Ayah dan ibu sering mengajak kakak dan adek untuk nyanyi lagu Bapa Kami terbaru, lagunya lebih cepat dan dinyanyikan penuh semangat. Karna sering denger, mereka suka mengikuti beberapa bagian kata walopun belum seluruhnya mereka hafal…
Ada kejadian lucu sekitar sore tanggal 12 Mei 2009, sewaktu menunggu ayah dan ibu pulang dari kantor. Kebetulan tante sudah sampai duluan, tante ngajak adek Laras menyanyikan lagu Bapa Kami bersama-sama. Awalnya semua lancar-lancar saja, tiba-tiba pada bagian “… dan ampunilah kesalahan kami, dst” Laras mengucapnya menjadi “kesalahan laras”, oleh tante diarahkan “bukan kesalahan Laras tapi kami” tapi tetep saja sewaktu diulang laras bilang “kesalahan laras” sehingga membuat tante-nya tertawa dan kami pun yang diceritakan ikut tertawa…
Jumat, 15 Mei 2009
Berkunjung ke markas Sehat
Sabtu pagi, rencananya ibu sudah bikin janji ke markas sehat di komp. PWR, ragunan. Semula rencananya, Kamis sore sekitar jam 17.30 tapi karna tidak keburu akhirnya direschedule sabtu pagi jam 9. Kami baru jalan dari rumah sekitar 9.15, karna kehebohan mempersiapkan keperluan kakak dan adik. Sekitar jam 10 kurang kami tiba disana.
Ada kebiasaan norak kakak deh yang belum bisa hilang, kalo memasuki sesuatu tempat baru dan ketemu orang baru, pasti dia akan nangis ketakutan. kalo sudah begitu, biasanya bisa menular ke adeknya, tapi untungnya adek mau diem setelah ditunjukkan lukisan anak-anak serta mainan yang ada disitu…sementara kakak butuh waktu buat mendiemkannya.
Akhirnya kami berlima duduk diruang tengah yang dipasang karpet berikut dengan mainan yang tergeletak diatas karpet, tidak lama kemudian kakak dan adek mau bermain bersama, walopun ada mainan yang direbutkan bersama…sementara ibu ketemu dengan Zr. Evi mengisi data administrasi yang diperlukan.
Tidak lama menunggu, akhirnya tiba giliran kakak dan adek masuk ke ruangan dokter, dokternya hari ini dr Apin. Wualahhh begitu masuk kedalam, nangis lagi, adek yang tadinya diem, ikut-ikutan nangis juga, heboh deh, hehehe…akhirnya setelah dibujuk-bujuk dengan mainan yang ada, mereka agak sedikit diem. Ibu dan ayah berkonsultasi dengan dr Apin sembari mengajak adik dan kakak bermain dilantai, hehehe…tapi sewaktu diperiksa tangan dan badan dengan menggunakan stestoskop, adik dan kakak kembali menangis lagi…
Keliatannya pun dibeberapa bagian tubuh mereka ada bercak-bercak merah seperti rosella, adek dan kakak kena lagi…
Kami sempet konsult masalah perkembangan adik dan kakak yang terlahir sebagai bayi prematur, deman kejang dan rosella serta imunisasi yang akan mereka dapat dua bulan ke depan.
Ada tambahan informasi yang kami dapat mengenai kejang deman. Kejang deman yang adek alami beberapa waktu lalu, adalah kejang deman komplek karna terjadi lebih dari satu kali. Pemakaian diazepam/zensolite sampai saat ini masih kontroversi karna diduga bisa mengakibatkan henti nafas pada bayi, sehingga perlu penangganan CPR yang tepat. Sebaiknya tidak perlu diberikan obat diazepam, kalau kondisi bayi setelah kejang, tidak sadar diri segera bawa ke RS.
Kakak cium pipi ibu, muachhhh….
