkan dengan air mengalir saja.
Pertolongan Pertama Jika Bayi Pingsan
Siapa pun pasti panik jika menemukan bayinya tidak sadarkan diri (pingsan) dan napasnya berhenti. Tapi orangtua atau siapapun yang dekat dengannya bisa memberikan pertolongan pertama CPR (cardiopulmonary resuscitation).Tubuh bayi tidak sama dengan tubuh orang dewasa, karena anak bayi tulangnya masih sangat rentan dan diperlukan trik-trik khusus untuk bisa membantunya bernapas kembali atau sadar tanpa mencederainya."Dalam memberikan CPR untuk bayi tidak menggunakan dua tangan tapi cukup 2 jari saja, yaitu bisa jari telunjuk dengan tengah, jari tengah dan jari manis atau jempol saja," ujar EMT Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, dalam acara Life Saver CPR Competency, di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa (22/12/2009).Anwar memberikan tahapan pertolongan pertama untuk bayi, sebagai berikut:1. Cek keamanan dan kesehatan (Danger)Pastikan orang tua meletakkan bayinya di tempat yang datar dan jangan di kasur. Lalu perhatikan bahwa daerah sekitarya aman dari bahaya.2. Cek respons dari si bayi (Response)Untuk mengetahui apakah bayi tersebut masih sadar atau tidak, bisa dengan mengelitik atau mengusap telapak tangan dan kakinya. Jika bayi masih sadar, maka secara otomatis bayi akan memberikan respons."Karena bayi yang aktif akan menggerakkan kedua anggota badan tersebut," ujar laki-laki berkacamata ini.3. Buka jalur pernapasan (Airway)Untuk membantu membukan jalur pernapasan si bayi, cukup dengan cara menarik sedikit dahi bayi ke belakang tanpa perlu menarik dagunya.4. Berikan napas buatan (Breath)Pada bayi, napas buatan yang diberikan cukup dengan dua kali tiupan saja dan tidak perlu menutup hidung si bayi. Orangtua cukup menutup mulut dan hidung bayi sekaligus dengan mulutnya, karena jarak antara mulut dan hidung pada saat bayi masih dekat.5. Berikan tekanan (Compressions)Dalam memberikan tekanan cukup menggunakan dua jari saja dan diletakkan pada posisi satu jari di bawah garis puting. Tekanan yang diberikan cukup satu pertiga dari kedalaman dada dan dilakukan sebanyak 30 kali.Lakukan dua kali napas buatan dan 30 kali tekanan (2:30) secara berulang sebanyak 5 set atau selama 2 menit. Setelah itu periksa kembali apakah bayi sudah bisa bernapas lagi atau belum dengan mengecek jalur pernapasannya."Jika sudah bernapas normal maka letakkan pada recovery position, yaitu gendong bayi dengan posisi mendatar lurus atau dimiringkan pada tempat yang datar," ujar paramedis berusia 30 tahun ini.Meskipun si bayi sudah bisa bernapas normal kembali dengan bantuan CPR, orangtua sebaiknya tetap membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Punya Sifat Keibuan Bikin Otak Lebih Cerdas
Beruntunglah bagi mereka yang punya sifat keibuan. Meski belum menjadi ibu, wanita yang punya sifat lemah lembut dan penyayang layaknya seorang ibu bisa menghasilkan sel-sel saraf baru di otaknya yang mungkin akan membuatnya lebih cerdas. Demikian hasil studi para peneliti.Setidaknya itulah hasil studi yang diiungkapkan oleh peneliti dari Tufts University's Cummings School of Veterinary Medicine, London. Meski studi ini baru dilakukan pada tikus, namun otak tikus yang dianalogikan sebagai otak manusia itu terbukti mengalami pertumbuhan sel-sel baru ketika melakukan aktivitas seorang ibu.Dalam studinya, tikus yang belum pernah melahirkan diberi seekor hewan peliharaan untuk membangkitkan rasa keibuannya. Tikus-tikus itu dirangsang untuk bisa berperilaku seperti seorang ibu diantaranya melindungi piaraan menggunakan tubuhnya hingga mengantarnya tidur di sarangnya. Dari hasil scan otak tikus selama studi berlangsung, terjadi peningkatan jumlah sel-sel saraf di otak tikus.Studi sebelumnya pernah menyebutkan bahwa hewan pengerat yang sedang menyusui (laktasi) mengalami peningkatan formasi sel saraf pada otaknya. Namun studi ini adalah studi pertama yang menunjukkan manfaat sifat keibuan pada makhluk hidup yang belum memiliki anak.Peneliti memfokuskan penelitian pada bagian otak subventricular, yaitu bagian otak yang memproduksi sel-sel yang berhubungan dengan pengenalan bau dan sifat-sifat keibuan. Tikus betina dewasa yang bersikap keibuan dilaporkan lebih banyak memiliki sel-sel saraf pada bagian otak tersebut daripada tikus yang tidak pernah berhubungan dengan anak-anak.Meski demikian peneliti masih belum tahu penyebab peningkatan produksi sel-sel otak pada tikus. Namun peneliti menduga hal itu disebabkan oleh hormon prolaktin yang menstimulasi perilaku keibuan dan pembentukan formasi sel saraf di otak. Semakin sering berhubungan dengan anak-anak maka produksi sel saraf di otak akan semakin meningkat."Studi ini menunjukkan bahwa memiliki sifat keibuan adalah sebuah keuntungan dan anugerah. Terbukti dengan berperilaku seperti seorang ibu, sel-sel baru akan tumbuh pada otak dan bukan tidak mungkin akan membuat seseorang lebih cerdas. Beruntunglah mereka yang akan dan sudah menjadi seorang ibu," kata sang peneliti, Robert Bridges seperti dilansir dari Livescience, Selasa (22/12/2009).Studi ini dipublikasikan dalam Journal Brain Research Bulletin dan didanai oleh National Institutes of Health grant.