Hari Minggu ini, ibu memilih tinggal dirumah bersama dengan kakak adik, sementara ayah, eyang pergi ke acara arisan keluarga di Pondok Benda, Pamulang. Ibu pikir juga biar kakak dan adik bisa cepet fit deh, sehingga kalo senin ditinggal tidak rewel.
Ayah dan Eyang pergi sekitar jam 11.30, adek sudah tidur. Sementara kakak belum. Akhirnya ibu kelonin si kakak sembari nenen biar tidur. Sampai jam 2, adek bangun dan kakak akhirnya tidur juga. Adek main bersama mbak Warni. Karna laper, ibu buru-buru ke dapur untuk makan siang, ternyata pada saat ibu mengambil makanan kakak bangun dan menangis gitu. Ibu buru-buru makan setelah itu ibu ajak kakak tidur lagi, memang keliatannya kakak gak mau tidur siang sampai jam 3an, akhirnya ibu putuskan untuk membiarkannya main bersama adik.
Sorenya, setelah mandi dilanjutkan dengan makan, ibu kira kakak akan tidur cepet. Sejak jam 7 kurang, ibu sudah ajak kakak tidur tapi ternyata setelah dinenenin sekian lama pun, kakak masih mengajak main. Akhirnya kakak digendong ayah sementara adik ibu keloni, adik tidak lama langsung tertidur lelap. Karna tau adek sudah tidur, ayah mengajak kakak ke kamar. Ibu pura-pura saja merem, sewaktu kakak ditidurkan disamping ibu, kakak panggil “ibu…ibu…” karna gak ada sahutan, dia masih memanggil “ibu…ibu…” tapi ada yang bikin ibu gak tahan ketawa adalah, dia ciumin pipi kanan kiri serta dahi ibu seperti kebiasaan yang ibu lakukan ke dia pada saat pamit kerja dan mau tidur. Akhirnya ibu buka mata, tiba-tiba dia bilang lagi “ ibu, nenen…ibu nenen…” wah ternyata kakak sudah mulai pintar komunikasi kalo pingin sesuatu, hehehe…Akhirnya ibu berikan nenen ke kakak, sementara ibu dan ayah ketawa dengan aksinya kakak, ibu sempet tanya memang ayah ajari ternyata gak tuh…Ayah akhirnya keluar kamar, tiba-tiba kakak nyeletuk “ya ayah keluar deh” buru-buru ibu bilang ada yang mesti ayah kerjakan, kakak bobo aja ya…akhirnya sekitar jam 21.30 kakak baru tertidur pules.
Ada kebiasaan norak kakak deh yang belum bisa hilang, kalo memasuki sesuatu tempat baru dan ketemu orang baru, pasti dia akan nangis ketakutan. kalo sudah begitu, biasanya bisa menular ke adeknya, tapi untungnya adek mau diem setelah ditunjukkan lukisan anak-anak serta mainan yang ada disitu…sementara kakak butuh waktu buat mendiemkannya.
Akhirnya kami berlima duduk diruang tengah yang dipasang karpet berikut dengan mainan yang tergeletak diatas karpet, tidak lama kemudian kakak dan adek mau bermain bersama, walopun ada mainan yang direbutkan bersama…sementara ibu ketemu dengan Zr. Evi mengisi data administrasi yang diperlukan.
Tidak lama menunggu, akhirnya tiba giliran kakak dan adek masuk ke ruangan dokter, dokternya hari ini dr Apin. Wualahhh begitu masuk kedalam, nangis lagi, adek yang tadinya diem, ikut-ikutan nangis juga, heboh deh, hehehe…akhirnya setelah dibujuk-bujuk dengan mainan yang ada, mereka agak sedikit diem. Ibu dan ayah berkonsultasi dengan dr Apin sembari mengajak adik dan kakak bermain dilantai, hehehe…tapi sewaktu diperiksa tangan dan badan dengan menggunakan stestoskop, adik dan kakak kembali menangis lagi…
Keliatannya pun dibeberapa bagian tubuh mereka ada bercak-bercak merah seperti rosella, adek dan kakak kena lagi…
Kami sempet konsult masalah perkembangan adik dan kakak yang terlahir sebagai bayi prematur, deman kejang dan rosella serta imunisasi yang akan mereka dapat dua bulan ke depan.
Ada tambahan informasi yang kami dapat mengenai kejang deman. Kejang deman yang adek alami beberapa waktu lalu, adalah kejang deman komplek karna terjadi lebih dari satu kali. Pemakaian diazepam/zensolite sampai saat ini masih kontroversi karna diduga bisa mengakibatkan henti nafas pada bayi, sehingga perlu penangganan CPR yang tepat. Sebaiknya tidak perlu diberikan obat diazepam, kalau kondisi bayi setelah kejang, tidak sadar diri segera bawa ke RS.
Kakak cium pipi ibu, muachhhh….
Hari Minggu ini, ibu memilih tinggal dirumah bersama dengan kakak adik, sementara ayah, eyang pergi ke acara arisan keluarga di Pondok Benda, Pamulang. Ibu pikir juga biar kakak dan adik bisa cepet fit deh, sehingga kalo senin ditinggal tidak rewel.
Ayah dan Eyang pergi sekitar jam 11.30, adek sudah tidur. Sementara kakak belum. Akhirnya ibu kelonin si kakak sembari nenen biar tidur. Sampai jam 2, adek bangun dan kakak akhirnya tidur juga. Adek main bersama mbak Warni. Karna laper, ibu buru-buru ke dapur untuk makan siang, ternyata pada saat ibu mengambil makanan kakak bangun dan menangis gitu. Ibu buru-buru makan setelah itu ibu ajak kakak tidur lagi, memang keliatannya kakak gak mau tidur siang sampai jam 3an, akhirnya ibu putuskan untuk membiarkannya main bersama adik.
Sorenya, setelah mandi dilanjutkan dengan makan, ibu kira kakak akan tidur cepet. Sejak jam 7 kurang, ibu sudah ajak kakak tidur tapi ternyata setelah dinenenin sekian lama pun, kakak masih mengajak main. Akhirnya kakak digendong ayah sementara adik ibu keloni, adik tidak lama langsung tertidur lelap. Karna tau adek sudah tidur, ayah mengajak kakak ke kamar. Ibu pura-pura saja merem, sewaktu kakak ditidurkan disamping ibu, kakak panggil “ibu…ibu…” karna gak ada sahutan, dia masih memanggil “ibu…ibu…” tapi ada yang bikin ibu gak tahan ketawa adalah, dia ciumin pipi kanan kiri serta dahi ibu seperti kebiasaan yang ibu lakukan ke dia pada saat pamit kerja dan mau tidur. Akhirnya ibu buka mata, tiba-tiba dia bilang lagi “ ibu, nenen…ibu nenen…” wah ternyata kakak sudah mulai pintar komunikasi kalo pingin sesuatu, hehehe…Akhirnya ibu berikan nenen ke kakak, sementara ibu dan ayah ketawa dengan aksinya kakak, ibu sempet tanya memang ayah ajari ternyata gak tuh…Ayah akhirnya keluar kamar, tiba-tiba kakak nyeletuk “ya ayah keluar deh” buru-buru ibu bilang ada yang mesti ayah kerjakan, kakak bobo aja ya…akhirnya sekitar jam 21.30 kakak baru tertidur pules.
Batuk pilek seperti bola ping-pong
Batuk pilek seperti bola ping-pong
Sejak dua minggu lalu, kakak dan adek gak enak badan. Mereka kena batuk pilek. Penyakit itu seperti diping-pong aja antara kakak dan adik, ibu juga sempet ikutan kena.