Selasa, 01 Desember 2009
Ke dufan, yukkkss!
Awalnya rencana ibu pingin mengajak kakak dan adik ke Taman Safari, gara-gara liat iklan Dufan diskon 50%, akhirnya ibu mengajak ayah dan tante pergi kesana dan ternyata lagi sedang ada tiket promo dufan dikantor tante yang berlaku s/d sabtu tanggal 14 November 2009. Ibu beli tiket 3 untuk ayah, ibu dan tante, kakak dan adik karna belum 100cm tingginya, maka belum kena biaya masuk. Kami pergi bersama om Agus dkk.
Setelah persiapan beres, kami jalan dari rumah sekitar jam 10.30. semula ibu agak was-was juga karna pengalaman beberapa taun lalu sewaktu ada promo diskon seperti ini, kami harus antri berpuluh-puluh meter panjangnya untuk bisa mengikuti setiap wahana, hehehe...tapi untunglah semeskipun siang itu keliatan rame sekali, kami tidak perlu menunggu lama untuk wahana carrousel, bianglala, gajah bledug, perang bintang.
Sewaktu akan memasuki area dufan, kakak dan adik berjalan kaki, mereka keliatan senang sekali melihat situasi baru. Kakak dan adik pun ikutan dicap tangannya. Wahana yang pertama dinaikin carrousel alias komedi puter, hehehehe...kakak sampai minta naik lagi, begitu permainannya abis. Kami pun akhirnya ikutan naik lagi, untungnya wahana ini tidak terlalu rame...
Wahana kedua, bianglala. Kami agak mengantri panjang untuk mengikuti permainan ini selain itu pun harus rela berdempet-dempetan. Kakak dan adik pun dipangku selama permainan ini. Keliatan banget kakak tidak mau dipangku oleh ayah, dia tetep minta duduk dipinggir dengan pintu sampai-sampai kami terpaksa menaruh tas disitu sebagai penghalang.
Setelah itu, rencananya kami akan lanjut ke istana boneka, tapi karna menjelang makan siang sudah sekitar jam 12an lebih, kami putuskan untuk makan siang dulu. Pilihan jatuh ke McD. Sewaktu kami tiba disana, kami berbagi tugas, ibu mengantri dikasir sementara ayah dan tante bersama kakak adik mencari meja kosong. Mereka terpaksa menunggu salah satu meja sampai akhirnya pengunjung lainnya selesai makan. Sewaktu mendapat giliran dikasir pun, ibu harus menunggu kertas struk yang habis dan ayam yang masih digoreng. Kami diminta menunggu +/- 10 menit sampai ayam mateng.
Selanjutnya, kami ke wahana perang bintang. Kakak tertidur sewaktu kami berada dalam antrian. Kakak digendong oleh ayah, sementara adek dengan ibu. Adek masih mengikuti permainan ini sama selesai. Kami pun menunggu om Agus, tante Jeany, tante Tina dan tante Martha yang masih ada didalam wahana perang bintang sembari berteduh dibawah pohon. Adik masih mau makan dan minum susu lagi. Setelah Om Agus dkk selesai, tante Harni dll memutuskan untuk mengikuti arung jeram. Sesampainya disana, adek tidak boleh ikut masuk, akhirnya diputuskan ibu bersama adik dan ayah mengendong kakak menunggu diluar wahana. Tidak lama kemudian adik pun ikut tertidur setelah digendong ibu. Setelah tante dkk selesai, kami menuju ke wahana halilintar. Kembali lagi ibu dan ayah harus menunggu tante Harni dan tante Martha mengikuti permainan halilintar sembari menunggu kakak dan adik tertidur lelap.
Selanjutnya kami berpisah menuju ke car crashed (boom-boom car), ternyata lagi adek dan kakak tidak bisa ikutan naek karna tingginya harus 110 cm. Tidak jauh dari wahana tersebut, ada wahana gajah bledug akhirnya kita naek itu. Kakak dan adik seneng banget, mereka naek 2x. Setelah itu lanjut ke rumah miring atau rumah kaca ya, hehehe…
Kami putuskan untuk pulang, sekitar jam 5.30 setelah kami nonton parade keliatannya kakak takut melihat para pemainnya. Kami masih menunggu karna Om Agus dkk yang sedang mengikuti wahana kora-kora. Kami tiba dirumah sekitar jam 7 kurang, setelah mandi kakak dan adik kemudian makan malam setelah itu mereka tidur.