Senin tanggal 4 Mei 2009, ibu ditelp eyang, katanya adek panas badannya. Sebetulnya sewaktu pagi mau berangkat ke kantor, ibu dan ayah sudah merasa ada yang tidak enak hari ini, sepertinya wajah kakak dan adek tuh lesu dan mereka keliatan lemas. Bener saja menjelang siang, badan adek anget, dia maunya tidur saja. Sekitar jam 2, eyang telp katanya panasnya sudah 39.2oC. Ibu minta eyang memberi adek minum sebanyak-banyak dan kasih sanmol untuk penurun panasnya. Ibu sudah was-was dibuatnya, karna adek pernah kejang di 39.4. Setelah rundingan dengan ayah, keliatannya ibu yang mesti pulang karna ayah sibuk dikantor.
Akhirnya ibu ijin ke bos ibu sekitar jam 2.15, agak-agak kaget ibu disaat kondisi dan situasi gak enak, bos ibu memperingatkan ibu untuk bisa datang on time ke kantor besoknya dan akan ada kerjaan tambahan karna ada rekan ibu yang resign, dia mentolerir telat sampai dengan 15 menit saja. Ibu iya kan saja, karna sudah panik dengan panas badannya Laras.
Ibu pulang naek kereta api, sekitar jam 3an dengan AC ekonomi turun di Tebet, setelah itu dilanjutkan dengan ojek ke Cipinang Muara. Sesampainya dirumah, adek di gendongan eyang. Keliatannya panasnya sudah turun, dia keliatan berkeringat, sementara kakak dengan mbak Warni. Setelah ibu dirumah, adek minta digendong ibu. Ternyata ayah pun menyusul pulang, ayah kira ibu masih diperjalanan, karna dia rencananya mau menjemput ibu ditebet, padahal saat itu ibu sudah dirumah …
Adek tidur sore itu, tapi sekitar jam 6 lebih, badannya panas lagi. Setelah diukur ternyata 39.2, buru-buru diminumkan sanmol. Adek tertidur digendongan pundak ayah, sampai malem ternyata dia tidak mau ditidurkan ditempat tidur…
Karna adek masih panas semalaman, akhirnya ibu putuskan untuk tidak masuk ke kantor untuk menjaga adek. Adek rewel dan minta gendong sepanjang hari, sementara kakak berceloteh ke setiap tetangga yang lewat depan rumah kalo adeknya sakit,
hehehe…Menjelang sore hari, badan adek sudah tidak terlalu panas walopun masih anget dan rewel.
Ibu kembali masuk kantor hari Rabunya. Hari Kamis tanggal 7, eyang cerita kalo kakak yang panas hari itu, sementara adek cerah ceria…mereka sering rebutan minta digendong eyang, kakak tuh bisa bilang gini, “angan adek, kakak atit, pusing” sembari nunjuk ke kepalanya kalo adeknya ngeledek atau ngajak main bareng ataupun rebutan minta gendong ke eyang, hehehe…kakak bilang “endong yang” untuk minta digendong oleh eyang…Sepanjang hari Kamis, eyang keliatan kecapean menghadapi kerewelan adek dan kakak karna dua-duanya tidak mau lepas dari gendongan.
Selain panas, kakak dan adek sakit batuk dan pilek. Terkadang malam hari setiap batuk berakhir dengan muntahan susu dan makanan mereka, terutama disaat mereka tidur tiba-tiba mereka batuk, kalo sudah begitu, ayah dan ibu harus buru-buru memposisikan mereka duduk atau digendong…Selanjutnya, adek atau kakak akan minta digendong ayah sampai mereka tertidur.
Hari Jumat, akhirnya diputuskan ayah yang tidak masuk kantor untuk menjaga kakak dan adik. Sepanjang hari, kakak sama sekali tidak mau lepas dari ayah, kata ayah sih dua-duanya manja minta digendong terus hehehe…
Sejak dua minggu lalu, kakak dan adek gak enak badan. Mereka kena batuk pilek. Penyakit itu seperti diping-pong aja antara kakak dan adik, ibu juga sempet ikutan kena.