Kakak tidur digendongan ayah…
Sudah hampir 3 minggu ini, ada kebiasaan baru kakak yang bikin ibu rada trenyuh, hehehe…biasanya rutinitas menjelang tidur adalah, kakak dan adek dilap badannya dengan air bersih (persisnya disiram pelan, hehehe), setelah itu mereka dilap baru dipakekan baju tidur. Lanjut dengan ritual doa bersama dan salam damai (terkadang pun tahapan ini terlewatkan kalau salah satu dari mereka sudah menangis, sehingga ibu/ayahnya mendoakan mereka:-)).
Kontestan pertama yang dikeloni ibu biasanya kakak, karna pertimbangannya kakak cepet tidur setelah dinenenin ibu, sementara adik bersama ayah dulu. Tapi ini lain, kakak setelah ibu nenenin tuh tidak langsung tidur, melainkan bergegas bangun dan bilang kakak belum mau tidur. Ibu bilang ke kakak, ya sudah kalo tidak mau tidur, panggil adek. Kakak buka pintu kamar, kemudian dia panggil adeknya “adek, adek bobok sama ibu”. Tidak lama kemudian adeknya pun masuk kamar. Setelah nenen pun, adik keliatannya belum mau tidur, tiba-tiba dia nyanyi sembari berjalan mengelilingi tempat tidur. Sementara ibunya berkata dengan jengkelnya, “ach biarin, ibu bobok duluan ya, ntar adek bobok sendiri”. Adik pun berusaha mendekati ibunya yang pura-pura tidur, sembari menciumi ibunya. Kalau sudah begitu, ibu buru-buru kelonin dia lagi, akhirnya adik bobok juga setelah nenen yang lama, hehehe…
Biasanya pada saat ibu keloni adek, baru ayah meninabobokan kakak dengan digendong. Ini pun hampir menjadi kebiasaan buat kakak, karna dia hanya nenen sebentar selebihnya dia minta digendong ayahnya. Prosesnya pun sampe kakak tertidur dalam gendongan ayah bisa sampai 30 menit lebih. Terkadang yang menjengkelkan ayah, pada saat dipastikan kakak telah tertidur, baru ayah menaruhnya ditempat tidur. Tapi tidak lama kemudian, kakakpun terbangun minta digendong lagi. Hal ini pun terjadi lagi saat kakak bangun tengah malam. Tiba-tiba kakak berdiri mendekati ayahnya yang tertidur dan minta digendong setelah itu dia minta keluar dari kamar, baru tertidur lagi sekitar 1 jam. Bangun tidur dipagi hari pun seperti itu. Kalau ayahnya tidak ada dikamar, kakak akan keluar dari kamar sembari teriak mencari ayahnya:-) hohohoho, anak ayah ya:-)
Kontestan pertama yang dikeloni ibu biasanya kakak, karna pertimbangannya kakak cepet tidur setelah dinenenin ibu, sementara adik bersama ayah dulu. Tapi ini lain, kakak setelah ibu nenenin tuh tidak langsung tidur, melainkan bergegas bangun dan bilang kakak belum mau tidur. Ibu bilang ke kakak, ya sudah kalo tidak mau tidur, panggil adek. Kakak buka pintu kamar, kemudian dia panggil adeknya “adek, adek bobok sama ibu”. Tidak lama kemudian adeknya pun masuk kamar. Setelah nenen pun, adik keliatannya belum mau tidur, tiba-tiba dia nyanyi sembari berjalan mengelilingi tempat tidur. Sementara ibunya berkata dengan jengkelnya, “ach biarin, ibu bobok duluan ya, ntar adek bobok sendiri”. Adik pun berusaha mendekati ibunya yang pura-pura tidur, sembari menciumi ibunya. Kalau sudah begitu, ibu buru-buru kelonin dia lagi, akhirnya adik bobok juga setelah nenen yang lama, hehehe…
Biasanya pada saat ibu keloni adek, baru ayah meninabobokan kakak dengan digendong. Ini pun hampir menjadi kebiasaan buat kakak, karna dia hanya nenen sebentar selebihnya dia minta digendong ayahnya. Prosesnya pun sampe kakak tertidur dalam gendongan ayah bisa sampai 30 menit lebih. Terkadang yang menjengkelkan ayah, pada saat dipastikan kakak telah tertidur, baru ayah menaruhnya ditempat tidur. Tapi tidak lama kemudian, kakakpun terbangun minta digendong lagi. Hal ini pun terjadi lagi saat kakak bangun tengah malam. Tiba-tiba kakak berdiri mendekati ayahnya yang tertidur dan minta digendong setelah itu dia minta keluar dari kamar, baru tertidur lagi sekitar 1 jam. Bangun tidur dipagi hari pun seperti itu. Kalau ayahnya tidak ada dikamar, kakak akan keluar dari kamar sembari teriak mencari ayahnya:-) hohohoho, anak ayah ya:-)
Langganan:
Postingan (Atom)