Senin tanggal 4 Mei 2009, ibu ditelp eyang, katanya adek panas badannya. Sebetulnya sewaktu pagi mau berangkat ke kantor, ibu dan ayah sudah merasa ada yang tidak enak hari ini, sepertinya wajah kakak dan adek tuh lesu dan mereka keliatan lemas. Bener saja menjelang siang, badan adek anget, dia maunya tidur saja. Sekitar jam 2, eyang telp katanya panasnya sudah 39.2oC. Ibu minta eyang memberi adek minum sebanyak-banyak dan kasih sanmol untuk penurun panasnya. Ibu sudah was-was dibuatnya, karna adek pernah kejang di 39.4. Setelah rundingan dengan ayah, keliatannya ibu yang mesti pulang karna ayah sibuk dikantor.
Akhirnya ibu ijin ke bos ibu sekitar jam 2.15, agak-agak kaget ibu disaat kondisi dan situasi gak enak, bos ibu memperingatkan ibu untuk bisa datang on time ke kantor besoknya dan akan ada kerjaan tambahan karna ada rekan ibu yang resign, dia mentolerir telat sampai dengan 15 menit saja. Ibu iya kan saja, karna sudah panik dengan panas badannya Laras.
Ibu pulang naek kereta api, sekitar jam 3an dengan AC ekonomi turun di Tebet, setelah itu dilanjutkan dengan ojek ke Cipinang Muara. Sesampainya dirumah, adek di gendongan eyang. Keliatannya panasnya sudah turun, dia keliatan berkeringat, sementara kakak dengan mbak Warni. Setelah ibu dirumah, adek minta digendong ibu. Ternyata ayah pun menyusul pulang, ayah kira ibu masih diperjalanan, karna dia rencananya mau menjemput ibu ditebet, padahal saat itu ibu sudah dirumah …
Adek tidur sore itu, tapi sekitar jam 6 lebih, badannya panas lagi. Setelah diukur ternyata 39.2, buru-buru diminumkan sanmol. Adek tertidur digendongan pundak ayah, sampai malem ternyata dia tidak mau ditidurkan ditempat tidur…
Karna adek masih panas semalaman, akhirnya ibu putuskan untuk tidak masuk ke kantor untuk menjaga adek. Adek rewel dan minta gendong sepanjang hari, sementara kakak berceloteh ke setiap tetangga yang lewat depan rumah kalo adeknya sakit,
hehehe…Menjelang sore hari, badan adek sudah tidak terlalu panas walopun masih anget dan rewel.
Ibu kembali masuk kantor hari Rabunya. Hari Kamis tanggal 7, eyang cerita kalo kakak yang panas hari itu, sementara adek cerah ceria…mereka sering rebutan minta digendong eyang, kakak tuh bisa bilang gini, “angan adek, kakak atit, pusing” sembari nunjuk ke kepalanya kalo adeknya ngeledek atau ngajak main bareng ataupun rebutan minta gendong ke eyang, hehehe…kakak bilang “endong yang” untuk minta digendong oleh eyang…Sepanjang hari Kamis, eyang keliatan kecapean menghadapi kerewelan adek dan kakak karna dua-duanya tidak mau lepas dari gendongan.
Selain panas, kakak dan adek sakit batuk dan pilek. Terkadang malam hari setiap batuk berakhir dengan muntahan susu dan makanan mereka, terutama disaat mereka tidur tiba-tiba mereka batuk, kalo sudah begitu, ayah dan ibu harus buru-buru memposisikan mereka duduk atau digendong…Selanjutnya, adek atau kakak akan minta digendong ayah sampai mereka tertidur.
Hari Jumat, akhirnya diputuskan ayah yang tidak masuk kantor untuk menjaga kakak dan adik. Sepanjang hari, kakak sama sekali tidak mau lepas dari ayah, kata ayah sih dua-duanya manja minta digendong terus hehehe…
Langganan:
Postingan (Atom)